Golkar sebut kekalahan PDIP di beberapa provinsi tak pengaruhi koalisi Jokowi
Merdeka.com - Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei untuk Pilkada di 17 provinsi, PDIP harus menelan kekalahan di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Dari 17 provinsi, pasangan calon yang diusung PDIP hanya menang di empat daerah yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Bali dan Maluku.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, kekalahan PDIP ini tak berpengaruh terhadap koalisi pengusung capres petahana Joko Widodo untuk Pilpres 2019. Ia mengatakan koalisi Pilpres berdasarkan hasil Pemilu 2014, bukan Pilkada.
"Pemilu itu berdasarkan Pemilu 2014. Jadi tentu pendukung beliau berbasis kepada itu," ujarnya usai bertemu Ketua Umum PPP di DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/6).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Apa yang dilakukan Airlangga untuk Golkar? Airlangga Hartarto memperbanyak sebaran tokoh berpengaruh di berbagai dapil. Partai Golkar berhasil menduduki posisi dua perolehan suara pada Pemilu 2024 dengan persentase 15,28 persen atau 23.208.654 suara.
-
Apa yang dilakukan Golkar di Pilpres 2024? 'Kesempatan bagi saya untuk menyampaikan terima kasih saya atas kerja keras Partai Golkar dalam pemilihan umum yang tentu saja kita rasakan bersama tahun 2024 ini, peran Partai Golkar sangat besar,' kata Prabowo.
-
Siapa yang ingin Airlangga memimpin Golkar? Kendati begitu, mayoritas pengurus dan kader Partai Golkar menginkan Airlangga melanjutkan kepemimpinannya.
-
Mengapa Golkar ingin Airlangga memimpin lagi? Pasalnya, Airlangga dinilai berhasil dengan membawa Golkar berada di urutan kedua Pemilu 2024 dengan perolehan suara 15,28% 'Prestasi AH (Airlangga Hartarto) yang bisa naikkan elektabilitas Golkar tak bisa dibantah,' ujar Pengamat Politik Adi Prayitno, Jumat (29/3).
Mengenai perkembangan koalisi, Airlangga mengatakan pihaknya masih mengintensifkan pembicaraan dengan parpol lainnya yang belum memutuskan secara resmi arah koalisinya. Karena itulah pihaknya tak terlalu terburu-buru kapan keputusan akhir bangunan koalisi pengusung Jokowi akan ditetapkan. Menurutnya peresmian koalisi bisa dilakukan di menit-menit terakhir pendaftaran.
"Dan menit-menit terakhir itu tentunya kalau kita lihat dalam pembangunan koalisi parpol ke depan demokrasi di Indonesia ini tidak memungkinkan satu partai menguasai 51 persen. Jadi koalisi permanen diperlukan. Kami punya pemikiran bahwa koalisi permanen ini sebaiknya dibuat di awal untuk mengawal," paparnya.
Terkait kriteria cawapres Jokowi yang ditetapkan oleh koalisi, Menteri Perindustrian ini enggan menanggapi. Menurutnya apapun nanti keputusan koalisi semua adalah keputusan bersama.
"Kalau nanya ke berdua ini kan (Airlangga dan Rommy) sama-sama insinyur, jadi susah," selorohnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga juga menuturkan Golkar dekat dengan sosok Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo diakui Airlangga sebagai mantan orang Golkar.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga memastikan berkomitmen mendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai masyarakat akan menguji gagasan bukan seberapa banyak partai gabung koalisi
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar sudah menyerahkan keputusan di Pilpres 2024 kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPDIP menegaskan tidak punya niatan untuk membubarkan koalisi lain.
Baca SelengkapnyaPengurus DPD Golkar yakin rekomendasi yang telah dikeluarkan untuk calon kepala daerah tidak akan terdampak dari keputusan Airlangga mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum mendukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaAirlangga memperingatkan agar tak ada pihak-pihak yang berniat mengganggu hubungan antar parpol di KIM
Baca SelengkapnyaAirlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca Selengkapnya