Gerindra sebut tanpa PDIP pun koalisi kekeluargaan tetap jalan
Merdeka.com - Anggota DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, koalisi kekeluargaan memiliki dua skema untuk menghadapi Pilgub DKI 2017 mendatang. Mengingat masih ada kemungkinan PDI Perjuangan untuk meninggalkan koalisi ini.
Syarif menjelaskan, skema pertama adalah PDI Perjuangan masih bersama dengan Koalisi Kekeluargaan. Sementara skema kedua adalah Koalisi Kekeluargaan maju tanpa PDI-Perjuangan.
"Boleh jadi nanti PDIP ikut Ahok atau PDIP tidak dukung Ahok namun mencalonkan sendirian, Koalisi Kekeluargaan akan tetap jalan," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8).
-
Apa keputusan politik yang akan diambil oleh PDIP? Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengatakan, partainya siap berada di dalam pemerintahan ataupun mengambil jarak dengan pemerintah sebagai oposisi.
-
Mengapa PDIP yakin Ganjar-Mahfud akan menang? 'Dukungan terhadap Bapak Ganjar dan Prof Mahfud Md sebagai pemimpin yang sangat lengkap. Memiliki komitmen bagi daya unggul Indonesia anti korupsi, ini benar-benar dipahami oleh masyarakat Bali. Sehingga konsolidasi ini dilakukan untuk memastikan kemenangan yang semakin besar untuk Ganjar dan Mahfud Md,' kata Hasto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang yakin PDIP akan menang di Pileg 2024? 'Persiapan kami sangat matang. Untuk legistatif tinggal menunggu efek ekor jas dari Pilpres,' sebut Kepala Badan Saksi dan Pemenangan Nasional (BSPN) wilayah Bali AA Adhi Ardana, Jum’at (13/10).
-
Kenapa PDIP yakin bisa menang di Pilpres 2024? Sementara untuk Pilpres, menurutnya, hasil survey menunjukkan posisi Ganjar Pranowo di Bali mencapai 70 persen. Capaian diharapkan akan meningkat karena masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan.
Ketua Tim Penjaringan Partai Gerindra ini mengungkapkan, kemungkinan PDI Perjuangan tidak mendukung Gubernur DKI Jakarta masih ada. Sehingga ada potensi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu akan keluar dari koalisi kekeluargaan.
Sehingga, Syarif mengungkapkan, koalisi kekeluargaan akan membuat koalisi baru dengan semangat baru.
"Nanti bisa terjadi koalisi kembar, Koalisi Kekeluargaan satu dan Koalisi Kekeluargaan kedua. Tapi itu tidak apa-apa karena yang penting intinya bersama sama tidak mendukung Ahok kan," ujarnya.
"Kalau PDIP ikut Ahok berarti Koalisi Kekeluargaan berkurang 1 parpol. Kalau PDIP tidak dukung Ahok dan mencalonkan sendiri, berarti ada Koalisi Kekeluargaan kembar," tutup Syarif.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP siap Jika harus berjuang sendiri memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRapimnas PPP telah mengamanatkan untuk berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk tidak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Baca SelengkapnyaGerindra yakini PKB hatinya mendukung Prabowo. Maka tidak akan pindah ke lain hati.
Baca SelengkapnyaPKB memilih membelot bergabung dengan NasDem dan mengusung duet Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaMenurutnya, bisa saja saat berada di luar pemerintahan PDIP akan memberikan masukan yang bagus untuk penguasa.
Baca SelengkapnyaPKB yakin Gerindra memegang teguh piagam kerja sama koalisi.
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan PKB hingga kini akan tetap bersama Gerindra.
Baca SelengkapnyaGerindra menilai rencana pertemuan PKB dan PDIP wajar untuk menjaga silaturahmi antara parpol.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut sikap PKB bukan sinyal keretakan koalisi.
Baca SelengkapnyaDukungan gerakan rakyat akan memperbesar peluang Ganjar menang.
Baca Selengkapnya