Gerindra sebut safari Jokowi ke parpol bisa hindari impeachment
Merdeka.com - Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang ingin melakukan safari ke partai-partai politik. Menurutnya, kunjungan tersebut menunjukkan Jokowi tidak mengecilkan peran partai dalam menciptakan stabilitas nasional.
"Tentu saja saya sangat mengapresiasi langkah safari Pak Joko Widodo ke Parpol ini menunjukan bahwa Pak Joko Widodo tidak mengecilkan peran parpol dalam ikut serta menciptakan stabilitas politik dan keamanan nasional," kata Arief saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/11).
Arief menduga langkah Jokowi melakukan konsolidasi dengan parpol berkaitan dengan posisinya dalam perkara kasus dugaan penistaan agama yang menjerat calon petahana Basuki T Purnama (Ahok).
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
-
Siapa yang diajak Jokowi saat kunjungan kerja? Menariknya saat kunjungan kerja di Bone, Jokowi ditemani pengusaha sekaligus Wakil Ketua DPR dari Partai NasDem Rachmat Gobel.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
"Langkah politik Pak Joko Widodo dengan melakukan konsolidasi dengan parpol yang pasti meminta parpol dan elite parpol tentang posisi Joko Widodo dalam hal kasus Ahok," jelasnya.
Tujuannya, kata Arief, meminta elite-elite parpol untuk membantu menenangkan suasana politik yang tengah panas karena kasus Ahok.
"Serta meminta elite parpol dan parpol untuk menenangkan suasana politik yang sedang menghangat dan mengarah pada sebuah bencana politik nasional yang bisa mengganggu stabilitas nasional," tegas dia.
Meski begitu, Arief menyebut, keputusan Jokowi untuk mengunjungi partai politik sudah tepat. Sebab, safari itu bisa mengubah anggapan pemerintah Jokowi gagal menjaga stabilitas nasional hingga berujung pada penggulingan kekuasaan atau impeachment.
"Karena lebih penting Pak Joko Widodo safari ke Parpol yang secara konstitusi bisa membuat sebuah peristiwa politik secara konstitusional jika terjadi bencana politik nasional akibat kasus Ahok untuk mengimpeach Pak Joko Widodo dari kursi Presiden karena dianggap gagal menciptakan stabilitas nasional," klaim Arief.
Selain itu, Arief menilai, tujuan safari Jokowi yakni ingin agar hubungan kerjasama antara legislatif dan eksekutif terjalin dengan baik serta saling mendukung. Namun, dia berharap agar safari tersebut tidak menghilangkan sikap kritis parpol kepada pemerintah.
"Sebab antara legislatif dan eksekutif itu harus terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung untuk kepentingan kepentingan yang lebih besar bagi bangsa dan negara Indonesia. Tetapi safari politik Joko Widodo pada parpol setelah itu jangan menghilangkan sikap kritis pada pemerintah Joko Widodo," tandasnya.
Sebelum berkunjung ke partai, Jokowi telah melakukan safari ke lembaga TNI-Polri. Sejumlah pihak menilai Jokowi tengah berupaya menjaga posisinya agar tidak dimakzulkan terkait kasus Ahok.
Arief menilai TNI-Polri tidak bisa menghalangi partai-partai seandainya berniat melengserkan Jokowi. TNI-Polri, lanjutnya, bekerja atas perintah konstitusi dan UU bukan karena Presiden.
"Dan TNI - Polri sekalipun dibawah kekuasaan pak Joko Widodo tidak serta merta bisa menghalangi parpol melalui parlemen untuk melengserkan pak Joko Widodo," ujarnya.
"Karena TNI - Polri itu tunduk dan patuh pada konstitusi negara dan NKRI bukan pada Presiden jika Presiden dirasa tidak mampu menciptakan stabilitas nasional atau Presiden melakukan tindakan inkonstitusional dan desakan masyarakat yang besar untuk meminta Joko Widodo turun," tambah Arief. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan Presiden Jokowi demokratis, dan menghormati independensi serta hak setiap partai politik.
Baca SelengkapnyaMomen canggung Jokowi menyapa Gibran dengan sebutan Wapres terpilih membuat para perserta Rapimnas Partai Gerindra tertawa.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan, Presiden Jokowi merupakan orang yang demokratis.
Baca SelengkapnyaSenyum dan tawa lepas Jokowi terjadi saat Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan pidato.
Baca SelengkapnyaTak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaGerindra menyebut di negara lain pun presiden mendapatkan laporan intelijen soal partai politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengenakan pakaian berwarna putih ketika menghadiri acara apel kader Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaJokowi tampak tersenyum hingga berdiri ketika Muzani menyatakan bahwa Gerindra merasa bangga karena Jokowi hadir pada acara tersebut
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaJokowi sempat meluangkan waktu untuk ngeteh bersama PSI di Braga.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca Selengkapnya