Gerindra 'tutup pintu' buat Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Daerah Partai Gerindra Jawa Barat, Sunatra mengaku kecewa dengan sikap Ridwan Kamil yang menerima syarat dari Partai NasDem untuk mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Padahal Gerindra memiliki Ketum Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
"Kami ada prinsip yang kami tidak akan mendukung Emil (sapaan Ridwan Kamil) dalam Pilgub Jabar, salah satunya mendukung Jokowi menjadi presiden lagi. Ini udah gak bisa kompromi karena kami punya calon yakni Pak Prabowo," kata dia, seperti dilansir Antara, Kamis (23/3).
Sunatra menuturkan, sosok Emil tidak memiliki integritas dan komitmen. Padahal kata Sunatra, Emil menjadi Wali Kota Bandung berkat Gerindra. Bahkan ia menyebut, setelah menjabat sebagai Wali Kota, Emil tidak memiliki itikad baik dalam menjaga komunikasi dengan partai pengusungnya, apalagi menyangkut Pilgub Jabar 2018.
-
Apa target Gerindra untuk Ridwan Kamil? 'Kami ingin sebaiknya di Jawa Barat kita menang, di Jakarta kita menang,' tegas Habiburokhman.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Kenapa Gerindra tidak akan menjadi mayoritas di kabinet Prabowo-Gibran? 'Ya dari Gerindra sedikit lah (jumlahnya),' kata Dasco di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9).
-
Kenapa Golkar belum putuskan Ridwan Kamil? 'Waktu itu kan mungkin Ridwan Kamil bersedia karena waktu itu berasumsi bahwa Pak Anies Baswedan tidak akan maju lagi karena sudah jadi capres,' kata Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia.
-
Kenapa Ridwan Kamil tidak melibatkan publik figur di tim pemenangannya? 'Dari kita internal saja, tidak mencari public figur seperti apa, jadi karena dibutuhkan oleh kita itu keharmonisan dan managerialnya. Jadi bukan sosok, hanya managerial aja,' beber Bang Emil.
-
Bagaimana Golkar memutuskan Ridwan Kamil? 'Kesepakatan antara Pak Airlangga dengan pimpinan partai politik lain kita tunggu sampai akhir Juli atau awal Agustus,' kata Doli.
"Jadi alangkah indahnya yang bersangkutan istilahnya pahit manisnya mesti dibicarakan dulu dengan yang mengusungnya di Pilwalkot dahulu," kata dia.
Untuk itu, Gerindra Jabar akan menutup pintu mendukung Ridwan Kamil dalam pertarungan calon gubernur Jawa Barat 2016, serta lebih memilih mengusung calon yang berasal dari tubuh partai. "Ya itu menutup dukungan. Maka kami tidak lagi calonkan Emil (Sapaan Ridwan Kamil)," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP Gerindra Shodiq Mudjahid mengakui, ada atau tidaknya Emil tidak berpengaruh terhadap situasi di tubuh Gerindra. Karena selama ini Emil tidak memberikan kesan serta pengaruh apapun kepada partai pengusungnya di Pilwalkot.
"Karena selama dia memimpin pun kami tidak pernah ganggu, merongrong, atau memberatkan. Adanya atau tidak adanya Emil sama saja," kata dia.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya terus memperkuat visi dan misi partai serta merumuskan kriteria-kriteria terkait kepala daerah, guna menginventarisasi orang-orang terbaik untuk maju dalam Pilgub Jabar. "Yang penting Gerindra harus siapkan kadernya untuk Pilkada nanti," kata dia.
Diakuinya, sejauh ini Gerindra telah berkomunikasi dengan sejumlah partai seperti PKS yang merupakan koalisinya di pemerintahan. Bahkan, ia menyebut, tidak menutup kemungkinan koalisi ini akan berlanjut di Pilgub dan Pilkada serentak di Jabar.
"Kami dengan semua komunikasi, baik di nasional maupun di provinsi dengan PKS intens komunikasi, tidak menutup juga untuk koalisi partai lain," kata dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waketum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng masih meyakini jika Ridwan Kamil bakal terpilih menjadi cawapres Ganjar.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sejumlah politikus melakukan manuver politik di tikungan terakhir Pilkada Jakarta. Salah satunya politikus PDIP Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaGerindra menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaGibran meminta semua pihak menunggu langkah politiknya ke depan.
Baca SelengkapnyaSeno menyebut Effendi berkomunikasi politik dengan Joko Widodo sehingga tak bisa ditoleransi
Baca SelengkapnyaDukungan ini pernah diberikan pada sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca SelengkapnyaDasco tidak ingin berandai-andai ke depannya apabila Ridwan Kamil menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaGibran membenarkan dirinya tak diundang PDIP Jateng.
Baca SelengkapnyaZulhas saat ditemui usai workshop dan Rakornas PAN mengatakan bahwa partainya berencana mengusung RK.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca Selengkapnya