Golkar tak khawatir SBY 'turun gunung' menangkan Prabowo-Sandi
Merdeka.com - Partai Golkar mengaku tak khawatir Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi juru kampanye Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Golkar menilai pilihan politik SBY itu harus tetap dihargai sebagai bentuk demokrasi.
"Ya kami menghormati pilihan Pak SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mendukung dan menjadi Jurkam pasangan Prabowo-Sandi. Kami sama sekali tidak khawatir & risau atas kesediaan Pak SBY dengan pilihan politiknya tersebut," ujar Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi, Kamis (13/9).
Menurut dia, setiap Presiden memiliki masanya tersendiri saat memimpin dan dicintai rakyat. Masa itu telah berganti. Nantinya dalam berkampanye, juga akan beradu konsep dan pencapaian yang telah dilakukan SBY dan Jokowi saat menjabat sebagai Presiden.
-
Bagaimana Prabowo Subianto mencapai prestasi? sepanjang kuartal akhir 2023, Prabowo terlibat aktif dalam sejumlah proyek penting. Yang paling menonjol adalah inisiatif sumur bor yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
-
Kapan Prabowo Subianto meraih prestasi tertinggi? Mediawave sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergeran di bidang jasa, terutama dalam social media monitoring & measurement. Mereka melakukan penilaian dengan metode Net Sentiment yang mengukur selisih percakapan bersentimen positif dengan negatif. Aktif di Sejumlah Proyek Penting CEO Mediawave, Erik Palupi, dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa Prabowo berhasil mencatatkan Net Sentiment tertinggi. 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Apa prestasi utama Prabowo Subianto? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Siapa yang memimpin Indonesia saat pemilu pertama? Pada tahun 1955, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengadakan pemilihan umum pertama sebagai bagian dari upaya untuk menciptakan pemerintahan yang lebih representatif dan partisipatif.
-
Bagaimana sistem pemilu di Indonesia berubah dari waktu ke waktu? Sistem pemilu di Indonesia telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Pada awalnya, Indonesia menerapkan sistem pemilu proporsional tertutup pada tahun 1955 hingga tahun 2003. Dalam sistem ini, pemilih hanya memberikan suara untuk partai politik, dan kandidat-kandidat dari partai politik ditentukan oleh partai itu sendiri. Namun, pada tahun 2004, Indonesia mulai menerapkan sistem pemilu proporsional terbuka berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2003. Dalam sistem ini, pemilih dapat memberikan suara langsung untuk kandidat secara individual, dan perolehan suara untuk partai politik akan menentukan jumlah kursi yang mereka dapatkan di parlemen.
"Pak SBY pernah menjadi Presiden pada masanya. Setiap orang ada masanya. Setiap masa ada pemimpinnya. Pak SBY menjadi pemimpin pada masanya. Sekarang, era-nya Pak Jokowi," ucapnya.
"Dalam berkampanye, kita beradu konsep & gagasan termasuk apa yang telah dilakukan Pak SBY sebagai Presiden selama 10 tahun & Pak Jokowi selama 5 tahun," sambung Ace.
Sebelumnya, calon kuat ketua tim sukses Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso mengatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan turun gunung selama masa kampanye Pilpres 2019.
"Beliau minta jadi juru kampanye, ya dia ingin turun langsung di lapangan. Beliau mau berbuat bener di Jawa Timur," kata Djoko.
Djoko mengatakan, SBY telah ditempatkan di jajaran dewan penasihat dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga. Menurut dia, SBY akan menjalankan dua peran dalam tubuh timses Prabowo-Sandiaga.
Djoko mengatakan sejauh ini komposisi timses Prabowo-Sandiaga masih digodok. Dia tidak ingin merilisnya secara terburu-bur. Pasalnya, dikarenakan masih ada amunisi baru yang akan masuk, salah satunya dari non-parpol.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY menegaskan mendukung penuh pencapresan Prabowo.
Baca SelengkapnyaSBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono turun gunung kampanye. SBY menegaskan bahwa rakyat tidak boleh susah harus hidup sejahtera
Baca SelengkapnyaPKB meminta SBY ikut turun visi dan gagasan yang berdampak baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMuzani menambahkan, Presiden Jokowi pernah berkampanye saat Pilpres 2019.
Baca SelengkapnyaSBY juga menyampaikan kepada Prabowo untuk berjuang sekuat tenaga.
Baca SelengkapnyaSBY bahkan membanggakan sosok Prabowo sebagai sahabat lama yang turut berjuant sejak zaman Taruna TNI
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, SBY adalah presiden pertama yang dipilih secara langsung dengan sistem one man one vote.
Baca SelengkapnyaPada pertemuan tadi, Gibran mengakui banyak masukan dan evaluasi yang disampaikan kepadanya.
Baca SelengkapnyaSBY mengaku memiliki banyak kekurangan saat memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut turun gunung mendukung dan membantu Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSBY juga memastikan siap turun gunung memenangkan Prabowo di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya