Golkar pesan Hadi Tjahjanto tak main politik praktis saat pimpin TNI
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham setuju dengan keputusan Presiden Jokowi yang memilih Kasau Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai pengganti Gatot Nurmantyo. Dia juga berharap, Hadi sebagai Panglima nanti bisa memimpin TNI dan mampu mengatasi dinamika bangsa ke depan.
Dia menilai, Hadi dikenal sangat sederhana dan memiliki komunikasi politik yang produktif dengan semua pihak.
"Saya ingin menyampaikan beberapa pengurus Partai Golkar di komisi I secara pribadi dan berkaitan tugas sangat memahami Marsekal Hadi yang dikenal sangat sederhana, dan memiliki komunikasi politik yang produktif dengan semua pihak," kata Idrus di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (5/11).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Bagaimana Nurdin Halid menanggapi wacana Jokowi bergabung dengan Golkar? 'Pak Jokowi bergabung dengan Golkar hal yang bagus. Tapi tunggu dulu, beliau ingin bergabung dengan Golkar dengan tangan terbuka sangat menerima, karena beliau sangat dekat dengan Golkar,' ucapnya.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
Idrus juga berpesan, kepada pimpinan Fraksi Robert Kardinal dan pimpinan komisi I DPR agar bisa mengawal dan menyelesaikan tes uji kelayakan dan kepatutan sebelum reses tiba. Dia pun berkeyakinan Jokowi memilih Hadi dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya yaitu harapan Golkar adalah mengawal Nawa Cita Jokowi.
"Tentu secara bersama-sama mengawal pemerintahan TNI. Ini mengembangkan politik kebangsaan, politik negara, kita berkeinginan pak Hadi betul-betul memimpin TNI secara profesional sesuai ciri karakter TNI yang ada," tambah Idrus.
Dia juga meminta agar Hadi tetap di jalan yang lurus. Dan tidak melakukan politik praktis serta berpolitik kebangsaan negara.
"Agar tidak berpolitik praktis dan berpolitik kebangsaan negara," tegas Idrus.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaGolkar di bawah kepemimpinan Airlangga saat ini layaknya menjaga rumah kosong. Karena KIB sudah tidak lagi berjalan.
Baca SelengkapnyaMahfud tak mempermasalahkan siapapun sosok yang akan menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Letjen Maruli Simanjutak menjadi Kasad di Istana Negara
Baca SelengkapnyaIdrus menuturkan, Bahlil bakal membuka komunikasi dengan seluruh stakeholder partai bila ingin mengakomodasi jabatan Jokowi di internal partai beringin.
Baca SelengkapnyaRudi lalu menyinggung jabatan Wali Kota Surakarta yang berhasil didapat Gibran.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi berjanji di hadapan rakyat.
Baca SelengkapnyaPentingnya menjaga netralitas TNI selama periode kampanye dan Pemilihan Umum.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengeluarkan kata-kata 'sakti' ditanya soal mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIdrus menerangkan, komunikasi yang terjalin antara PKS dan KIM adalah sebuah strategi.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan Presiden Jokowi sangat patuh terhadap konsitusi dan rakyat.
Baca Selengkapnya