Gus Ipul-Anas resmi diusung PDIP-PKB, DPC belum dapat petunjuk
Merdeka.com - Pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas telah resmi sebagai Cagub-Cawagub Jawa Timur via PDIP dan PKB. Namun, pasca-turun rekomendasi dari PDIP per 15 Oktober 2017 lalu hingga sekarang, baik PDIP maupun PKB, belum melakukan koordinasi politik di internal masing-masing partai.
"Sampai saat ini belum ada komunikasi mengenai Pilgub Jatim," kata Ketua Fraksi PKB DPRD Surabaya, Laila Mufidah kepada wartawan via ponselnya, Kamis (26/10).
Bahkan, anggota Komisi D DPRD Surabaya ini juga mengaku, pihaknya belum mendapatkan petunjuk apapun dari partainya, baik dari DPC maupun DPW PKB Jawa Timur terkait Pilgub Jawa Timur.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Apa yang dilakukan PDIP untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Kenapa beberapa partai belum mendaftar calon di Pilkada Dharmasraya? Ia mengatakan, dari informasi Silon yang diperoleh, 5 parpol yang belum mendaftarkan paslon KPU Dharmasraya memiliki akumulasi suara sah sebanyak 8716 suara, atau 6,33% dari total suara sah pemilu anggota DPRD Dharmasraya tahun 2024, dengan artinya kurang dari ambang batas yang ditetapkan.
-
Apa yang sedang dipertimbangkan oleh PDIP untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Bagaimana PDIP menjelaskan tentang tidak diundangnya Jokowi? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). Hasto mengatakan, PDIP didasarkan pada kekuatan kolektif seluruh anggota mulai dari tingkat anak ranting hingga Satgas Partai. Menurutnya, kekuatan itu menyatu dengan akar rumput.'Karena partai ini didasarkan kepada kekuatan kolektif dari seluruh anggota, dari tingkat anak ranting, ranting, PAC, satgas partai. Dan itu adalah sumber kekuatan partai yang menyatu dengan akar rumput,' tuturnya.
Apalagi soal penunjukan Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar sebagai ketua tim pemenangan pasangan Saiful-Anas. Hal ini sempat dikatakan Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi pada 19 Oktober lalu, bahwa pihaknya menunjuk Halim sebagai ketua tim pemenangan.
Sayangnya, hingga saat ini belum ada koordinasi apapun di internal partai. Padahal, menurut pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Suko Widodo, komunikasi politik sudah harus dilakukan secara intens oleh masing-masing partai pengusung, baik itu antara internal PKB maupun PDIP. Termasuk di level bawah: DPC-DPC/DPD, ranting, maupun anak ranting.
"Dengan harapan agar pengurus partai di provinsi dan kabupaten/kota segera menyiapkan langkah-langkah kongkrit di wilayah masing-masing," tandasnya Suko di sela diskusi Panel Publik, Pilgub Jatim 2018 di Era Milenial yang digelar di Surabaya hari ini.
Menurut dosen Fisip Unair ini, koalisi sangat memerlukan komunikasi sebagai cara untuk membangun konsolidasi tim yang solid. Untuk itu keberadaan tim harus melibatkan semua anggota koalisi.
Menanggapi soal usulan Halim sebagai ketua tim pemenangan, Suko memperkirakan jika pertimbangan itu kemungkinan karena posisi figur yang diusung. "Mungkin karena tadinya PKB adalah gubernur, tetapi kalau sudah tim, seharusnya ya melebur dan menyatu, hilangkan sekat," tandasnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaPernyataan DPW PPP Jawa Timur hanya baru berupa usulan bukan sikap resmi dari DPP PPP.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan komunikasi informal pasti dilakukan setiap partai politik.
Baca SelengkapnyaSelain PSI, PDIP sudah membangun cukup banyak komunikasi dengan partai lain.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai partai pertama yang mendorong Khofifiah sangat merekomendasikan kepada PDIP untuk berkoalisi.
Baca SelengkapnyaCak Imin sempat berkelakar jika dia ingin mencalonkan diri sebagai bakal calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun, belum mengungkap sosok yang akan diusung sebagai tandingan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Pilgub Jatim.
Baca SelengkapnyaBasarah menyebut, sisa waktu tahapan pilkada serentak juga masih cukup lama.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyatakan semua telah diserahkan kepada Desk Pilkada PKB.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan partainya akan menentukan pasangan yang diusung pada limit waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKhofifah mengaku sudah dua kali bertemu dengan Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca Selengkapnya