Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar Nilai Resistensi Masyarakat ke PSI Tinggi Bikin Elektabilitas Jokowi Turun

Golkar Nilai Resistensi Masyarakat ke PSI Tinggi Bikin Elektabilitas Jokowi Turun Kampanye Golkar. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi perbincangan. Kali ini, PSI dianggap sebagai partai yang paling ditolak oleh masyarakat versi survei Litbang Kompas. Survei itu menyebut resistensi pemilih terhadap PSI mencapai 5,6 persen.

Angka ini tak berbanding lurus dengan keterpilihan mereka yang hanya 0,9 persen dan diprediksi tak lolos parlemen. Tren ini mendapatkan sorotan dari elite Golkar, Andi Sinulingga.

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar ini mengatakan sangat wajar PSI mendapat penolakan dari masyarakat. Menurutnya, hal ini tak lepas dari narasi-narasi 'blunder' yang dibangun PSI selama menjadi peserta Pemilu 2019.

"Jadi wajar kalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," kata Andi melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (22/3).

Sejauh ini, kata Andi, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik akal sehat banyak orang.

"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka adalah orang tidak baik, yang tidak suka PSI adalah para koruptor, pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," tegasnya.

Dia mencontohkan, salah satu narasi PSI adalah penolakan Perda Syariah dan poligami. Andi menganggap isu sensitif yang dimainkan oleh PSI telah menimbulkan reaksi negatif dari umat Islam.

"Narasi PSI atas perda syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam. Seolah-olah syariah Islam itu tidak baik, hal-hal seperti itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ungkapnya.

Atas sederet narasi 'blunder' itu, Andi menyalahkan PSI atas jebloknya elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal itu diakibatkan penolakan tinggi rakyat ke PSI.

"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negatif pada Jokowi," tandas dia.

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni angkat bicara terkait hasil survei Litbang Kompas yang memprediksi partainya tak lolos ambang batas parlemen atau parliamantary treshold (PT) di Pemilu 2019. Menurut Toni yang perlu dilihat dari hasil survei adalah tren elektabilitas PSI yang terus naik.

"Hasil yang diperlihatkan lembaga-lembaga survei itu yang penting dilihat trennya. Di survei Kompas ini kalau dilihat sebelumnya kami 0,4 persen, sekarang 0,9 persen. Jangan dilihat angka absolutnya itu. Lihat trennya," kata Toni pada wartawan, Kamis (21/3).

Toni menyebut hasil beberapa lembaga survei juga menunjukkan elektabilitas PSI selalu naik. Bahkan, ada lembaga survei yang menyatakan PSI sudah mencapai empat persen.

"Tapi di berbagai lembaga survei lain trennya juga sama. Naik, bahkan ada yang menyatakan sudah di angka empat persen. Dan semuanya masih dalam rentang margin of error sehingga kami masi optimis melihat hasil survei Kompas tersebut," ungkapnya.

Meski begitu, Toni menegaskan partainya akan tetap berusaha menaikkan elektabilitas. Salah satunya dengan terus berkeliling keseluruh daerah dan menggunakan strategi door to door.

Hasil survei terbaru yang digelar Litbang Kompas akhir Februari hingga awal Maret 2019 memprediksikan tidak ada dari empat partai pendatang baru yang lolos ke DPR karena gagal memenuhi ambang batas sebesar 4 persen.

Yang menarik, menentang atau menentang pemilihan baru itu sebaliknya lebih besar dari angka elektabilitas mereka.

Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3), elektabilitas keempat partai baru itu adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%). Sementara resistensi pemilih terhadap PSI menjadi paling tinggi mencapai 5,6 persen masyarakat. Dengan kata lain, partai pimpinan Grace Natalie itu menjadi partai yang paling ditolak masyarakat.

Selanjutnya adalah Perindo, dengan resistensinya 1,9 persen. Kemudian Berkarya resistensinya 1,3 persen. Dan terakhir Garuda yang nilai resistensinya 0,9 persen.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Survei Indikator Politik: PDIP Turun Ditempel Gerindra, Jokowers Pindah ke Partai Lain
VIDEO: Survei Indikator Politik: PDIP Turun Ditempel Gerindra, Jokowers Pindah ke Partai Lain

Dari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023

Baca Selengkapnya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain

Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo
Jokowi Effect Dinilai jadi Faktor Utama Pemilih PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo

Prabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali
LSI Denny JA Ungkap Sederet Blunder PDIP yang Bikin Suara Disalip Gerindra untuk Pertama Kali

LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi
Survei LSI Denny JA Elektabilitas Ganjar-Mahfud Terus Merosot: Blunder Serang Jokowi

Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Survei Indikator, Sosok Jokowi Beri Pengaruh Besar pada Elektabilitas PDIP
Survei Indikator, Sosok Jokowi Beri Pengaruh Besar pada Elektabilitas PDIP

Ketika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP
Survei Terbaru Partai Politik, LSI Denny JA Ungkap Faktor yang Buat Gerindra Bisa Salip PDIP

LSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas PSI Naik, Kaesang Dinilai Berhasil Buat Gerakan di Partai
Elektabilitas PSI Naik, Kaesang Dinilai Berhasil Buat Gerakan di Partai

Renggangnya hubungan Jokowi dan PDIP juga bisa mempertegas posisi pendukung Jokowi di luar PDIP.

Baca Selengkapnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
Survei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya

80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Survei Terbaru Litbang Kompas: Efek Jokowi Angkat Elektabilitas Prabowo-Gibran, Jatuhkan Ganjar-Mahfud
Survei Terbaru Litbang Kompas: Efek Jokowi Angkat Elektabilitas Prabowo-Gibran, Jatuhkan Ganjar-Mahfud

Prabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.

Baca Selengkapnya
LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Prabowo Menguat: Dekat dengan Jokowi
LSI Ungkap Penyebab Elektabilitas Prabowo Menguat: Dekat dengan Jokowi

Menurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024
VIDEO: Analisis SMRC: PSI 'Jual' Jokowi, Partai Dipimpin Anak Jokowi Belum Berhasil di 2024

PSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.

Baca Selengkapnya