Gerindra siap terima PAN jika didepak dari koalisi pro pemerintah
Merdeka.com - Hubungan PAN dan koalisi partai pendukung pemerintah sedang tidak harmonis. Sejumlah partai pendukung pemerintah mendesak PAN mundur dari koalisi karena sering tak sejalan dengan kesepakatan bersama.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya siap menerima PAN jika memutuskan mundur dari koalisi partai pendukung pemerintah. Bersama PAN, menurutnya, Gerindra memiliki tambahan kekuatan untuk memenangkan Pilpres 2019.
"Kami siap menerima partai manapun termasuk PAN. Itu kawan dan sahabat. Kekuatan yang bisa kita gunakan sama sama untuk memenangkan," katanya di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/7).
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Dimana konsolidasi akbar Gerindra? Ribuan kader dan simpatisan Partai Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II yakni Kota Serang, Kota Cilegon dan Kabupaten Serang mengikuti konsolidasi akbar dalam rangka menyemarakkan HUT ke-78 RI di Rumah Aspirasi Desmond J Mahesa, Minggu (20/08/2023).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Bagaimana Gerindra mengambil keputusan dalam Rapimnas? 'Rapat Pimpinan Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres, diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
-
Bagaimana Puan merespons soal kemungkinan kubu Anies-Cak Imin bergabung dengan Ganjar-Mahfud MD? Puan hanya mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan namun melihat bagaimana dinamika politik kedepannya.
-
Apa visi masa depan PAN? Kedaulatan pangan menjadi salah satu isu yang akan dikawal Partai Amanat Nasional (PAN) ke depan.
Partai Gerindra, kata Muzani terbuka untuk menjalin komunikasi dan penjajakan dengan semua partai termasuk PAN.
"Sekali lagi kami menghormati semua dan tidak berhalangan dan tidak berhalangan untuk berkomunikasi dengan pihak manapun," tegasnya.
Soal beda sikap PAN dengan koalisi pemerintah, Muzani mengaku menghargai keputusan tersebut. Sebab, tiap partai memiliki cara pandangnya masing-masing.
"Semua parpol kan punya cara pandang otonom. Masing masing ke depan bangsa ini kita melihat ke depan partai itu. Sehingga apapun yang menjadi keputusan PAN dari awal kami sangat menghormati dan menjunjung tinggi," pungkasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komunikasi dengan partai tersebut terus dilakukan dan mendekati titik temu.
Baca SelengkapnyaGerindra mencoba menguatkan dukungan bagi Prabowo. Mereka mencoba merayu PAN agar kembali merapatkan barisan. Bagaimana reaksi PAN?
Baca SelengkapnyaPartai Amanat Nasional (PAN) akan bekerja sama dan mengikuti langkah Partai Gerindra dalam agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaMuzani memastikan jika pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPAN membuka peluang untuk mendukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat mengaku tetap menjaga etika politik terkait arah Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPKB mendukung partai manapun yang berkeinginan untuk bekerja sama di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP akan membuka pintu kepada partai politik lain termasuk Demokrat
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra mengatakan pembahasan Cawapres akan didiskusikan dengan partai koalisi
Baca SelengkapnyaSaleh mengaku, jika partainya selalu percaya dengan Prabowo-Gibran untuk menjaga keseimbangan politik.
Baca SelengkapnyaSekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai peluang Golkar bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sangat besar.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat menyampaikan pantun yang justru untuk menggoda Demokrat.
Baca Selengkapnya