Golkar pecah satu persatu lari ke Jokowi-JK
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie ( Ical ) telah memutuskan partai yang dipimpinnya mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa . Ical menginstruksikan agar seluruh kader mematuhi kebijakan tersebut, jika tidak sanksi berupa pemecatan akan dilakukan kepada kader yang membandel.
Namun, kebijakan sang ketua umum tak serta merta ditaati oleh para kader pohon beringin. Sejumlah kader justru menolak mendukung pasangan Prabowo-Hatta.
Mereka justru lebih memilih pasangan Jokowi - Jusuf Kalla (JK). Alhasil, partai beringin pun pecah soal dukungan di Pilpres.
JK sendiri berharap mendapat dukungan dari para kader Golkar di Pilpres. JK yakin kader Golkar tidak akan memilih capres-cawapres yang berasal dari parpol lain.
"Itu tentu punya pertimbangan lain. Tapi orang Golkar sendiri kan punya pilihan. Tidak mungkin dia memilih, apa itu, ketua lain. Saya tanya kalian," kata JK kepada wartawan di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Selasa (20/5).
Sementara itu, PDIP siap menampung dukungan kader dan simpatisan Golkar yang mendukung Jokowi-JK. Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo yakin Jokowi - JK bakal meraup suara dari massa partai berlambang pohon beringin itu pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Kita terbuka, siapa pun," kata Tjahjo di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional PDIP di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta.
Berikut kader Golkar yang mendukung Jokowi - JK seperti dirangkum merdeka.com.
Para kader muda Golkar
Kader-kader muda Partai Golkar mendukung pencapresan Jokowi-JK. Mereka menilai Jusuf Kalla sebagai kader Partai Golkar yang kesepian."Kami tidak mau JK dibiarkan sebatang kara di tubuh Jokowi. Akui saja kalau Pak JK mantan ketua umum dan dewan pertimbangan Golkar," kata Ketua Balitbang DPP Indra J Piliang di Resto Sari Kuring, Jakarta, Selasa (20/5).Dia menegaskan JK menjadi capres merupakan wakil dari Golkar. "Kami memberi cap lagi bahwa JK adalah wakil partai Golkar. Kami anggap JK itu kuning," terang dia.Mereka mengaku akan membentuk struktur organisasi dan membuat dukungan resmi terhadap Jokowi-JK. Deklarasi dukungan kepada Jokowi-JK digelar di Resto Sari Kuring, Jakarta, kemarin. Menurut pantauan merdeka.com hadir sejumlah kader muda Partai Golkar di antaranya Andi Sinulingga, Hasanuddin, Roosdinal Salim, Meutya Hafid, Fayakhun Andriadi, Bedjo Rudiantoro, Andi Rahman, Agus Gumiwang Kartasasmita, Emil Abeng, Neil Iskandar, Selina Gita, Tiara Whulandary, Indra J Piliang, Ace Hassan Sadzhili, Eki, dan David.
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Binsar Panjaitan
Meski Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memutuskan partainya mendukung pasangan Prabowo-Hatta, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Luhut Binsar Panjaitan justru memilih mendukung pasangan Jokowi-JK. Luhut mengaku direstui Ical atas sikapnya itu."Karenanya saya, Luhut B Panjaitan, atas restu Ketum Golkar, sejak Jokowi diberi mandat oleh PDIP sebagai Capres (14/4) telah mengambil posisi sebagai pendukung Jokowi," kata Luhut melalui keterangan persnya, Selasa (20/5).Luhut sadar Golkar memilih mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Namun, ia mengaku sudah mendapat izin Ical untuk mendukung Jokowi-JK."Ketika pada saat-saat akhir Golkar bersikap untuk bergabung dengan Prabowo/Gerindra, maka saya dengan tegas memberitahu dan pamit secara baik-baik kepada Ketum Golkar," ungkapnya.Luhut menambahkan, walaupun mendukung atas nama perorangan, dia mengklaim banyak purnawirawan jenderal yang akan ikut bersamanya mendukung Jokowi."Bahwa saya (mendukung Jokowi) secara perorangan, dengan didukung oleh sejumlah Purnawirawan Jenderal dan teman-teman tokoh," terangnya.
Nusron Wahid
Politikus Golkar Nusron Wahid hadir dalam acara deklarasi capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Senin (19/5). Namun kedatangan Nusron diakui bukan mewakili Golkar, melainkan sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor."Saya atas nama warga negara, masa nggak bisa. Atas nama Ansor juga, tokoh muda NU," kata Nusron Wahid saat dihubungi merdeka.com, Selasa (20/5).Nusron mengakui kedatangannya itu untuk mendukung Jusuf Kalla lantaran cawapres Jokowi tersebut merupakan tokoh NU dan menjabat sebagai Dewan Mustasyar NU."Pak JK kan Dewan Mustasyar NU. Kalau orang NU punya hajat ya kita gotong royong kita dukung," papar mantan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tersebut.Saat ditanya apakah dapat izin dari Golkar datang ke deklarasi Jokowi-JK, Nusron mengaku tak perlu mendapatkan izin tersebut."Kalau atas nama NU ya gak perlu izin ke Golkar, izinnya ke para kyai," jawab Nusron sambil tertawa.Dapat teguran dari Golkar lantaran datang di deklarasi Jokowi-JK? "Kalau ditegur, saya tiap hari. Ditegur, "Assalamualaikum," canda pria asal Kudus, Jawa Tengat tersebut.
Poempida Hidayatulloh
Politikus Partai Golkar Poempida Hidayatulloh menilai langkah Aburizal Bakrie (Ical) mendukung pencapresan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa tidak tepat. Menurutnya, Golkar harusnya mendukung pasangan Jokowi-JK."Suara sudah pasti terbelah antara dukung Prabowo dengan JK. Mengapa harus dukung JK karena dia adalah kader tulen, mantan ketua umum. Kalau dilihat dari berbagai survei, elektabilitasnya paling tinggi," kata Poempida kepada merdeka.com, Selasa (20/5).Dia menilai, dukungan Golkar ke pasangan Prabowo-Hatta tidak masuk akal. Sebagai partai nomor dua hasil Pileg 2014, seharusnya Golkar mendapat posisi terhormat."Logikanya nomor dua, tidak masuk akal dukung Prabowo-Hatta. Dan sekarang bergabung dengan partai nomor urut tiga," ujarnya.Menurutnya, keputusan Ical dengan mendukung Prabowo-Hatta banyak membuat kader Golkar kecewa. Apalagi banyak pemilih Golkar memilih pasangan Jokowi-JK."Itu bisa dilihat dari hasil survei. Sebaiknya dalam posisi seperti ini Pak Ical bisa mengambil keputusan netral," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya