Gus Ipul masih tak punya lawan
Merdeka.com - Nama-nama mentereng menghiasi pencalonan Pilgub Jawa Timur 2018. Namun, dari sekian banyak nama, belum ada satupun yang mampu menyaingi elektabilitas incumbent Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.
Nama besar seperti Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Azwar Anas, hingga mantan Ketua Kadin Jawa Timur La Nyalla Mattalitti tak mampu menyaingi Gus Ipul. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian Lembaga Riset Surabaya Survei Center (SSC).
"Dalam pertanyaan terbuka, setidaknya ada lima kandidat yang diperhitungkan publik untuk berkompetisi sebagai calon gubernur Jawa Timur," kata Direktur SSC, Mochtar W Oetomo, Rabu (12/7).
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Apa kekurangan Ilham Habibie dalam Pilgub Jabar? 'Itukan semacam, tidak menanam tapi pengin panen,' ungkap Usep saat dihubungi Merdeka.com, Jumat(7/6).
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang akan melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu,' tutur Huda.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
Lima kandidat itu adalah, Khofifah, Gus Ipul, Risma Anas dan La Nyalla.
Dalam pertanyaan terbuka, seandainya Pilgub dilaksanakan saat ini, Gus Ipul mendapat dukungan 26,3 persen, Risma 22,1 persen, Khofifah 13,9 persen, Anas 3,5 persen, dan La Nyalla 2,3 persen.
Mochtar menyebut, dalam surveinya, dia juga memunculkan nama-nama lain seperti; Abdul Halim Iskandar, Hasan Aminuddin, Mahfud MD, Anang Hermansyah, Imam Nahrawi, Nurhayati Ali Assegaf, serta tokoh populer lain di Jawa Timur.
"Namun, hasilnya jauh di bawah elektabilitas kelima kandidat yang masuk Top of Mind. Rata-rata perolehan dukungan mereka, di kisaran angka 2 persen ke bawah," ucap Mochtar.
Soal popularitas, Gus Ipul memang kalah tenar dengan Khofifah. Wajar, Khofifah memang tokoh nasional.
Khofifah adalah kandidat paling populer oleh publik, yaitu 90 persen. Sementara Risma, menjadi calon dengan akseptabilitas (tingkat penerimaan) paling tinggi 75,8 persen, dan Gus Ipul sebagai kandidat paling elektabel alias paling dipilih 26,6 persen.
Survei SSC ini digelar pada 10 hingga 30 Juni 2017 dengan metode multistage random sampling. Survei ini mengambil sampel 800 responden yang tersebar di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, dengan margin of error mencapai 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil ini, baru Gus Ipul yang telah terbuka menyatakan diri menjadi bakal calon gubernur Jawa Timur. Bahkan dia telah mendaftarkan diri ikut penjaringan partai di Demokrat, PKB, dan PDIP.
Sementara pesaing terberatnya dari sisi elektabilitas, Khofifah hingga kini belum menentukan sikapnya. Begitu juga Risma, partainya yakni PDIP tampaknya lebih berminat mengajukan Azwar Anas sebagai bakal calon wakil gubernur. Dengan demikian, hingga kini Gus Ipul masih belum punya lawan memperebutkan kursi Jatim 1 dan Jatim 2.
Soal wakil, SSC juga telah melakukan riset. Hasilnya mengejutkan, Anas menjadi yang paling diinginkan sebagai wakil gubernur Jawa Timur.
Dari hasil survei, untuk cawagub dari tokoh nasionalis, mencapi 24,4 persen. Cawagub dari NU (16,9 persen), tokoh Muhammadiyah (11,4 persen), pengusaha (8,9 persen), birokrat (5,9 persen), artis (0,4 persen), dan yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 32,1 persen.
"Untuk posisi cawagub, elektabilitas Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas paling tinggi, yaitu 12,9 persen. Disusul Kusnadi (ketua DPD PDIP Jatim) 7,50 persen, La Nyalla 7,40 persen dan artis Anang Hermansyah 6,9 persen," ungkap peneliti SSC, Moh Edi Mazuki.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.
Baca SelengkapnyaPKB tengah menggodok nama untuk pertarungan di Pilgub Jawa Timur. Mereka mengakui ada lawan yang kuat pada kontestasi itu, yakni Khofifah Indar Parawansa.
Baca SelengkapnyaGus Ipul memastikan dari PBNU menyerahkan sepenuhnya perihal kursi menteri kepada Prabowo.
Baca SelengkapnyaBursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.
Baca SelengkapnyaGus Ipul menduga karena ada rasa kepercayaan sehingga diminta ikut menata masa transisi kepemimpinan Jokowi saat ini dan presiden yang akan datang.
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaTidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Baca SelengkapnyaJazilul enggan mengakui Khofifah sebagai kandidat kuat di Pilgub Jatim saat ini.
Baca SelengkapnyaSebelum Risma, Mensos dijabat Juliari Batubara yang juga kader dari PDIP.
Baca SelengkapnyaPKB Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaSampai saat ini PKB tengah mencari dukungan ke berbagai partai politik untuk Pilkada Jawa Tengah 2024.
Baca SelengkapnyaGus Yusuf diusung sebagai Calon Gubernur (cagub) Jateng pada November 2024.
Baca Selengkapnya