GNPF minta DPR buat pansus, ini masukan dari Arsul Sani
Merdeka.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) meminta DPR membentuk Pansus kericuhan saat demonstrasi 4 November lalu. Mereka meminta DPR menggunakan hak interpelasi meminta keterangan Presiden Joko Widodo karena enggan menemui pendemo.
Selain itu, mereka menduga ada provokator di kalangan aparat gabungan. Hal itu terlihat karena aparat yang berjaga tidak mendengarkan instruksi Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sehingga melakukan tindakan represif.
Anggota Komisi III DPR dari F-PPP, Arsul Sani menyarankan GNPF-MUI menyampaikan keluhan mereka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa saja permintaan DPR RI ke polisi? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana DPR meminta polisi usut kasus? Sahroni meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
"PPP menyarankan apa yang telah disampaikan Habib Rizieq dkk sebagai pimpinan unjuk rasa, akan didalami dibahas, akan disuarkan lah ketika RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Kapolri," kata Arsul saat dihubungi, Jumat (18/11).
Sebelum memutuskan untuk membuat pansus, kata dia, lebih baik GNPF MUI mendengarkan keterangan dari Kapolri. Arsul menilai lebih baik dibuat panitia kerja ketimbang pansus. Dikarenakan masalah penegakkan hukum dan menjadi domain Komisi III.
"Apakah kemudian perlu dibentuk, kalau pansus tidak mungkin karena pansus lintas komisi sedangkan inikan isunya lebih ke pengakkan hukum terkait juga dengan perlakuan aparat hukum, yang paling mungkin dibentuk panja. tapi apakah akan dibentuk panja atau tidak kita lihat dulu apa jawaban Pak Kapolri," tegasnya.
Oleh karena itu, Sekjen PPP ini mengimbau agar delegasi GNPF menyampaikan aspirasi dan bukti pelanggaran tersebut kepada Komisi III, termasuk soal komando lain di kalangan aparat. Pihaknya akan terbuka mendengarkan setiap keluhan GNPF terkait kasus ini.
"Dalam konteks ini kan yang merupakan kasus atau kejadian silakan disampaikan ke komisi III gitu loh. Kita terbuka kok untuk menerima beliau-beliau itu. Jadi supaya jelas juga argumentasinya," terangnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masinton Pasaribu menemui para demonstran dalam aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi
Baca SelengkapnyaMasinton menegaskan pemerintah dan DPR harus mendengar suara rakyat dan mahasiswa.
Baca Selengkapnya"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHadi menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaHak interpelasi itu, terkait adanya dugaan kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mempersilakan jika ada yang mengajukan hak angket tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaWacana hak angket tentang dugaan adanya kecurangan Pemilu 2024 terus bergulir.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaBawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya