Gerindra Tak Kaget Ada Penurunan Elektabilitas Partai
Merdeka.com - Partai Gerindra mengalami penurunan elektabilitas dalam hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Gerindra mengalami penurunan dari 10,7 persen Mei 2021 menjadi 9,9 persen.
Menanggapi penurunan elektabilitas itu, Waketum Gerindra Rahayu Saraswati mengaku tidak kaget. Sebab, naik turun elektabilitas partai merupakan hal yang wajar.
"Survei menyatakan Gerindra ada sedikit penurunan itu bukan hal yang mengagetkan karena pasti ada naik turunnya dalam setiap berapa bulan," katanya dalam pemaparan survei, Kamis (7/10).
-
Bagaimana SMRC melakukan survei Pilgub Sulteng? Semua responden diwawancara secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
-
Kapan SMRC merilis hasil survei Pilgub Sulteng? Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) merilis, simulasi terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Tengah (Sulteng) 2024, bertajuk 'Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Sulawesi Tengah' yang dirilis pada Rabu, (22/5).
-
Bagaimana Gerindra mengambil keputusan dalam Rapimnas? 'Rapat Pimpinan Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres, diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
-
Apa yang akan dibahas dalam Rapimnas Gerindra? Dia menjelaskan, dalam Rapimnas akan membahas hal-hal penting yang menjadi sikap politik Partai Gerindra, kemudian akan diumumkan pada saat penutupan Rapimnas.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Perjalanan karier Mas Dar terus menanjak, dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
Menurutnya, penurunan elektabilitas partai dalam survei September 2021 tersebut tidak terlalu signifikan. "Ada saat saat di mana kita naik sekali ada turun ada naik lagi, kebetulan kita lagi turun sedikit walaupun belum signifikan," imbuhnya.
Rahayu menerangkan, hasil survei SMRC itu akan menjadi bahan evaluasi partai. Serta, Gerindra akan tetap menjaga konsistensi dan soliditas partai.
"Dan tentunya apa yang disampaikan dari segi survei tersebut dimana ada 3 partai yang sangat tipis perbedaannya, sekali lagi itu jadi penguatan dan bahan evaluasi partai kami," jelasnya.
Gerindra juga tetap mengapresiasi posisi Prabowo Subianto yang masih berada di urutan teratas calon presiden. Kader Gerindra sudah tepat mendorong kembali ketua umumnya.
"Prabowo tetap nomor satu di atas, itu memberikan kami wah ini yang kami usung sudah tepatlah untuk kami, karena kami masih semangat melihat visi misi beliau untuk kemajuan Indonesia, saya yakin beliau masih sangat mampu memimpin Indonesia ke depan," tutup Rahayu.
PDIP-Gerindra Merosot, PKB-Demokrat-PKS Naik
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei opini publik terbaru tentang keterpilihan partai politik. Nomor satu masih didominasi oleh partai penguasa saat ini, PDIP.Dalam temuannya, PDIP memperoleh elektabilitas sebesar 22,1 persen. Di urutan kedua merangkak naik ada Golkar dengan 11,3 persen. Urutan ketiga ada PKB dengan 10,0 persen. Keempat Gerindra 9,9 persen dan Demokrat 8,6 persen.
Selanjutnya ada PKS 6,0 persen, NasDem dengan 4,2 persen, Perindo 2,6 persen. Kesembilan ada PPP 2,3 persen dan PAN 1,4 persen. PSI dengan 0,7 persen dan Hanura 0,5 persen.
SMRC juga melihat tren elektabilitas dari beberapa periode survei yang telah dilakukan. Meskipun PDIP tertinggi, tapi tren keterpilihannya terus turun. Oktober 2020 masih di 27,4 persen, lalu merosot jadi 24,9 persen pada Maret 2021. Naik sedikit pada Mei dengan 25,9 persen, lalu merosot lagi pada September menjadi 22,1 persen.
Tren Gerindra juga terlihat anjlok. Pada Maret 2020 elektabilitas berada di 13,6 persen. Kemudian merosot pada Oktober 2020 menjadi 7,7 persen. Merangkak naik jadi 11,6 pada Maret 2021, turun lagi menjadi 10,7 pada Mei 2021. Kini berada di 9,9 persen.
"Dalam dua tahun terakhir pasca pemilu 2019, pilihan rakyat pada PDIP cenderung menurun meskipun tetap paling atas. Demikian juga pilihan rakyat pada Gerindra. Sementara Golkar cenderung menguat," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Kamis (7/10).
Untuk informasi, survei dilakukan pada periode 15-21 September 2021. Responden survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam Pemilu. Total responden adalah 1220 orang dan dipilih secara random (multistage random sampling).
Margin of error dari survei ini adalah 3,19% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Sebagai catatan, response rate yang valid sebesar 981 orang atau 80%. Mereka dianalisis dan diwawancara tatap muka.
SMRC melihat tren kenaikan yang kuat terjadi pada PKB, PKS dan Demokrat. Pada Maret 2021, PKB berada di posisi elektabilitas 7,5 persen, lalu naik menjadi 9,7 persen pada Mei. Kini menjadi 10,0 persen.
Sementara Demokrat, Maret ada pada 7,7 persen. Turun menjadi 6,6 persen pada Mei 2021. Lalu naik tinggi kini menjadi 8,6 persen. Begitu juga dengan PKS, Maret 5,2 persen, lalu Mei menjadi 4,6 persen. Kini naik drastis menjadi 6,0 persen.
"Kecenderungan menguat juga terlihat pada PKB, Demokrat, dan PKS," kata Deni.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keyakinan itu, kata Hasto, didasari hasil survei yang mencatat suara bimbang atau ragu sangat tinggi yakni 17,3 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaKendati tertinggi, hasil survei dilakukan Poltracking Indonesia, menunjukkan tren elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan sejak September 2023.
Baca SelengkapnyaLembaga survei Indikator Politik merilis hasil surveinya yang menunjukkan Partai Gerindra menyalip PDIP dan PKB di Jatim.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaPSI yang diketuai oleh Kaesang Pangarep menjadi partai non parlemen yang alami lonjakan elektabilitas cukup besar.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 Gerindra yakin Prabowo menang karena posisi Gerindra yang berada di lingkaran kekuasaan.
Baca SelengkapnyaIndikator menggelar survei politik di Sumatera Barat pada 26 Juni-10 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPopuli Center menggelar survei tatap muka pada 28 November-5 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP memperoleh suara paling tinggi yakni 20,3 persen.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, banyak kelebihan dari partai Gerindra dan Prabowo yang perlu diposting di media sosial.
Baca Selengkapnya