Gugus Tugas Covid-19 Ingatkan Penyelenggara Pilkada Patuhi Protokol Kesehatan
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta penyelenggara pemilu memperhatikan risiko masing-masing daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak 2020. Hal ini dikarenakan perkembangan Covid-19 yang sangat dinamis di lapangan.
"Kami melaporkan, Covid-19 masih berlangsung dan kita belum tahu kapan berakhir. Tapi kita pun selalu mempersiapkan diri mengantisipasi program yang tetap harus dilakukan. Termasuk pilkada untuk 270 kabupaten kota" ujar dia dalam rapat dengan Komisi II, Kamis (11/6).
Karena itu, dia menegaskan ada syarat yang harus dipenuhi penyelenggara pemilu yaitu soal protokol kesehatan saat menggelar Pilkada.
-
Aturan apa yang dicabut tentang masker? Pemerintah Indonesia akhirnya mencabut kebijakan wajib menggunakan masker bagi masyarakat di tempat umum. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pada Masa Transisi Endemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
-
Bagaimana cara mencegah komplikasi? Komplikasi merupakan penyakit yang bisa dicegah sedini mungkin dengan rutin mengatur pola hidup sehat.
-
Kenapa aturan kampanye diatur ketat? Aturan mengenai kampanye, termasuk durasi, metode kampanye, dan pembatasan dana kampanye, diatur dengan ketat untuk memastikan proses pemilihan yang adil dan transparan.
-
Kenapa penting menjaga kerukunan di pemilu? Pemilu sering kali memunculkan sejumlah masalah yang ada di masyarakat. Salah satu masalah yang kerap terjadi adalah masalah kerukunan. Proses politik yang sengit antar kandidat calon pemilu, kerap kali memunculkan perbedaan pendapat antar masyarakat.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa saja yang dibatasi? Berdasarkan beberapa sumber, batas usia untuk mobil pribadi di Jakarta diperkirakan akan diterapkan hingga 10 tahun.
"Protokol kesehatan yang harus ditaati adalah tidak dibenarkan untuk adanya pertemuan dalam jumlah besar kalau toh akan dilakukan pertemuan dengan skala terbatas. itu pun harus dipastikan mendapatkan pengawasan yang ketat," tegas Doni.
Sebab saat ini, kondisi risiko daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak sangat bervariasi. Selain itu, perkembangan penyebaran Covid-19 di daerah-daerah tersebut juga fluktuatif.
"Bisa jadi yang merah jelang pelaksanaan menjadi kuning misalnya. juga sebaliknya. yang kuning berubah jadi orange atau merah," ungkap dia.
Jika menilik data Gugus Tugas Penanganan Covid-19, hingga hari ini terdapat 40 kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada daerah masuk dalam daerah berisiko tinggi. "43 (kabupaten/kota) tidak terdampak, kemudian 72 risiko ringan, 99 risiko sedang, dan 40 berisiko tinggi," terang dia.
"Data ini akan berkembang terus setiap minggu. Oleh karenanya, harapan kami seluruh penyelenggara dapat mengikuti perkembangan yang ada," imbuh Doni.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnya6.333 Puskesmas yang belum memiliki jumlah tenaga kesehatan yang sesuai standar.
Baca SelengkapnyaPetugas pemilu terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemilihan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaDalam setiap penyelenggaraan pemilu, pengawas memiliki tugas utama untuk mengawasi tahapan demi tahapan.
Baca SelengkapnyaKondisi itu dikarenakan Pegi mendengar kabar jika dirinya akan dipindah ke Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya