GM merasa tak layak masuk 33 tokoh sastra paling berpengaruh
Merdeka.com - Goenawan Mohamad menjadi salah satu dari 33 tokoh sastra Indonesia yang dinilai paling berpengaruh. Namun, pentolan Teater Utan Kayu dan Komunitas Salihara itu merasa tak layak masuk dalam daftar sastrawan yang kiprahnya sudah ditulis dalam sebuah buku itu.
"Dengan segala hormat kepada penyusun buku itu, saya anggap saya tak layak masuk ke dalam daftar 33 orang itu," kata pria yang biasa disapa GM itu lewat situs pribadinya, Senin (6/1).
Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Tempo itu menekankan komentarnya tersebut adalah serius.
-
Siapa yang dikenal sebagai penyair unik? Jokpin dikenal sebagai penyair yang unik karena puisi-puisinya yang menggelitik, namun tetap terdengar indah dan romantis.
-
Bagaimana ciri puisi baru dibandingkan puisi lama? Aturan: Puisi lama terikat dengan aturan-aturan tertentu yang berkaitan dengan kata, baris, bait, rima, dan irama. Sementara puisi baru, atau puisi modern, tidak lagi terikat dengan aturan-aturan tersebut dan bersifat lebih bebas.
-
Kapan puisi baru mulai dikenal? Puisi lama diwariskan secara turun-temurun, biasanya dalam bentuk lisan. Puisi baru disebarkan baik melalui lisan maupun tulisan.
-
Mengapa puisi baru lebih bebas? Aturan: Puisi lama terikat dengan aturan-aturan tertentu yang berkaitan dengan kata, baris, bait, rima, dan irama. Sementara puisi baru, atau puisi modern, tidak lagi terikat dengan aturan-aturan tersebut dan bersifat lebih bebas.
-
Mengapa puisi satire tentang Indonesia menggunakan bahasa yang ironis? Indonesia negeri yang kayaBertumpuk-tumpuk utangnyaEmas minyak dijualTapi untungnya entah ke manaGunung-gunung dihabiskanPasirnya dijualIkan di laut dikurasTapi untuk orang asing.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata sastra? Kata-kata sastra Indonesia yang puitis dan bijak kerap mempunyai kekuatan yang mampu menyentuh hati. Kebanyakan seluruh kalimatnya tersusun dengan penuh keindahan serta kebijaksanaan.
"Serius. Mungkin waktu jadi wartawan, dengan kerja jurnalistik saya, dengan majalah Tempo, saya punya pengaruh. Tetapi selain saya tak aktif lagi di jurnalisme, karya puisi saya rasanya tidak ada pengaruhnya. Berbeda dengan puisi Chairil, Sitor, Rendra, Sutardji," kata GM.
"Setidaknya saya tidak melihat ada semacam 'aliran' baru dalam sastra Indonesia karena puisi saya," imbuhnya.
GM mengatakan cita-citanya bukanlah menjadi sastrawan yang berpengaruh. "Cita-cita saya jadi juara maraton," ujarnya.
Apa serius? "Ya, anggap saja serius, meskipun itu cita-cita yang pasti gagal," ujarnya.
GM menjelaskan, lari maraton itu membutuhkan persiapan yang tidak main-main.
"Latihan lari sampai lebih 100 km tiap pekan. Siap sakit kaki. Disiplin. Fokus. Terus menerus. Dan ada ukuran yang jelas untuk menentukan mana yang unggul dan mana mana yang tidak," ujarnya.
Dalam sastra Indonesia, kata GM, untuk menentukan mana yang unggul dan yang tidak kini lebih gampang.
"Sekarang ini orang bisa jadi sastrawan karena didukung teman-teman sendiri, atau karena gencar berpromosi — atau ikut pertemuan sastrawan, atau berpolemik. Polemik itu termasuk teknik pemasaran juga," ujarnya.
Soal masuknya nama Denny JA, yang lebih dikenal sebagai konsultan politik, dalam 33 daftar itu, GM memilih tidak berkomentar. "No comment," ujarnya.
Seperti diberitakan, daftar 33 tokoh sastra paling berpengaruh menimbulkan polemik, salah satunya lantaran memasukkan nama Denny JA di dalamnya. Denny JA selama ini lebih dikenal sebagai konsultan politik yang juga pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Tim 8 dari Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin menjelaskan Denny JA terpilih karena ia melahirkan genre baru dalam puisi Indonesia yang disebut genre puisi esai.
"Genre puisi esai ini memancing perdebatan luas di kalangan sastrawan sendiri. Aneka perdebatan itu sudah pula dibukukan. Terlepas dari pro kontra pencapaian estetik dari puisi esai, pengaruh puisi esai dan penggagasnya Denny JA dalam dinamika sastra mutakhir tak mungkin diabaikan siapapun," kata Ketua Tim Juri, Jamal D Rahman.
Berikut 33 tokoh sastra tersebut:
1. Kwee Tek Hoay
2. Marah Roesli
3. Muhammad Yamin
4. HAMKA
5. Armijn Pane
6. Sutan Takdir Alisjahbana
7. Achdiat Karta Mihardja
8. Amir Hamzah
9. Trisno Sumardjo
10. H.B. Jassin
11. Idrus
12. Mochtar Lubis
13. Chairil Anwar
14. Pramoedya Ananta Toer
15. Iwan Simatupang
16. Ajip Rosidi
17. Taufik Ismail
18. Rendra
19. NH. Dini
20. Sapardi Djoko Damono
21. Arief Budiman
22. Arifin C. Noor
23. Sutardji Calzoum Bachri
24. Goenawan Mohamad
25. Putu wijaya
26. Remy Sylado
27. Abdul Hadi W.M.
28. Emha Ainun Nadjib
29. Afrizal Malna
30. Denny JA
31. Wowok Hesti Prabowo
32. Ayu Utami
33. Helvi Tiana Rosa (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gielbran mendapatkan serangan setelah menganugerahkan gelar "Alumnus UGM Paling Memalukan" kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaBEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaWali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) jika Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres
Baca SelengkapnyaKampus memiliki kebebasan akademik untuk menyuarakan pandangan mereka.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGelora menilai, jika PKS menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju, maka akan menjadi sinyal pembelahan.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca SelengkapnyaGanjar juga menilai apa yang dipertanyakan Gibran dalam debat tidak substantif.
Baca SelengkapnyaDi media sosial beredar jika Gielbran telah dikeluarkan dari UGM, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfuz Sidik, PKS selama masa kampanye Pilpres 2024, banyak melakukan serangan negatif kepada Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Baca Selengkapnya