Golkar yakin elektabilitas Jokowi terdongkrak jika proyek infrastruktur selesai
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan elektabilitas Joko Widodo atau Jokowi dapat mencapai 60 persen bila dipertemukan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab dalam berbagai simulasi kandidat calon presiden, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sudah mencapai 55,9 persen.
"Dalam pandangan saya, kalau Pak Jokowi dalam satu tahun terakhir ini mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan pemerintahan dengan baik, misalnya penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis nasional, akan semakin mendongkrak elektabilitas Pak Jokowi," kata Ace saat dihubungi wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (23/4).
Selain itu, dia menyebut elektabilitas Jokowi juga dapat naik bila didorong upaya serius program-program yang langsung kepada rakyat, yakni program mikro yang memberdayakan rakyat langsung seperti halnya program keluarga harapan (PHK), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sebagainya.
-
Kenapa Prabowo-Gibran dianggap punya elektabilitas tinggi? Menurut Pradana, salah satu hal yang disorot oleh The Economist adalah terkait elektabilitas Prabowo-Gibran karena komitmen keberlanjutan terhadap berbagai program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus digaungkan keduanya.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo naik? Menurut Saifullah Yusuf, elektabilitas Prabowo terus naik karena cawapres Muhaimin dan PKB tidak efektif mendulang suara.
-
Siapa Ketua Umum Partai Golkar? Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersilaturahmi dengan pimpinan ormas Hasta Karya atau pendiri, ormas yang didirikan, dan organisasi sayap partai berlambang pohon beringin, Minggu (6/8/2023).
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Harus didorong upaya serius program-program yang menyentuh langsung kepada rakyat, yaitu program mikro yang menyentuh dan memberdayakan rakyat langsung. Selama ini pemerintahan Jokowi lebih banyak bergerak di bidang infrastruktur," papar dia.
Tak hanya itu, Ace juga menyebut penunjukan calon wakil presiden atau cawapres Jokowi juga dapat mendongkrak penambahan elektabilitas.
"Tentu pilihan cawapresnya juga memiliki peran strategis untuk mendorong penambahan elektabilitas pada suara yang maksimal," ucap Ace.
Karena hal itu, dia menyebut Partai Golkar sebagai partai koalisi akan berusaha untuk terus menaikkan elektabilitas Jokowi dengan terus memelihara tren yang positif agar tidak mengalami penurunan.
"Waktu masih tersisa 1 tahun menuju Pilpres 2019. Modal kuat sudah dimiliki Pak Jokowi sebagai capres petahana yang dinilai sukses di mata rakyat," jelas Ace.
Reporter: Ika DefiantiSumber: Liputan6.com
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo-Gibran ditargetkan peroleh 50 persen lebih di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyebut saat ini dalam beberapa survei, pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas mencapai 40-45 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi effect diyakini mampu mendongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaBahlil mengutip survei kepuasan publik terhadap Jokowi yang sangat tinggi. Sehingga yang berhadapan dengan Jokowi harus melawan rakyat.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, elektabilitas paslon Prabowo-Gibran terus mengalami tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaTarget yang harus direalisasikan adalah memenangkan Piplres sekali putaran.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPeneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dukungan untuk Prabowo mencapai 45,3 persen.
Baca Selengkapnya