Gibran Belum Dianggap Kader PDIP Meski Punya Kartu Anggota
Merdeka.com - Gibran Rakabuming Raka telah resmi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mendaftar melalui PAC PDIP Banjarsari.
Secara simbolis Ketua PAC PDIP Banjarsari, Joko Santoso menyerahkan KTA (kartu tanda anggota) sementara kepada Gibran, Senin (23/9) lalu. Meski sudah mengantongi KTA, Gibran belum dianggap sebagai kader partai berlogo banteng moncong putih.
Ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Solo, Putut menuturkan, meski sudah resmi menjadi anggota PDIP, namun Gibran belum tentu menjadi kader.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Bagaimana Gibran merespon pernyataan Hasto tentang pengambilalihan PDIP? 'Mengambil alih ? Enggak, nggak ada seperti itu,' ungkapnya.Saat diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan dirinya sempat menolak menjadi cawapres di depan Megawati, Gibran hanya tersenyum. Ia pun lebih mengajak Hasto dan masyarakat berpikir positif saat bulan puasa.
-
Apa alasan PDIP pecat Gibran? Selain tuduhan intervensi dari Mahkamah Konstitusi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga menegaskan bahwa Jokowi, Gibran, dan Bobby telah melanggar kode etik partai.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang mengantar Gibran ke KPU? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tiba di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Kertanegara IV, Jakarta, sekitar pukul 08.06 WIB. Kehadiran Kaesang ke Kertanegara, untuk mengantarkan Bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) sekaligus kakaknya Gibran Rakabuming Raka, mendaftar diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau kader itu pernah berkiprah bagi partai dan kinerjanya mendapatkan apresiasi dari masyarakat," ujar Putut, Rabu (25/9).
Dalam pandangannya, seorang kader juga harus mempunyai dedikasi kepahlawanan untuk berjuang bagi partai. Lalu, menjalankan ideologi partai dalam kehidupan sehari-hari.
"Kalau kader itu setidaknya pernah jadi pengurus. Mulai dari anak ranting, PAC, dan DPC."
Dia juga menyindir munculnya spanduk berwajah Gibran di sudut-sudut Kota Solo. Spanduk itu diduga berkaitan dengan pemilihan kepala daerah Kota Solo.
"Di partai PDIP tidak ada ajaran pasang spanduk di jalan," tandasnya.
Peluang Gibran di Pilkada Solo
Soal pencalonan wali kota dan wakil wali kota Solo pada Pilkada 2020, Putut menegaskan peluang Gibran mendaftar melalui partainya sudah tertutup. Saat ini berkas bakal calon yang ditunjuk, Achmad Purnomo-Teguh Prakosa sudah dikirim ke DPP oleh Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo.
"Berkas Purnomo-Teguh sudah diantar sendiri oleh pak Rudy. Kita tinggal menunggu instruksi selanjutnya dari DPP," jelasnya.
Pada Pilkada 2020, DPC PDIP Solo diberikan hak otonom melakukan seleksi pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota. Sebab, perolehan hasil pemilu 2019 PDIP mendapatkan 62 persen. DPC PDIP dalam melakukan seleksi cawawali dan cawawali sudah selesai.
Sementara itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saeful Hidayat mengatakan, nama Gibran masih diproses dan dievaluasi.
"Tentunya kita semua di partai juga akan mengevaluasi seseorang itu untuk menjadi kepala daerah. Kan tidak bisa tiba-tiba. Tentu ada prosesnya," kata Djarot di Jakarta, Rabu (25/9).
DPP akan melihat pengalaman Gibran. Baik di partai maupun di masyarakat. Termasuk pemahaman mengenai tugas-tugas eksekutif dan legislatif.
Djarot menegaskan, partainya tidak hanya ingin sekadar menang. Calon yang diusung PDIP harus mengerti tugas dan kewajibannya sebagai calon kepala daerah. Maka proses evaluasi terhadap calon kepala daerah cukup panjang.
"Sehingga setelah menang ya dia betul-betul bisa bekerja dengan baik, betul bisa menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, bisa mewujudkan visi misi," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU akan hanya memeriksa hal-hal yang dipersyaratkan saja sebagai seorang calon presiden atau wakil presiden.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya enggan berandai-andai soal kadernya Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDPC PDIP Solo sudah mengirimkan surat agar Gibran segera mengembalikan KTA sebagai kader PDIP.
Baca SelengkapnyaGibran diisukan sebagai bakal calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaGibran mengaku biasa saja terkait banyaknya dukungan agarĀ maju sebagai bakal cawapres.
Baca SelengkapnyaPuan pastikan PDIP pada dasarnya tegas dan punya aturan. Akan tetapi melihat situasi dan kondisi yang ada.
Baca SelengkapnyaRudy tidak mengetahui alasan Gibran tidak hadir. Ia menduga Gibran sibuk sebagai wali kota.
Baca SelengkapnyaPuan juga berbicara nasib Gibran Rakabuming Raka setelah resmi menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan segera menemui FX Rudy.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Gibran Rakabuming Raka sudah pamit kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan jika Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah menjadi kader Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaLodewijk memastikan Gibran belum menjadi kader Golkar.
Baca Selengkapnya