Golkar sebut kekalahan di Pilgub Jabar jadi 'warning' hadapi Pemilu 2019
Merdeka.com - Sebanyak 10 pasangan calon yang diusung Golkar dalam Pilkada serentak 2018 menang di tingkat provinsi. Namun calon yang diusungnya di Jawa Barat keok. Bahkan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang diusung Golkar berada di posisi ketiga berdasarkan hasil hitung cepat.
Kekalahan di Jabar ini menjadi peringatan dini bagi Golkar menuju Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019. Sebab, berdasarkan sejumlah survei sebelum pencoblosan, Pilgub Jabar diprediksi hanya akan jadi pertarungan antara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
"Catatan kami di Pilkada Jabar kita lihat bahwa dengan meningkatnya suara Asyik warning buat kita. Bukan hanya soal Pilgub tetapi juga partai koalisi di Jabar," kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/6).
-
Apa tanggapan PDIP soal Jokowi di Golkar? 'Dari manuver-manuver ini kan terbaca bahwa series cawe-cawe yang berlangsung selama ini dan kemungkinan ke depan, tidak lebih tidak kurang dari cara bagaimana agar bisa tetap berkuasa baik itu secara langsung maupun tidak langsung,' imbuh dia.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Mengapa PDIP menjadi partai pemenang? PDIP berhasil menjadi partai pemenang pemilu 2019 dengan memperoleh dukungan yang signifikan dari masyarakat.
-
Kenapa PDIP menang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat.
Ace mengatakan walaupun partainya kalah di Jabar, bukan berarti akan berpengaruh terhadap suara Jokowi pada Pilpres nanti. Kekalahan PDIP di sejumlah daerah juga menurutnya bukan berarti kekalahan Jokowi. Pendukung Jokowi bukan hanya PDIP, tapi juga Golkar yang suaranya cukup tinggi dalam Pilkada ini.
"Tidak betul asumsi, anggapan bahwa kekalahan PDIP kekalahan Pak Jokowi. Karena pendukung Pak Jokowi ada Golkar, NasDem, Hanura, PKB," sebutnya.
Walaupun dia menyebut kekalahan Golkar di Jabar menjadi peringatan, namun tak menjadi ancaman serius kendati tetap perlu diwaspadai. "Ini proses yang dinamis, tetapi jangan anggap apa yang terjadi Pilkada di Jabar, Jateng, itu sesuatu yang menakutkan buat Jokowi. Jabar Asyik 29 persen. Tapi kan di luar Asyik itu ada 71 persen dukung Jokowi," jelasnya.
Ace enggan membeberkan penyebab kekalahan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kekalahan tersebut apa saja kelemahannya sehingga ke depan bisa ditingkatkan.
"Sebetulnya banyak yang tidak perlu saya sampaikan terkait dengan evaluasi di Jabar. Tapi intinya bahwa evaluasi terhadap yang terjadi di Jabar tentu evaluasi bukan berarti Pak Dedi diturunkan jadi Ketua DPD Jabar. Tapi titik mana yang jadi kelemahan kita, titik-titik itu kita sempurnakan. Kemudian kita perbaiki termasuk di antaranya kita memulai dari fungsionaris partai pusat, provinsi kabupaten/kota," paparnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menjelaskan bahwa pilkada melibatkan 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.
Baca SelengkapnyaPDIP mengaku bersyukur saat ini Capres jagoannya Ganjar Pranowo dikeroyok banyak parpol.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaPartai Golkar optimistis bisa meraih suara maksimal pada Pemilu 2024 sekaligus berkontribusi pada realisasi kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto dinilai mendapatkan ‘Jokowi Effect’ yang membuat elektabilitasnya kian tinggi jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga tak khawatir JK dukung Anies. Sebab, keponakan JK Erwin Aksa berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Airlangga menyebut Jokowi memiliki pengaruh pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaMeski berkoalisi di Pilpres, dalam urusan pilkada Gerindra dan Golkar punya kepentingan yang bertolak belakang.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini
Baca Selengkapnya