Golkar kubu Agung siapkan 6 nama gantikan Setnov di DPR, ada Bamsoet
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Kubu Agung Laksono, Priyo Budi Santoso mengaku jika partainya telah mempersiapkan nama-nama sebagai pengganti Setya Novanto jika nantinya ada kemungkinan mundur sebagai Ketua DPR. Seperti diketahui, Setya Novanto diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kasus perpanjangan kontrak Freeport atau dikenal dengan sebutan 'Papa Minta Saham'.
"Ya nama-nama di antaranya adalah Akom (Ade Komarudin), Bambang Soesatyo (Bamsoet), Agus Gumiwang, Zainudin Amali atau Aziz (Syamsuddin) atau ada tokoh senior Fadel Muhamad. Adalah orang-orang yang bisa saja nanti kalau terjadi apa-apa kalau Golkar akhirnya memasrahkan dan mengikhlas itu, bisa saja nama-nama itu termasuk yang kita dorong," kata Priyo di Istana, Jakarta, Selasa (8/12).
Priyo juga termasuk anggota Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang sore tadi menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka. Kepada Jokowi, ICMI melaporkan persiapan muktamar dan Milad ke-25 organisasi tersebut.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Kenapa Setya Novanto disebut sebagai korban dalam kasus e-KTP? 'Partai Golkar itu menjadi korban dari e-KTP, jadi saya no comment. Jelas ya, korban e-KTP siapa? (Setnov) ya sudah clear,' pungkasnya.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Kenapa Setyo Wahono mencalonkan diri? Pada Pilkada 2024 ini, ia mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Bojonegoro berpasangan dengan Nurul Azizah yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Soal sidang di MKD DPR, lanjut Priyo, merupakan sidang nilai-nilai etika dan moral anggota DPR yang dianggap bersalah. Pertemuan dalam kasus 'Papa Minta Saham' yang dilakukan Setya Novanto dianggap sudah tidak wajar.
"Dan itu kalau sudah menimpa sengaja atau tidak sengaja bahkan keluar dari perilaku elit-elit negara. Khawatirannya ini memberikan dampak yang menghancurkan tata-tata nilai masyarakat Indonesia yang asli," jelas Priyo.
"Pengalaman saya 17 tahun di DPR kalau ada sebuah peristiwa atau kasus atau apapun yang itu sudah jadi konsumsi publik dan diperbincangkan secara luas di publik orang sekuat apapun tak tersentuh apa pun sulit! Saya ulang sulit. Untuk menutup-nutupi dengan cara apa pun," tambahnya.
Lebih lanjut, Priyo mendukung sikap Presiden Jokowi menanggapi soal kasus 'Papa Minta Saham' ini. Sikap Jokowi dianggap tepat dan menunjukkan ketegasan seorang pemimpin.
"Kami terpesona dengan jargon pak Presiden 'kami ora popo dan ora sudi'. Beliau menunjukan bahasa tubuh seorang pemimpin dan ICMI sepakat dengan Presiden," tutup Priyo. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada Munas sebelumnya, Bamsoet mengaku tidak masuk gelanggang demi menjaga keutuhan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaTak menutup kemungkinan akan ada Munaslub apabila ada peristiwa besar di Partai Golkar.Reporter: Lisza Egeham
Baca SelengkapnyaNusron digadang-gadang menjadi Menteri Ketenagakerjaan walaupun ingin sebagai Menteri Perhubungan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan itu diperkirakan diusung koalisi gemuk.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar saat ini sedang melakukan persiapan Munas untuk memilih ketua umum definitif, usai Airlangga mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaKetiganya dilantik dalam rapat paripurna dipimpin Ketua DPR Puan Maharani di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10) pagi.
Baca SelengkapnyaAirlangga sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar per Sabtu (10/8) malam.
Baca SelengkapnyaPilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Baca SelengkapnyaBamsoet mengaku kondisi Golkar saat ini baik-baik saja. Menurutnya, partai beringin masih terkonsolidasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto usai menyerahkan surat dukungan kepada Bobby Nasution.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca Selengkapnya