Gerindra tak percaya peserta IMF-Bank Dunia bayar hotel dan makan sendiri
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tak mempercayai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai biaya hotel dan makan peserta ditanggung peserta pada acara Annual Meeting atau Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) World Bank Group (WBG) di Bali pada 8-14 Oktober mendatang.
"Jangan percaya bayar sendiri untuk makan dan bayar hotel. Sudah dipastikan undangan itu sudah dari jauh-jauh hari diberitahukan ke peserta IMF/world Bank bahwa hotel dan akomodasi makanan gratis alias dibayar sama penyelenggara," kata Arief kepada merdeka.com, Selasa (9/10).
Arief menambahkan, anggaran yang hampir mencapai Rp 1 triliunan tersebut tak mungkin dipotong karena sudah masuk anggaran APBN.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang diingatkan Jokowi soal pengelolaan anggaran? Jokowi mengingatkan Pemda agar program-program harus berorientasi kepada hasil, sehingga ada return ekonomi.
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Kenapa Jokowi akan memberikan sambutan di Apel Kader Gerindra? 'Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan,' kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Yusuf Permana kepada wartawan, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
"Kan sebelum ada bencana sudah koar-Koar dulu tentang IMF atau WB annual meeting yang katanya antek-antek Jokowi berarti Joko Widodo kinerja ekonomi diapresiasi sama IMF Dan WB," ucapnya.
Kubu Prabowo-Sandi pun juga mengkritik acara yang mengeluarkan biaya Rp 830 miliar tersebut tidak patut diselenggarakan secara mewah saat rakyat di Palu, Donggala dan Lombok sedang terkena bencana yang butuh bantuan dana.
Arief pun heran, pemerintah malah beralasan mengalihkan kritik dengan mengatakan kalau IMF/ WB annual meeting itu bukan prakarsa Pemerintah Joko Widodo tetapi presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurutnya, tidak ada gunanya acara IMF/WB annual meeting kalau tidak ada pembahasan pengajuan pinjaman ke WB dan IMF untuk rehabilitasi daerah bencana di Indonesia. Dan dia yakin tidak ada pembahasan agenda-agenda yang menguntungkan bagi Indonesia.
"Dan yang pasti rupiah akan tetap rontok sekalipun IMF/WB diharapkan Joko Widodo pesertanya pada belanja-belanja ya sehingga memasukkan devisa," tuturnya.
Meski demikian, kata Arief, acara IMf/WB annual meeting harus tetap jalan dan tidak boleh dibatalkan. "Sebab buat malu bangsa Indonesia nantinya dan harus jadi pelajaran bagi Presiden penggantinya Joko Widodo pada Pilpres 2019," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab kritikan sejumlah kalangan mengenai penyelenggaraan Annual Meeting atau Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF)World Bank Group (WBG) di Bali, 8-14 Oktober ini.
"Annual Meeting sebesar itu 15.000 (orang) yang datang jadi rebutan semua negara, karena meeting seperti itu pasti memiliki dampak, paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu," kata Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan usai menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Sumatera Utara (USU), Medang, Sumut, Senin (8/10) pagi.
Mengenai anggaran yang disebut sejumlah kalangan sebagai cukup besar, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa anggaran tersebut dipakai untuk memperluas appron di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dipakai untuk membuat terowongan, persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet.
"Artinya, itu juga akan kita gunakan terus, terowongan dan appron untuk parkir bandara akan kita gunakan terus bukan sesuatu yang hilang," ujar Presiden seperti dikutip dari laman Setkab.
Meskipun dihadiri oleh lebih dari 15.000 peserta, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa mereka itu membiayai dirinya sendiri. "Hotel bayar sendiri, makan bayar sendiri," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekhawatiran Bank Dunia sendiri terkait potensi melebarnya defisit APBN terhadap produk Domestik Bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaIuran Tapera akan dipungut dari pegawai swasta dan mandiri
Baca SelengkapnyaProgram yang dijanjikan oleh Prabowo-Gibran namun yang membayar janji tersebut adalah pemerintaham era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaBank Dunia sebelumnya menyoroti program makan siang gratis milik Prabowo-Gibra yang memerlukan perencanaan lebih matang.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum PDIP tersebut.
Baca SelengkapnyaHashim mengungkapkan dana yang dibutuhkan untuk program makan siang sebesar Rp450 triliun per tahun.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan, anggaran tiap sektor akan dipotong sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaPemprov NTB tidak sanggup bayar hosting fee MotoGP Mandalika sebesar Rp 231 Miliar. Bagaimana kelanjutannya?
Baca SelengkapnyaDalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 anggaran program makan bergizi gratis ditetapkan sebesar Rp71 triliun.
Baca SelengkapnyaEkonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan sebelumnya anggaran program makan siang gratis ada kemungkinan dipangkas menjadi Rp7.500 per porsi.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, anggaran Kementerian masih belum ditetapkan dan bisa berubah karena pembahasan masih terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaEkonom: Investor Takut Program Makan Siang Gratis Buat Utang Indonesia Makin Menumpuk
Baca Selengkapnya