Golkar sebut ngapain nunggu Demokrat
Merdeka.com - Partai Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dengan salah satu agenda menentukan arah koalisi.
"Pokoknya sebelum tanggal 18 Mei ini. Agendanya, persiapan pelaksanaan pilpres, termasuk arah koalisi," ujar Sekjen Partai Golkar Idrus Marham kepada wartawan di Kantor KPU , Jakarta, Jumat (9/5).
Menurut Idrus, Partai Golkar baru melakukan penjajakan komunikasi politik dengan semua parpol. Tidak hanya kepada Partai Gerindra .
-
Bagaimana Golkar berperan? Pertemuan KTT ke-26 ASEAN-RRT menyepakati pentingnya penguatan kerjasama regional untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan mewujudkan cita-cita Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, terutama dengan adanya upgrading ASEAN-China Free Trade Agreement (FTA) 3.0 dan implementasi penuh Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
-
Bagaimana Golkar dapat mengonsolidasikan suara? “Rata-rata kami mempunyai 5 juta kader, jadi kalau dikalikan 10 saja, bisa menghitung, paling tidak ada 50 juta suara yang bisa kami konsolidasikan dari Hasta Karya ini,“ Diketahui, Partai Golkar memiliki sepuluh ormas.
-
Siapa yang memimpin Golkar? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendampingi Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya KTT di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (6/9).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana koalisi terbentuk? Koalisi juga dapat diartikan sebagai bentuk persetujuan secara formal yang memiliki kontrak bersama di antara dua partai politik atau lebih, guna menjamin kekuasaan pemerintah atas dasar adanya suara dari mayoritas.
"Sebelum penetapan, penjajakan. Tahapan kedua, finalisasi politik untuk dirapatkan di Rapimnas. Ketiga, disampaikan ke Rapimnas dan diputuskan," jelas Idrus.
Lebih lanjut, Idrus menampik bila lambatnya arah koalisi Golkar lantaran disebabkan masih menunggu Partai Demokrat . Diketahui, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) memiliki alternatif untuk membentuk poros baru. Namun, hingga saat ini Demokrat belum membuka kunci poros baru tersebut.
"Kenapa kita nunggu, tidak ada istilah nunggu (Demokrat). Partai Golkar tidak pernah seperti itu," tegas Idrus.
Dia menambahkan, partainya telah memiliki arah dan mekanisme sendiri untuk menentukan koalisi. Tanpa harus menunggu poros bentukan Partai Demokrat .
"Tidak ada istilah nunggu," tandasnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai tidak ada jaminan kerjasama yang terjalin saat ini akan terus abadi.
Baca SelengkapnyaAda keinginan dari PDIP untuk menggandeng Golkar berkoalisi di Pemilu 2024. Golkar tidak ada masalah bekerjasama dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal yang positif menuju Pilgub DKI yang berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar tidak pernah memiliki skenario untuk merebut kursi ketua DPR RI.
Baca SelengkapnyaMekeng tidak menyebut apa alasan akhirnya Golkar tidak melanjutkan rencana kerja sama dengan PDIP
Baca SelengkapnyaJK sebut Golkar telat dalam menentukan arah koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan Partai Golkar memberikan sinyal kuat mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP sampai hari ini masih terus membuka pintu bagi partai manapun termasuk Golkar untuk berkoalisi.
Baca Selengkapnya