Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar era Airlangga tak tahu duit suap Bakamla mengalir ke Munaslub

Golkar era Airlangga tak tahu duit suap Bakamla mengalir ke Munaslub Fayakhun Andriadi diperiksa KPK. ©2017 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Nama Setya Novanto disebut dalam proyek pengadaan alat satelit monitoring di Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla-RI). Bahkan Golkar di bawah kepemimpinan Setya Novanto juga disebut menerima aliran dana USD 900.000 dari proyek pengadaan alat satelit monitoring untuk keperluan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Bali tahun 2016 lalu.

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily yang ditemui di kantor DPP Golkar di Jakarta, Kamis (25/1) menegaskan, tidak ada dana dari PT Melati Technofo Indonesia selaku perusahaan pemenang tender proyek pengadaan alat satelit monitoring untuk Golkar. Dia juga memastikan, setiap dana yang masuk ke rekening partai sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Ace sapaan akrab Ace Hasan Syadzily menjelaskan, setiap dana yang masuk ke rekening partai bersumber dari tiga hal. Pertama bersumber dari iuran para anggota, sumbangan pihak lain dan dari pemerintah.

"Setiap acara partai, baik Munas, Munaslub, Rakornis, pasti bersumber dari tiga hal tersebut. Oleh karena itu, kami pastikan tidak ada dana dari sumber lain yang berasal dari fakta persidangan," tegasnya.

Didesak lebih jauh soal fakta dalam persidangan kasus suap di Bakamla kemarin dengan terdakwa Nofel Hasan, mantan Kabiro Perencanaan, Ace tidak ingin berkomentar banyak. Menurutnya, apa yang disampaikan dalam persidangan masih bersifat asumsi. Ace juga mengatakan, pengurus Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto tidak memiliki kewenangan untuk berkomentar banyak soal kasus suap di Bakamla yang terjadi pada periode kepemimpinan Setya Novanto.

"Ini kita pengurus baru, sementara kejadian tahun 2016 ya. Kita baru kemarin dan dibebankan pertanyaan ini ya nggak tahu menjawabnya. Apalagi materi persidangan," ucap dia.

Senada dengan Ace, Koordinator Bidang Pemenangan Partai Wilayah Indonesia Timur, Melchias Markus Mekeng menegaskan, tidak ada aliran dana dari PT Melati Technofo Indonesia ke rekening Golkar. Karena itu, Mekeng curiga ada oknum yang mencatut nama Golkar untuk mencari keuntungan pribadi.

"Kalau namanya uang partai itu uang yang masuk ke rekening partai, jadi kalau uang tidak masuk ke dalam partai itu berarti orang jual-jual nama (Golkar)," ucapnya.

Mekeng juga memastikan, setiap uang yang masuk ke partai berasal dari sumber yang jelas. Sebab, segala anggaran yang masuk akan diaudit dan dilaporkan ke Komisi Pemilihan Umum.

"Kita tetap pada aturannya, uang partai adalah uang yang masuk ke dalam partai yang sumber-sumbernya jelas," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, dalam sidang kasus suap di Bakamla kemarin terungkap anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi ikut menerima aliran dana. Ketua DPD Golkar wilayah DKI Jakarta itu disebut menerima Rp 12 miliar dari proyek pengadaan alat satelit monitoring. Penerimaan tersebut dilakukan sebanyak 4 kali transfer.

Tidak hanya itu saja, PT Melati Technofo Indonesia selaku perusahaan pemenang tender proyek tersebut juga menggelontorkan uang sekitar USD 900.000 kepada Fayakhun untuk keperluan Musywarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Golkar. Uang tersebut diminta Fayakhun agar ditransfer ke akun perbankan di luar negeri.

"Noted bro, konfirm bro. Bro kalau dikirim Senin maka masuk di tempat saya Kamis atau Jumat depan, padahal Jumat depan sudah Munas Golkar. Apa bisa dpecah yang cash disini USD 300.000 sisanya di JP Morgan? USD 300.000-nya diperlukan segera untuk petinggi-petingginya dulu. Umatnya nyusul minggu depan," ujar Fayakhun kepada Erwin Arief selaku Managing Director PT Rohde & Schwarz Indonesia melalui aplikasi pesan Whatsapp saat itu.

Selain itu, Fayakhun juga memberikan sebuah akun perusahaan kepada Erwin sebagai realisasi komitmen fee dari proyek tersebut, diantaranya; Hangzhou Plastic co.ltd, Guangzhou Ruiqi Oxford, Cloth co, ltd, Omega Capital Aviation limited, JP Morgan International Bank limited, Brussels.

Transaksi luar negeri tersebut, selain menyeret Fayakhun nama terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP Setya Novanto juga turut serta. Hal ini kembali terkuak saat jaksa penuntut umum pada KPK kembali menampilkan percakapan Erwin.

"Bro tadi saya sudah ketemu Onta (Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi), SN, dan Kahar. Semula dari KaBa (Kabakamla) yang sudah ok drones, satmon belum. Tapi saya sudah 'paksa' bahwa harus drones + satmon total 85," ujar Fayakhun kepada Erwin.

"Ok nanti aku kabarin Fahmi sekarang," respon Erwin.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kampanye Butuh Biaya Besar, Ini 3 Sumber Dana Para Partai Politik
Kampanye Butuh Biaya Besar, Ini 3 Sumber Dana Para Partai Politik

Memasuki tahun politik, para partai politik mulai melakukan kampanye.

Baca Selengkapnya
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta
Laporan Awal Dana Kampanye Pilkada Sumsel, Paslon Petahana Herman Deru Tembus Rp50 Juta

KPU Sumsel menetapkan jumlah dana kampanye para paslon tak lebih dari Rp226 miliar.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Partai NasDem Akui Terima Aliran Duit dari SYL Senilai Rp850 Juta Dana Kementan
Blak-blakan Partai NasDem Akui Terima Aliran Duit dari SYL Senilai Rp850 Juta Dana Kementan

Posisi SYL sebagai menteri maka wajar jika memberikan sumbangan lebih besar

Baca Selengkapnya
Bawaslu Tegaskan Dana Kampanye Tidak Bisa Pakai Inisial Hamba Allah
Bawaslu Tegaskan Dana Kampanye Tidak Bisa Pakai Inisial Hamba Allah

Laporan dana kampanye itu harus jelas dan tidak adanya sumbangan dari hamba Allah.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Temukan Dugaan Bacaleg Bagi-Bagi Duit
Bawaslu Temukan Dugaan Bacaleg Bagi-Bagi Duit

Temuan tersebut diduga terjadi di Kelurahan Sukmajaya, Depok.

Baca Selengkapnya
Surya Paloh Disebut Tahu Aliran Dana dari SYL Biayai Kegiatan Partai, Ini Penjelasan NasDem
Surya Paloh Disebut Tahu Aliran Dana dari SYL Biayai Kegiatan Partai, Ini Penjelasan NasDem

Surya Paloh Disebut Tahu Aliran Dana dari SYL Biayai Kegiatan Partai, Ini Penjelasan NasDem

Baca Selengkapnya
Saksi Kasus SYL Dibantah, Sahroni Sebut Surya Paloh Tak Tahu Aliran Dana dari Kementan ke NasDem
Saksi Kasus SYL Dibantah, Sahroni Sebut Surya Paloh Tak Tahu Aliran Dana dari Kementan ke NasDem

Ia juga menyebut ketum tidak tahu menahu soal kegiatan organisasi sayap Partai Nasdem, Granita.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita
Jokowi soal Isu Munaslub Golkar: Itu Urusan Internal, Tak Ada Hubungan dengan Kita

Jokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.

Baca Selengkapnya
Stafsus SYL Bongkar Acara Partai NasDem untuk Caleg Rp850 Juta Pakai Uang Kementan
Stafsus SYL Bongkar Acara Partai NasDem untuk Caleg Rp850 Juta Pakai Uang Kementan

Joice Triatman mengungkapkan bahwa acara yang digagas NasDem menggunakan uang dari Kementan

Baca Selengkapnya
Hakim Sindir Bendum NasDem Sahroni: Masa Saudara Tidak Tahu Ada Uang Masuk Rp800 Juta ke Partai
Hakim Sindir Bendum NasDem Sahroni: Masa Saudara Tidak Tahu Ada Uang Masuk Rp800 Juta ke Partai

Terungkap aliran duit korupsi SYL di Kementan masuk ke Partai NasDem sebesar Rp800 juta

Baca Selengkapnya
Airlangga Sentil Kubu Desak Munaslub Golkar: Mereka Adanya di Pinggiran
Airlangga Sentil Kubu Desak Munaslub Golkar: Mereka Adanya di Pinggiran

Airlangga menyebut, jika pihak yang menggulirkan isu Munaslub tidak masuk dalam internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya