Golkar: Gambar Soeharto sindrom keindahan masa lalu
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Y. Thohari mengatakan gambar mantan Presiden Soeharto bertulis 'Iseh penak zamanku to?' merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat kepada pemerintahan sekarang. Sehingga mereka merindukan zaman dahulu yang dirasa lebih indah.
"Sudah biasa orang membayangkan masa lalu sebagai lebih indah. Itulah yang disebut dengan sindrom keindahan masa lalu. Semua orang selalu membayangkan masa lalu ketika kecil sebagai lebih indah," kata Hajriyanto saat dihubungi, Jumat (22/2).
Dia menambahkan, inilah yang harus disadari oleh rezim penyelenggara negara sekarang. Apalagi kalau rezim yang sekarang ini memposisikan dirinya sebagai penentang rezim pemerintahan Orde Baru.
-
Kenapa Soeharto mau diracuni? “Rupanya tamu wanita yang tidak kami undang itu berencana meracuni kami sekaluarga,“ kata Soeharto.
-
Bagaimana Soeharto bernostalgia dengan teman-temannya? Terselip keharuan saat Kamin mengenang pernah bekerja bersama sama Soeharto sebagai pembantu klerek bank desa.
-
Kenapa Soeharto dijodohkan? 'Ibu Prawiro menekankan bahwa perkawinan tidak perlu terhalang oleh perjuangan. Membentuk keluarga adalah penting,' Tapi siapa pasangannya? Saat itu Soeharto tidak punya calon. Dia bertanya balik pada keluarga Prawiro. Siapa kira-kira yang bersedia?
-
Mengapa Soeharto ingin mempertahankan kemerdekaan? Sebagai perwira militer, Soeharto mengaku seolah mendapat panggilan untuk mempertahankan kemerdekaan RI.
-
Mengapa internet penting saat Soeharto lengser? Ruang virtual inilah yang menjadi satu-satunya tempat ‘aman’ membahas pergolakan politik Indonesia. Sebab, saat itu arus informasi dikontrol penuh oleh rezim mulai dari media cetak hingga televisi.
-
Bagaimana Soeharto memandang tanggung jawab? “Saya tidak begitu peduli dengan batas waktu, sebagai pejabat, yang lebih diperhatikan adalah tanggung jawab. Bekerja dengan kesungguhan hati.”
"Jika rezim sekarang yang nota bene merupakan pengritik ini tidak berhasil mewujudkan keadaan yang lebih baik, maka rakyat bukan hanya akan kecewa, melainkan juga marah. Kekecewaan dan kemarahan itu diekspresikan dalam bentuk ucapan, sindiran, satire, dan foklore tajam semacam stiker 'Piye, iseh enak zamanku, to?' tersebut," paparnya.
Seharusnya, pemerintah peka dan menyikapi ekspresi kekecewaan masyarakat tersebut dengan menyukseskan pembangunan di segala bidang. Kesejahteraan harus jauh lebih baik. Begitu pula ketertiban serta keamanan harus terwujud.
"Untuk itu, rezim saat ini jangan arogan, sombong, merasa lebih hebat dari pada yang dulu. Sikap adigang, adigung, adiguna, sopo siro sopo ingsung, hanya akan menjadi bumerang yang akan memukul balik," terang Hajriyanto.
Hajriyanto mengakui Partai Golkar diuntungkan dengan penyebaran gambar tersebut. Entah siapa yang memiliki inisiatif membuat gambar itu, Golkar diuntungkan secara politik.
"Selama persepsi bahwa Golkar itu identik dengan Orba dan Pak Harto masih kuat, selama itu pula saya rasa ada keuntungan politik di sana," tukasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video merekam ketika Soeharto didampingi oleh wakil presiden (wapres) eks jenderal TNI bintang 4. Momen nostalgianya berhasil menarik perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSelama 32 tahun menjabat sebagai presiden, Soeharto juga pernah menyampaikan kata indah bermakna.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMomen Presiden Soeharto lakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) pasca Bung Karno dilengserkan.
Baca SelengkapnyaSebuah rekaman video memperlihatkan saat dirinya sedang terbaring lemah lantaran sakit yang diderita. Dalam video itu juga terlihat saat dirinya dibawa ke RS.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Soedharmono saat menghadiri Upacara HUT RI ke-46 mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaSOKSI resmi mendukung Airlangga Hartarto untuk menjabat kembali sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada periode yang akan datang.
Baca SelengkapnyaInul pernah diundang oleh Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal dengan nama Titiek Soeharto.
Baca SelengkapnyaPotret lawas kebersamaan Presiden ke-5 RI dan Kepala BIN ke-11.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, 30 tahun merupakan momentum perubahan sistem pemerintahan
Baca SelengkapnyaBanyak kisah menarik Soeharto dan para pengawalnya. Hal ini dikisahkan Jenderal (Purn) Kunarto.
Baca Selengkapnya