Golkar beri kebebasan Ahok pilih wakil dan jalur di Pilgub DKI 2017
Merdeka.com - Ketua Pemenangan Pemilu wilayah 1 Jawa dan Sumatera, Nusron Wahid membebaskan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) untuk memilih pasangannya dalam Pilgub DKI 2017 mendatang. Tak hanya itu, Golkar juga memberi keluasaan kepada Ahok untuk memilih jalur independen atau jalur partai politik.
"Kalau Golkar, mau jalannya apa terserah, mau lewat partai monggo, independen monggo, semua oke oke saja. Biarkan Ahok yang memutuskan sendiri," kata Nusron kepada merdeka.com di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (26/7).
Terkait keinginan Ahok yang ingin berdampingan dengan ketua BPKAD Heru Budi Hartono, Nusron juga memberikan keluasaan pada mantan Bupati Belitung Timur itu. Siapapun, selama itu nyaman bagi Ahok, pihaknya akan tetap mendukung.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Wakilnya siapa saja oke, kita enggak mau mengusung. Siapa saja yang membuat Pak Ahok nyaman," ujar Nusron.
Nusron menambahkan, Partai Golkar telah melakukan survei internal. Hasil survei itu menunjukkan dipasangkan dengan siapapun, tidak akan memberikan dampak yang signifikan.
"Dari hasil survei, dipasangkan dengan siapapun enggak ngefek sama aja," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga menanti PDIP ikut merapat mendukung Ahok kembali duduk di kursi DKI 1.
"Kalau PDIP merapat itu bagus. Kita mah welcome, yang namanya mau dukung ya boleh,"tuturnya.
Untuk diketahui, besok (27/7) Teman Ahok dan 3 partai pendukung Ahok yakni Golkar, Hanura dan NasDem akan melakukan halal bihalal pasca lebaran. Tak hanya itu, dalam acara tersebut juga akan ada pembahasan terkait jalur yang akan dipilih petahana Ahok dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku heran bakal pasangan calon jalur independen Pilkada Jakarta 2024 Dharma Pongrekun-Kun Wardana bisa dengan mudah lolos tahapan Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaPDIP bicara peluang Anies Baswedan berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeluang Ridwan Kamil di Jakarta tetap ada walaupun diakui elektabilitasnya belum optimal.
Baca Selengkapnya