Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Golkar sebut SBY juga lakukan politik dinasti seperti Ratu Atut

Golkar sebut SBY juga lakukan politik dinasti seperti Ratu Atut Presiden SBY dan keluarga . rumgapres/abror rizki

Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyindir politik dinasti yang dilakukan Ratu Atut di Banten. SBY mengingatkan jajaran pemerintahan khususnya di daerah dan juga masyarakat untuk menghindari monopoli dan konsentrasi kekuasaan yang dapat dibarengi dengan kepentingan ekonomi karena dapat mengakibatkan dampak buruk.

Namun pernyataan SBY tersebut segera dibalas oleh Golkar. Bahkan Golkar juga menuding SBY juga melakukan hal yang sama, yakni politik dinasti.

"Kita melihat juga keprihatinan presiden, hubungan pusat-daerah harus dilihat. Kontrol pusat seperti apa terhadap daerah, yang dipilih itu kan hanya kepalanya dan wakilnya. Sinyalemen dari presiden memberikan dampak, seolah-olah birokrasi di daerah sama sekali diabaikan, apa kerja presiden mencoba mengiring opini publik," jelas Ketua Balitbang DPP Golkar, Indra J Piliang saat diskusi warung daun diskusi Polemik 'Dinasti Atut Cenat-cenut', Warung Daun, Jakarta, Sabtu (12/10).

Lebih detailnya, SBY dituding sebagai orang memanfaatkan kesempatan ini untuk kepentingan politik. Padahal SBY lewat dinasti politiknya melakukan hal yang serupa.

"Bahwa terlihat ada kepentingan Demokrat dengan memarjinalkan partai Golkar dengan menggiring opini irasional. Anaknya menjadi sekjen itu bukan sebuah pemilihan itu penunjukan langsung," tutupnya.

Sebelumnya, SBY menyebut meski Undang-Undang Dasar atau juga undang-undang tidak pernah membatasi siapa menjadi apa dalam posisi di pemerintahan apakah ayah, ibu, anak, adik segala macam menduduki posisi di jajaran pemerintahan tetapi mesti memiliki norma batas kepatutan.

"Yang berbahaya apabila menyatu antara kekuasaan politik dengan kekuasaan untuk melaksanakan bisnis. Godaan besar dan bisa terjadi penyimpangan. Saya ingatkan di era desentralisasi dan otonomi daerah, seolah kekuasaan daerah lebih besar maka sekali lagi berhati-hati dalam menggunakan kekuasaan yang patut sebab bisa melebihi kepatutan dan godaan akan datang. Kekuasaan di satu orang atau satu keluarga memiliki kecenderungan untuk disalahgunakan," paparnya.

Presiden mengajak masyarakat membangun kehidupan bernegara yang baik. "Bila itu wajar dan patut insya Allah tidak membawa keburukan apapun. Masyarakat juga hendaknya lebih aktif," kata Presiden. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Blak-blakan Sebut Gibran dan Bobby Jadi Kepala Daerah karena Keinginan Jokowi
PDIP Blak-blakan Sebut Gibran dan Bobby Jadi Kepala Daerah karena Keinginan Jokowi

Djarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah

Baca Selengkapnya
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet
Dulu SBY Kritik Jokowi Cawe-Cawe, Sekarang AHY Masuk Kabinet

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) pada hari Rabu (21/02) lalu

Baca Selengkapnya
Gerindra Bakal Dukung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Gerindra Bakal Dukung Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilgub Sumut

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan masuknya Bobby merupakan kabar yang sudah lama ditunggu.

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution Mau Maju Pilgub, Sekjen PDIP Nilai Upaya Jokowi Perpanjang Kekuasaan
Bobby Nasution Mau Maju Pilgub, Sekjen PDIP Nilai Upaya Jokowi Perpanjang Kekuasaan

Dia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Kalau Dinasti Jokowi Ingin Berbakti untuk Rakyat, Salahnya Apa?
Prabowo: Kalau Dinasti Jokowi Ingin Berbakti untuk Rakyat, Salahnya Apa?

Hal itu setelah anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dipinang menjadi bakal Cawapres oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya
Bahlil Bantah Akhirnya Usung Airin Karena Didahului PDIP: Enggak Ada Kebakaran Jenggot!
Bahlil Bantah Akhirnya Usung Airin Karena Didahului PDIP: Enggak Ada Kebakaran Jenggot!

Bahlil Lahadalia mengatakan Airin Rachmi Diany merupakan "anak kandung" Partai Golkar yang layak diusung sendiri.

Baca Selengkapnya
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP
Sespri Jokowi dan Iriana Maju Pilkada, Begini Sindiran PDIP

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai majunya sekretaris pribadi Presiden Jokowi dan istrinya Iriana pada Pilkada 2024 sebagai bentuk nepotisme.

Baca Selengkapnya
PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik
PDIP Bandingkan Jokowi dan Soeharto: Puluhan Tahun Tak Libatkan Anak di Politik

Djarot mengkritik keputusan Jokowi yang membiarkan anak dan menantunya terlibat politik praktis

Baca Selengkapnya
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana
Geger Blok Medan Seret Bobby-Kahiyang Keluarga Jokowi, Ungkit Reinkarnasi Korupsi di Istana

Ramai isu soal istilah 'Blok Medan' yang dikaitkan dengan anak-menantu Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Hasto Singgung Calon Pemimpin Dirintis dari Bawah: Bukan Dibantu Ayah dan Paman
VIDEO: Hasto Singgung Calon Pemimpin Dirintis dari Bawah: Bukan Dibantu Ayah dan Paman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok pemimpin yang dibantu oleh keluarga.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ucapan Galak Anies, Negara Bukan Milik Satu Dua Keluarga Tapi untuk Seluruh Rakyat!
VIDEO: Ucapan Galak Anies, Negara Bukan Milik Satu Dua Keluarga Tapi untuk Seluruh Rakyat!

Anies bersama pasangannya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga berjanji menghilangkan nepotisme di Indonesia

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Tudingan Bangun Dinasti Politik Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Jokowi Jawab Tudingan Bangun Dinasti Politik Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Jokowi mempersilakan masyarakat untuk menilai terhadapnya.

Baca Selengkapnya