Gerindra: Simpang Siur Pembebasan Ba'asyir Indikasi Negara Dikelola Amatiran
Merdeka.com - Ketua DPP Gerindra Habiburokhman menyoroti tarik ulur pembebasan terpidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir oleh pemerintah. Menurut dia, polemik ini bukti Indonesia dipimpin secara amatiran.
"Simpang siur pembebasan Ustaz Ba'asyir adalah indikasi kuat bahwa saat ini negara dikelola secara amatiran," kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (22/1).
Dia menjelaskan, dalam konteks mekanisme, sejak awal publik pasti bingung apa kapasitas Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang bukan pejabat pemerintah mengumumkan Ba'asyir bebas tanpa syarat.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Siapa yang didukung Abu Bakar Ba'asyir? 'Beliau secara pribadi ya. Pasangan Anies-Muhaimin adalah sosok layak untuk didukung menurut pandangan beliau. Anies-Muhaimin sosok yang tampaknya bisa dipercaya untuk memimpin Indonesia kedepan hanya yang nomor satu,itu keyakinan beliau,' tukasnya.
-
Bagaimana Kapten Harun Kabir memimpin gerilya? Kapten Harun Kabir memimpin sejumlah pasukan gerilya. Dia meledakkan berbagai obyek vital untuk melawan Belanda.
-
Apa julukan Abu Bakar Aceh? Berkat kegemilangan dan luasnya ilmu pengetahuan, Abu Bakar sampai dijuluki sebagai 'Ensiklopedia Berjalan' dari teman-teman sejawatnya.
-
Apa tindakan Harun Kabir? Ia menjadi salah satu pejuang yang mengedepankan kemanusiaan karena turut melindungi bangsa penjajah yang rentan ketika itu. Keberaniannya juga teruji saat membajak kereta berisi ratusan tentara Jepang yang melintas di kawasan Bogor.
-
Apa tujuan konsolidasi Akbar Gerindra? “Kegiatan ini difokuskan untuk Dapil Banten II. Jadi pesertanya struktural partai, simpatisan, relawan yang berbasis TPS. Jadi tujuan ini konsolidasi akbar ya dalam rangka mengonsolidasikan semua potensi kemenangan Pak Prabowo dan Gerindra di Dapil Banten II,“ ujar Ketua DPD Partai Gerindra Banten, Andra Soni.
"YIM adalah lawyer dari entitas hukum Paslon Capres Cawapres Jokowi-Ma'aruf Amin, yang tentu saja berbeda dengan institusi kepresidenan," kata Habiburokhman.
Dia pun menyindir, di seluruh dunia baru ada kali ini, bukan orang pemerintah tapi mengumumkan putusan pemerintahan.
Dalam konteks substansi, dia melihat pemerintah gamang antara memenuhi ketentuan peraturan pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 soal syarat tanda tangan dokumen pengakuan bersalah dan setia pada Pancasila dan NKRI atau membebaskan Ustaz Ba'asyir tanpa syarat.
Kalau memang pemerintah profesional, tutur dia, ada bnayak cara untuk membebaskan Ustaz Ba'asyir tanpa syarat. Salah satunya adalah dengan memisahkan formulir setia pada Pancasila dan NKRI dengan formulir pengakuan bersalah.
"Saya khawatir pembebasan Ustaz Ba'asyir yang seharusnya mudah dan sederhana menjadi complicated karena ada urusan elektoral," tambah Habiburokhman.
Diketahui, awalnya Presiden Jokowi dan penasihat hukumnya, Yusril Ihza Mahendra sepakat untuk membebaskan Ba'asyir tanpa syarat, dengan alasan kemanusiaan. Namun belakangan, Menko Polhukam Wiranto menegaskan, pembebasan tersebut sedang dikaji.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mendukung Anies-Muhaimin merupakan hasil renungan Ba'asyir dari informasi didapatkannya selama ini.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN membeberkan dugaan pelanggaran Pemilu Gibran Rakabuming Raka selama kampanye di tahun 2023
Baca SelengkapnyaHabiburokhman membandingkan pemerintahan saat orde baru dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III itu menilai tak perlu dibentuk tim pencari fakta kasus Vina.
Baca SelengkapnyaGubernur Jenderal Van Mook menggambarkan bahwa Amir merupakan orang yang tak mengenal kata takut.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Habiburokhman menegaskan jangan coba memfitnah Presiden Jokowi menyoal kasus putusan MK.
Baca SelengkapnyaHakim Konstitusi Arief Hidayat menilai, Indonesia tidak dalam kondisi yang baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaMantan Juru Bicara Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017, membeberkan fenomena 'ordal' di masa Gubernur Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaHasbi yang diduga mengampanyekan Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Cawapres Muhaimin Iskandar begitu cepat diproses oleh Bawaslu.
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca Selengkapnya