Golkar minta koalisi Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi lebih gencar bekerja
Merdeka.com - Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat, Sukim Nur Arif mengajak basis-basis suara pasangan nomor 4 Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat untuk merapatkan barisan. Menurutnya, saat ini seluruh barisan tidak terlena dengan hasil survei sementara.
"Seluruh kader, tim dan pendukung di basis-basis suara harus lebih mangprang lagi dalam bekerja. Semua tidak boleh terlena dengan hasil survei," kata Sukim, Kamis (29/3).
Jika berkaca pada jumlah kursi partai pengusung di DPRD Jawa Barat, menurut Sukim, kemenangan memang realistis diraih pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Berdasarkan data yang diperoleh, Gabungan kursi Partai Golkar dan Partai Demokrat sebanyak 29 kursi.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Golkar bekerja keras? 'Kerja keras daripada tokoh-tokoh Golkar saya lihat di berbagai daerah yang saya datangi, yang saya kampanye dan saya minta maaf banyak daerah-daerah yang belum sempat saya datangi, saya kunjungi, dalam kampanye Pemilu yang baru saja lewat,' ucap Prabowo.
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
Kedua partai ini merupakan pengusung utama di Pilgub Jawa Barat. Ditambah dua partai nonparlemen yakni Partai Perindo dan PKPI.
Secara jumlah kursi parlemen, pasangan tersebut ditempel ketat oleh Sudrajat-Ahmad Syaikhu. Jumlah kursi partai pengusungnya, yakni Gerindra, PKS dan PAN adalah 27 kursi.
Kemudian, jumlah kursi partai pengusung Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, terdiri dari Nasdem, PPP, Hanura dan PKB sebanyak 24 kursi. Meskipun belakangan, karena dinamika internal DPP, Partai Hanura diketahui mengalihkan dukungan kepada pasangan calon lain.
Sementara itu, PDIP mengusung sendirian pasangan calon TB Hasanudin-Anton Charlyan dalam Pilgub Jawa Barat ini.
"Kalau melihat itu semua, kemenangan itu realistis bagi pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Syaratnya, basis suara di Pileg 2014 lalu itu semakin menguat. Akan tetapi, Pilgub memiliki variabel berbeda dengan Pileg. Maka saya kira 2 kali Pilgub kemarin harus menjadi pelajaran berharga," ungkapnya.
Dua Pilgub Jawa Barat yang telah lalu belum pernah dimenangi oleh kandidat yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Pada Tahun 2008, Golkar dan Demokrat mengusung pasangan Danny Setiawan dan Iwan Sulandjana.
Kemudian, pada Tahun 2013 Golkar mengusung pasangan Irianto MS Syafiudin dan Tatang Farhanul Hakim. Sementara Partai Demokrat menjadi pengusung utama pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana.
Dalam dua kali pertarungan, dua kali pula Ahmad Heryawan dan pasangannya memenangi kontestasi di tanah Galuh dan Sunda tersebut.
"Kenaikan elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memang menjadi perhatian berbagai pihak di tingkat nasional. Termasuk, saat saya mengikuti Rakernas Golkar 23-24 Maret kemarin di Jakarta. Pesan utamanya, kuatkan dan lebarkan basis suara," katanya.
Dalam melebarkan basis suara, Sukim juga mengingatkan agar tim pemenangan menjalankan kompetisi sehat dan penuh etika. Selain itu, karakter warga Jawa Barat harus menjadi pertimbangan utama saat melaksanakan kegiatan sosialisasi.
"Tim harus on the track pada peraturan perundangan dan etika. Kemudian, warga Jawa Barat mah kan senang didatangi langsung. Jadi, konsolidasinya bersifat mikro saja, dari rumah ke rumah, kita ajak memilih kandidat kita," ujarnya.
Cara ini dia pandang efektif dalam meraih insentif elektoral untuk pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Pasalnya, jalinan ikatan emosional dengan pemilih menjadi semakin kuat dan kecil kemungkinan berpindah kepada kandidat lain.
"Kang Deddy Mizwar dan Kang Dedi Mulyadi sudah menjalankan ini. Tim pun sudah menjalankan, tinggal intensitas dan areanya ditambah agar semakin kuat," katanya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dasco mengungkap, sudah ada kesepakatan di antara partai Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi - Erwan Setiawan resmi mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar telah memutuskan untuk mengusung Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaTiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaBeredar dukungan cagub Dedi Mulyadi berpasangan dengan politikus Golkar Nurul Arifin sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra mempertimbangkan wacana duet Ridwan Kamil dengan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaBanyak pihak meyakini, jika RK didukung untuk Pilkada Jakarta, maka peluang Dedi Mulyadi di Jabar terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaAirlangga enggan menjelaskan lebih detil mengapa memberikan rekomendasi dukungan kepada Dedi Mulyadi dan bukan RK.
Baca Selengkapnya