Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar Nilai Permintaan Jatah Menteri Wajar untuk Hindari Politik Dagang Sapi

Golkar Nilai Permintaan Jatah Menteri Wajar untuk Hindari Politik Dagang Sapi vertikal Jokowi-Maruf Pidato Visi Indonesia. ©2019 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah

Merdeka.com - Ketua Bidang PP Sumatera IV Partai Golkar Bobby Adityo Rizaldi memaklumi manuver Partai Hanura menyodorkan 40 kader terbaik menjadi menteri ke Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, langkah itu sah-sah saja agar tidak terjadi politik 'dagang sapi' dalam penyusunan kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Karena esensi dari Pilpres serentak dengan Pileg itu adalah koalisi yang sudah terbangun sebelum Presiden dan formasi legislatif terpilih untuk menghindarkan 'dagang-sapi' atau bargain-bargain. Dalam artian koalisi yang permanen," kata Bobby kepada merdeka.com, Kamis (25/7).

Dia ingin kabinet Jokowi-Ma'ruf diisi oleh kader partai-partai pendukung dan profesional. Jika formasi kabinet terdiri dari dua unsur itu, kata Bobby, maka tujuan Pemilu 2019 yang digelar serentak berhasil.

Orang lain juga bertanya?

"Bila formasi kabinet isinya masuk kader parpol yang bukan pendukung Paket Capres terpilih, artinya tujuan Pilpres serentak kemarin tidak berhasil dan perlu ditinjau ulang untuk Pilpres 2024," tegas Bobby.

"Jika koalisi yang dibangun sebelum tahapan pemilihan, bisa diubah-ubah lagi artinya tidak ada gunanya Pilpres dan Pileg Serentak, lebih baik threshold Capres di 2024 ditiadakan," sambungnya.

Menurut Bobby, kabinet Jokowi perlu dibangun dari koalisi permanen plus profesional agar sistem pemerintahan kuat. Sehingga dia menganggap, jika ada menteri di luar partai pendukung Jokowi-Ma'ruf maka Pemilu Serentak gagal.

"Ya kalau formasi kabinet dibagi diluar koalisi, itu tadi, lebih baik tidak perlu ada threshold capres dan Pilpres tidak perlu serentak. Karena tujuannya tidak berhasil dan akan dicatat sejarah," ucap dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) memboyong sejumlah pimpinan DPP dan DPD bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor Jawa BaratMenurutnya, Jokowi sempat meminta dirinya mengusulkan kader Hanura yang cocok mengisi kursi menteri. Oso pun lantas menyerahkan 40 nama kadernya kepada Jokowi.

"(Pak Jokowi) tanya sama saya 'Pak Oesman, kira-kira usul Pak Oesman berapa itu anggota yang bakal diusulkan (menjadi menteri)?'. Saya bilang enggak banyak pak, hanya 40," katanya usai pertemuan.

Jokowi, kata dia, sempat kaget saat mendengar Partai Hanura mengajukan 40 nama padahal kalah dalam Pemilu 2019. Kendati begitu, Oso mengaku, hal yang wajar jika partainya mengusulkan begitu banyak nama untuk menjadi menteri., Rabu (24/7). Dia mengaku telah menyerahkan nama-nama kader terbaik Hanura untuk menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bahlil Soal Polemik Tukar Guling Kursi Menteri dengan Ketua MPR: Itu Barang Sudah Lewat
Bahlil Soal Polemik Tukar Guling Kursi Menteri dengan Ketua MPR: Itu Barang Sudah Lewat

Menurut Bahlil, polemik ini sudah berlalu dan tak perlu kembali diungkit-ungkit.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jawaban Terbaru Bahlil soal Tukar Guling Kursi Menteri dengan Ketua MPR dari Gerindra
VIDEO: Jawaban Terbaru Bahlil soal Tukar Guling Kursi Menteri dengan Ketua MPR dari Gerindra

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia tak merespons banyak mengenai polemik 'tukar guling' kursi menteri dengan Ketua MPR.

Baca Selengkapnya
Golkar Wanti-Wanti Para Caleg Hindari Kanibalisme Internal: Saling Mematikan Jumlah Suara Partai Tidak Bertambah
Golkar Wanti-Wanti Para Caleg Hindari Kanibalisme Internal: Saling Mematikan Jumlah Suara Partai Tidak Bertambah

Kader Golkar diminta untuk saling bekerja antar sesama, baik vertikal maupun horizontal.

Baca Selengkapnya
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi
Singgung Duet Anies-Cak Imin, PDIP Keluarkan Ungkapan Politik Dagang Sapi

PDIP mengklaim sejak awal menghindari kerja sama yang didasari oleh nafsu kekuasaan semata.

Baca Selengkapnya
Bahlil soal Jatah Kursi Menteri Kabinet Prabowo untuk Golkar: Tinggal Tunggu Mainnya
Bahlil soal Jatah Kursi Menteri Kabinet Prabowo untuk Golkar: Tinggal Tunggu Mainnya

Bahlil juga mengaku tidak menentukan target tertentu soal jatah kursi menteri untuk kader Partai Golkar di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
NasDem soal Bahlil Bongkar 'Tukar Guling' 8 Kursi Menteri dengan Ketua MPR: Bisa Usik Soliditas Koalisi
NasDem soal Bahlil Bongkar 'Tukar Guling' 8 Kursi Menteri dengan Ketua MPR: Bisa Usik Soliditas Koalisi

NasDem melihat pernyataan Bahlil bisa mengusik kekompakan koalisi pemerintah.

Baca Selengkapnya
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir
Munaslub Golkar, Upaya Ganggu Soliditas di Tikungan Terakhir

Munaslub Golkar dilakukan oleh Faksi Kecil yang bermain di tikungan terakhir jelang Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada
Golkar Gabung Prabowo, JK: Kondisi Politik Sulit, Itu Kenyataan yang Ada

JK menilai, dukungan ke Prabowo Subianto dilakukan untuk bekerja sama memenangkan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Koalisi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Apa Itu Koalisi? Ini Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

Koalisi menjadi faktor penentu dalam membentuk pemerintahan yang kuat dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung
Mencari Cawapres Prabowo Setelah Golkar dan PAN Bergabung

Koalisi gemuk ini diyakini akan mempersulit konfigurasi cawapres untuk dipasangkan dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo
Golkar Bandingkan Penjajakan ke PDIP dan Gerindra: Akhirnya Pilih Prabowo

Golkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Bahlil Sebut Ketum Golkar Terdahulu Selalu Dekat dengan Presiden: Kalau Saya Kok Salah?
Bahlil Sebut Ketum Golkar Terdahulu Selalu Dekat dengan Presiden: Kalau Saya Kok Salah?

Bahlil tidak ingin disalahkan terkait adanya anggapan bahwa dirinya bisa menjadi Ketum Golkar

Baca Selengkapnya