Golkar, partai terdepan yang ingin Jokowi kembali jadi Presiden
Merdeka.com - Dukungan agar Joko Widodo (Jokowi) kembali menjabat sebagai Presiden semakin deras. Terbaru, Partai Hanura resmi menyatakan akan mendukung kembali Joko Widodo sebagai Presiden dalam pemilihan umum tahun 2019. Dukungan ini dikukuhkan dalam Rapat Pimpinan Nasional I tahun 2017 setelah 34 DPD Partai Hanura menyatakan kesepakatan.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyambut baik resminya Hanura kembali mendukung Jokowi. Dengan artian, dukungan ke mantan Gubernur DKI Jakarta itu semakin bertambah setelah sebelumnya sejumlah partai menyatakan dukungan, di antaranya Partai Golkar, Hanura, Partai Nasdem, PPP dan nantinya akan disusul oleh Perindo. Namun, Idrus membanggakan dan sekaligus mengingatkan bahwa partainya yang pertama deklarasi mendukung Jokowi kembali maju sebagai calon presiden.
"Tetapi dari partai-partai itu yang pasti Partai Golkar yang lebih awal menyatakan dukungan kepada Pak Jokowi selain PDIP sendiri. Kami menyatakan itu pada 17 Juli 2016 pada forum Rapimnas," kata Idrus usai menghadiri undangan pembukaan Rapimnas Partai Hanura I di Kuta, Jumat (4/8).
-
Kenapa Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Kita perhatikan saat ini, meskipun putaran pileg atau pilpres ini belum selesai Jokowi secara gesit dan tangkas sudah mempersiapkan series cawe-cawe putaran berikut untuk memanfaatkan instrumen parpol mana yang bisa 'ditunggangi' untuk tetap berkuasa,' kata Andreas Hugo, saat dikonfirmasi, Senin (11/3).
-
Apa yang Golkar dukung? Terakhir, pertemuan juga kembali menggarisbawahi dukungan terhadap kerangka kerja ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) sebagai landasan sekaligus panduan bagi ASEAN dalam menavigasikan konstelasi politik kawasan yang dinamis.
-
Bagaimana Golkar menunjukan dukungannya ke Prabowo? Golkar dan PAN mendeklarasikan dukungan.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Tercatat, partai berlambang pohon beringin ini memang menjadi partai yang paling berhasrat menginginkan Jokowi kembali menjadi Presiden. Pernyataan mendukung Jokowi dalam pemilihan presiden dilontarkan sejak Juli tahun 2016 atau tepatnya pada saat penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas).
"Dengan rahmat Allah SWT, Partai Golkar menyatakan mendukung dan mencalonkan Bapak Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019," kata Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016).
Setya Novanto mengatakan, keputusan itu diambil secara bulat setelah mendengarkan aspirasi ketua-ketua DPD dan masukan dewan pembina pada Rapimnas. Beberapa alasan Partai Golkar mendukung Jokowi antara lain karena Jokowi dianggap memiliki kebijakan yang sejalan dengan visi kesejahteraan tahun 2045 Partai Golkar yang menjadikan pembangunan ekonomi, terutama infrastruktur menjadi prioritas kebijakan.
Setelah resmi menyatakan dukungannya, Partai Golkar langsung bergerak cepat. Tak lama dari deklarasi itu, sejumlah daerah di Tanah Air dibanjiri oleh spanduk yang memajang wajah Jokowi dengan tulisan 'Capres Partai Golkar Pemilu 2019. Dalam spanduk, Jokowi berdampingan dengan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Sekjen Golkar Idrus Marham, dan Bendahara Umum Golkar Robbert Joppy Kardinal.
Ketua Harian Nurdin Halid memastikan langkah memasang spanduk itu sudah seizin Jokowi. Menurut dia, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto meminta izin saat Jokowi menghadiri Rapimnas.
"Waktu Rapimnas kan Ketua Umum izin langsung," kata Nurdin.
Nurdin menambahkan, pemasangan foto tersebut di tingkat pusat maupun daerah bertujuan untuk mensosialisasikan dukungan ke Jokowi untuk pemilihan presiden 2019. Meski Pilpres masih 3 tahun lagi, namun dia menilai langkah ini harus dilakukan sejak dini.
Gerak cepat dari Golkar itu diharapkan agar seluruh kader kompak untuk mendukung pencalonan Jokowi. Golkar mengantisipasi kejadian di pilpres 2014 terulang. Saat itu, ada kader yang tak mendukung keputusan mencalonkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Kami tak mau terulang seperti yang lalu, pengurus Golkar justru tak menjalankan putusan Partai. Oleh karena itu, kami sosialisasi sejak awal sehingga nanti saat pemilu tidak ada kader yang tidak mendukung calon yang diusung Golkar," katanya.
Presiden Jokowi sendiri belum mau berkomentar tentang pemilihan presiden tahun 2019. Dia juga enggan berkomentar soal dukungan dari partai politik. Satu per satu setiap partai deklarasi, Jokowi enggan mengomentarinya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaJokowi dinilai pantas jika memang masuk ke partai berwarna kuning tersebut.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaPartai Golkar sangat terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung ke partai berlogo pohon beringin.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons soal senior Partai Golkar yang dorong Jokowi jadi Ketum Golkar
Baca SelengkapnyaGolkar menilai Jokowi sudah merdeka sudah bebas memilih untuk berlabuh ke partai mana saja.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi akan masuk Partai Golkar merupakan desas-desus lama yang terus digulirkan.
Baca SelengkapnyaGolkar dan PAN memberikan dukungan kepada Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaUntuk angka satu tersebut yang dimaksudnya yakni Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMasa depan politik Jokowi menjadi sorotan setelah PDIP memutuskan melepasnya. Golkar dan Gerindra siap menerima Jokowi dengan tangan terbuka.
Baca Selengkapnya