Golkar Nilai Resistensi Masyarakat ke PSI Tinggi Bikin Elektabilitas Jokowi Turun
Merdeka.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi perbincangan. Kali ini, PSI dianggap sebagai partai yang paling ditolak oleh masyarakat versi survei Litbang Kompas. Survei itu menyebut resistensi pemilih terhadap PSI mencapai 5,6 persen.
Angka ini tak berbanding lurus dengan keterpilihan mereka yang hanya 0,9 persen dan diprediksi tak lolos parlemen. Tren ini mendapatkan sorotan dari elite Golkar, Andi Sinulingga.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar ini mengatakan sangat wajar PSI mendapat penolakan dari masyarakat. Menurutnya, hal ini tak lepas dari narasi-narasi 'blunder' yang dibangun PSI selama menjadi peserta Pemilu 2019.
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
"Jadi wajar kalau hasil survei menjelaskan bahwa resistensi publik atas PSI tinggi sekali," kata Andi melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (22/3).
Sejauh ini, kata Andi, banyak pernyataan PSI yang tendensius sehingga mengusik akal sehat banyak orang.
"Generalisasi bahwa mereka orang baik dan yang bukan mereka adalah orang tidak baik, yang tidak suka PSI adalah para koruptor, pernyataan-pernyataan begitu yang bikin PSI blunder," tegasnya.
Dia mencontohkan, salah satu narasi PSI adalah penolakan Perda Syariah dan poligami. Andi menganggap isu sensitif yang dimainkan oleh PSI telah menimbulkan reaksi negatif dari umat Islam.
"Narasi PSI atas perda syariah berkonotasi negatif atas apa yang dinamakan syariah Islam. Seolah-olah syariah Islam itu tidak baik, hal-hal seperti itu menyakitkan bagi sebagian besar pemeluk agama Islam," ungkapnya.
Atas sederet narasi 'blunder' itu, Andi menyalahkan PSI atas jebloknya elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Hal itu diakibatkan penolakan tinggi rakyat ke PSI.
"Blunder PSI memberikan sumbangan pada turunnya elektabilitas jokowi. Resistensi rakyat terhadap PSI tinggi sekali dan itu berpengaruh negatif pada Jokowi," tandas dia.
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni angkat bicara terkait hasil survei Litbang Kompas yang memprediksi partainya tak lolos ambang batas parlemen atau parliamantary treshold (PT) di Pemilu 2019. Menurut Toni yang perlu dilihat dari hasil survei adalah tren elektabilitas PSI yang terus naik.
"Hasil yang diperlihatkan lembaga-lembaga survei itu yang penting dilihat trennya. Di survei Kompas ini kalau dilihat sebelumnya kami 0,4 persen, sekarang 0,9 persen. Jangan dilihat angka absolutnya itu. Lihat trennya," kata Toni pada wartawan, Kamis (21/3).
Toni menyebut hasil beberapa lembaga survei juga menunjukkan elektabilitas PSI selalu naik. Bahkan, ada lembaga survei yang menyatakan PSI sudah mencapai empat persen.
"Tapi di berbagai lembaga survei lain trennya juga sama. Naik, bahkan ada yang menyatakan sudah di angka empat persen. Dan semuanya masih dalam rentang margin of error sehingga kami masi optimis melihat hasil survei Kompas tersebut," ungkapnya.
Meski begitu, Toni menegaskan partainya akan tetap berusaha menaikkan elektabilitas. Salah satunya dengan terus berkeliling keseluruh daerah dan menggunakan strategi door to door.
Hasil survei terbaru yang digelar Litbang Kompas akhir Februari hingga awal Maret 2019 memprediksikan tidak ada dari empat partai pendatang baru yang lolos ke DPR karena gagal memenuhi ambang batas sebesar 4 persen.
Yang menarik, menentang atau menentang pemilihan baru itu sebaliknya lebih besar dari angka elektabilitas mereka.
Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (21/3), elektabilitas keempat partai baru itu adalah PSI (0,9%), Berkarya (0,5%), Garuda (0,2%), sementara Perindo (1,5%). Sementara resistensi pemilih terhadap PSI menjadi paling tinggi mencapai 5,6 persen masyarakat. Dengan kata lain, partai pimpinan Grace Natalie itu menjadi partai yang paling ditolak masyarakat.
Selanjutnya adalah Perindo, dengan resistensinya 1,9 persen. Kemudian Berkarya resistensinya 1,3 persen. Dan terakhir Garuda yang nilai resistensinya 0,9 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPenurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaRenggangnya hubungan Jokowi dan PDIP juga bisa mempertegas posisi pendukung Jokowi di luar PDIP.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut LSI, belakangan ini Prabowo sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca SelengkapnyaPSI hanya menarik 3 persen dari pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi.
Baca Selengkapnya