Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gerindra soal Peluang Duet Prabowo-Gibran: Politik Itu Dinamis

Gerindra soal Peluang Duet Prabowo-Gibran: Politik Itu Dinamis Dinasehati Hasto, Ini Momen-Momen Kebersamaan Gibran dan Prabowo yang Jadi Sorotan. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajukan judicial review terhadap UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke MK. Khususnya, pasal 169 huruf q tentang batas minimal usia capres dan cawapres.

Gugatan ini dinilai sebagai pintu masuk untuk Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat cawapres. Teranyar, muncul wacana Gibran diduetkan dengan Prabowo Subianto.

Menanggapi hal ini, Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut bahwa politik merupakan hal dinamis. Namun, dia mengaku, hingga saat ini belum ada pembicaraan di internal yang mengarah duet Prabowo-Gibran.

"Yang pertama saya sampaikan bahwa politik itu dinamis, dan kalau itu dikaitkan dengan gugatan sampai dengan saat ini kami belum ada pembicaraan-pembicaraan ke arah sana," katanya lewat pesan suara kepada wartawan, Kamis (1/6).

Dia mengatakan, baiknya soal judicial review itu ditanyakan langsung kepada PSI. Sebab, partai pimpinan Giring Nidji itu yang mengajukan gugatan.

"Mungkin sebaiknya ditanyakan kepada PSI yang membuat gugatan judicial review apa maksud dan tujuan diajukannya judicial review," ucap Wakil Ketua DPR ini.

Lebih lanjut, Dasco belum bisa memastikan munculnya wacana Prabowo-Gibran apakah bakal mengubah peta politik 2024. Dia hanya ingin pesta demokrasi berjalan aman dan damai.

"Saya belum tahu apakah hasil Judicial review ini mengubah peta politik di Indonesia yang pasti kita ingin kontestasi 2024 suasana aman damai dan bergembira," tutupnya.

Sebelumnya, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PSI Francine Widjojo mengatakan, PSI memperjuangkan hal tersebut dengan mengajukan permohonan uji materi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang pada Senin (3/4) telah disidangkan dengan agenda pemeriksaan pendahuluan.

"Jangan kubur hak konstitusional 21,2 juta anak muda Indonesia usia 35-39 tahun untuk menjadi capres dan cawapres," katanya di Jakarta, Selasa (4/4).

Saat ini, Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengatur batas usia minimal sebagai capres dan cawapres adalah 40 tahun, padahal dalam kedua aturan UU Pemilu sebelumnya, yakni Pasal 5 huruf o UU Nomor 42 Tahun 2008 dan Pasal 6 huruf q UU Nomor 23 Tahun 2003 persyaratan usia minimal capres dan cawapres adalah 35 tahun.

Lebih lanjut, Francine selaku kuasa hukum dari pemohon yang merupakan kader-kader muda PSI, yaitu Anthony Winza, Danik Eka Rahmaningtyas, Dedek Prayudi, dan Mikhail Gorbachev Dom itu menyampaikan PSI menilai ketentuan dalam UU Pemilu saat ini melanggar Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945.

Kedua pasal tersebut, lanjut dia, mengamanatkan adanya persamaan kedudukan dan perlakuan bagi setiap warga negara Indonesia di mata hukum, sedangkan ketiadaan batas usia minimal bagi seseorang untuk menjadi menteri menunjukkan tidak adanya persamaan kedudukan dan perlakuan itu bagi mereka yang hendak menjadi capres-cawapres.

"Untuk menjadi menteri, tidak ada batas usia minimal. Menteri dapat melaksanakan tugas kepresidenan, seketika presiden dan wakil presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya secara bersamaan dalam masa jabatannya yang diatur dalam Pasal 8 ayat (3) UUD NRI 1945. Dengan demikian, ada potensi menteri yang belum berusia 40 tahun bisa melaksanakan tugas kepresidenan,” jelas Francine.

Berdasarkan hal itu, PSI lantas berpendapat ketentuan batas usia minimal capres dan cawapres 40 tahun harus dinyatakan inkonstitusional.

Sejauh ini, PSI menyakini banyak anak muda Indonesia yang memiliki kompetensi dan prestasi untuk menjadi capres-cawapres. Francine mencontohkan anak muda Indonesia yang telah menunjukkan kompetensi dan prestasi sebagai pemimpin, di antaranya, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

"Banyak anak muda Indonesia yang sudah menunjukkan kompetensi dan prestasinya sebagai pemimpin daerah Indonesia seperti Emil Dardak dan Gibran Rakabuming Raka,” tutup Francine.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Belum Final jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Tidak Hanya Satu Sosok Saja
Gibran Belum Final jadi Cawapres Prabowo, Gerindra: Tidak Hanya Satu Sosok Saja

Bukan hanya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang berpeluang jadi cawapres Prabowo

Baca Selengkapnya
Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar
Gerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar

Namun, Gerindra mengakui sudah berkomunikasi dengan kubu 01 dan 03.

Baca Selengkapnya
Prabowo Finalisasi Proses Pemanggilan Calon Menteri
Prabowo Finalisasi Proses Pemanggilan Calon Menteri

Tapi dia juga menegaskannya para calon menteri-menteri tersebut tentunya harus terlebih dahulu menghadap lebih dahulu ke Prabowo.

Baca Selengkapnya
Gerindra Buka Peluang Duet dengan Ganjar: Enggak Ada Pilihan, Prabowo Capres!
Gerindra Buka Peluang Duet dengan Ganjar: Enggak Ada Pilihan, Prabowo Capres!

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membuka peluang bagi Ganjar Pranowo untuk berduet dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Gerindra: Tidak Ada Satupun Versi yang Benar
Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Gerindra: Tidak Ada Satupun Versi yang Benar

Gerindra pastikan susunan kabinet Prabowo-Gibran yang beredar di media sosial tidak benar

Baca Selengkapnya
Jokowi Dikabarkan Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra
Jokowi Dikabarkan Tolak PDIP Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Kata Gerindra

Gerindra merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo
VIDEO: Dasco Gerindra Blak-blakan Jokowi Cawe-Cawe Tolak PDIP Bergabung Dalam Pemerintahan Prabowo

Sufmi Dasco Ahmad, merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak PDIP masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
Gerindra Akui Ada Dorongan agar Prabowo Ajak PKS Bergabung dengan Koalisi Pemerintah
Gerindra Akui Ada Dorongan agar Prabowo Ajak PKS Bergabung dengan Koalisi Pemerintah

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco menyebut, wacana PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran sedang dibahas di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Jalan Buntu Duet Prabowo dan Ganjar
Sekjen Gerindra Ungkap Jalan Buntu Duet Prabowo dan Ganjar

Gerindra mengaku tidak masalah dengan duet Prabowo-Ganjar. Tetapi justru sulit untuk menyakinkan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Peluang Duet Prabowo-Ganjar, Gerindra Tegaskan Harus Posisi Capres
Peluang Duet Prabowo-Ganjar, Gerindra Tegaskan Harus Posisi Capres

Rapimnas Gerindra menempatkan Prabowo menjadi calon presiden.

Baca Selengkapnya
Gerindra Pertimbangkan Tunjuk Artis jadi Menteri Prabowo, Apa Alasannya?
Gerindra Pertimbangkan Tunjuk Artis jadi Menteri Prabowo, Apa Alasannya?

Gerindra Pertimbangkan Tunjuk Artis jadi Menteri Prabowo, Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya
Gerindra Akui  Partai Koalisi Sudah Usulkan Nama sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo
Gerindra Akui Partai Koalisi Sudah Usulkan Nama sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Dasco tidak mengetahui parpol mana saja yang sudah mengusulkan nama menteri untuk pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya