Golkar pantau elektabilitas Heru dan Djarot, buat cari wakil Ahok
Merdeka.com - Partai Golkar diam-diam melakukan survei internal terkait Pilgub DKI Jakarta 2017. Survei ini menjadi tolak ukur elektabilitas Basuki T Purnama (Ahok) untuk mencari wakilnya.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Fayakhun Andriardi mengakui bahwa dirinya telah melakukan survei. Tapi, dia tak mau membocorkan hasil survei itu.
"Saya belum bisa buka, itu data internal partai," kata Fayakhun kepada merdeka.com, Selasa (9/8).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Siapa yang diminta tidak mengklaim sebagai kader Golkar? Partai Golkar meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak mengklaim sebagai kader partai yang dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto.
-
Kenapa Partai Golkar tidak mau Munaslub? “Saya berpandangan, Munaslub hanyalah jalan akhir ketika terdapat musibah, kondisi darurat atau force major sehingga ada unsur di puncak partai yang tidak berjalan.
Golkar juga tak mau membeberkan lebih jelas tentang survei ini. Siapa saja yang masuk survei dan siapa yang paling tinggi dari hasil survei itu. Begitu pula dengan kapan survei itu dilakukan, Golkar masih menutupnya rapat-rapat.
Hanya saja, Fayakhun membocorkan, dari hasil survei ini akan terlihat orang yang dirasa tepat mendampingi Ahok. Orang yang bisa melengkapi dan mengangkat elektabilitas Ahok.
"Di survei juga kami bisa mengetahui antara wagubnya Djarot (Saiful Hidayat) ataupun wagubnya Heru (Budi Hartono). Elektabilitasnya mana yang lebih tinggi, semua terukur," tegas Fayakhun.
Seperti diketahui, hingga kini Ahok belum memutuskan siapa yang akan digandeng untuk posisi calon Wagub DKI di Pilgub 2017. Awalnya saat independen dulu, Ahok ingin duet dengan Kepala BPKAD Heru Budi Hartono. Namun setelah memutuskan maju lewat parpol, Ahok masih membuka peluang siapa saja bisa jadi wakilnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich menyebut, Partai Golkar masih akan terus melihat perkembangan hasil survei Babah Alun satu bulan kedepan.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyampaikan saat ini mayoritas partai politik pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih berada di parlemen.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca Selengkapnya"Kita punya kuda hitam baru, Pak Erwin Aksa kemarin nyaleg di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banyak suaranya. Itulah nanti kita lihat," kata Sekjen Golkar
Baca SelengkapnyaAHY mengaku Partai Demokrat telah membentuk satgas untuk berkomunikasi dengan partai politik lain terkait Pilgub Jakarta, Jateng dan Jabar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara potensi koalisi dengan Partai Gerindra di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok sudah berkomunikasi dengan politisi PDIP Landen Marbun dan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon.
Baca SelengkapnyaDoli tak mau terlalu percaya diri jika Presiden Jokowi dan Gibran akan ke Golkar.
Baca SelengkapnyaDPP Golkar meminta agar seluruh DPD menggunakan lembaga survei yang direkomendasikan
Baca SelengkapnyaPartai Golkar akan melakukan survei untuk menjaring calon kepala daerah pada Mei hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegaskan nama Jokowi dan Gibran tidak masuk dalam kepengurusan partai pohon beringin tersebut.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya