Gus Sholah: Khofifah tidak mungkin nyagub jika tak diizinkan Jokowi
Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Sholahudin Wahid memprediksi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kemungkinan akan dipasangkan dengan kader di luar Nahdlatul Ulama (NU) jika benar maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur pada 2018.
"Nanti harus mengacu pada survei. Jika tidak keliru, Januari 2018 (Jadwal penetapan pasangan calon), jadi penentuan pasti mendekati itu, tidak mungkin sekarang, dan saya pikir di luar kader NU," katanya saat dikonfirmasi terkait dengan kabar Khofifah Indar Parawansa akan maju Pilkada Jatim, di Jombang, Minggu (13/8) dikutip dari Antara.
Pria yang akrab disapa Gus Sholah itu mengatakan, dukungan pada Khofifah untuk kembali berlaga di Pilkada Jatim memang cukup besar. Dukungan tersebut juga tidak bisa diabaikan. Namun, ia tidak bisa berbuat banyak, sebab Khofifah adalah seorang menteri dan jika ingin maju pilkada harus mendapatkan izin dari Presiden.
-
Apa rencana Khofifah di Pilgub Jatim 2024? 'Pokoknya untuk periode ini saya insyaAllah akan mengikuti kontestasi pilgub Jawa Timur,' kata Khofifah, kepada wartawan, di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu (28/4).
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Kenapa PAN merekomendasikan Khofifah? Partai Amanat Nasional (PAN) diam-diam melirik Khofifah Indar Parawansa untuk berkontestasi kembali di pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2024 mendatang.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
"Ini menampung dari bawah dan permintaan kuat tidak bisa diabaikan. Tinggal sekarang apakah Presiden mengizinkan atau tidak. Tidak mungkin maju jika tidak dapat izin dari Presiden," katanya.
Khofifah memang masih didekati banyak partai untuk diusung dalam Pilgub Jatim 2018. Golkar dan Demokrat misalnya, masih mempertimbangkan untuk mengusung Khofifah.
Gus Sholah membantah dirinya disebut sebagai ketua tim. Ia hanya mengatakan, jika memang Khofifah maju, yang menjadi ketua tim tentunya anak muda. Hal itu juga terkait dengan pasangan yang akan digandeng dalam Pilkada Jatim 2018.
Gus Sholah juga mengatakan, hasil survei saat ini belum tentu menjadi penentu pemenang Pilkada Jatim 2018. Sejumlah daerah, dari hasil survei ternyata belum tentu menang. Salah satunya Pilkada DKI Jakarta, yang ternyata tidak sesuai dengan hasil survei awal.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa tidak menjawab dengan tegas dirinya ikut berlaga dalam Pilkada Jatim 2018. Ia hanya mengatakan, saat ini masih berupaya menyamakan frekuensi agar semuanya kondusif.
"Jadi, saya sedang menyamakan frekuensi, ada FM, AM. Jika sudah sama, sudah kondusif, baru saya melapor," katanya.
Khofifah yang juga menteri sosial itu mengatakan saat ini dirinya hanya fokus untuk memaksimalkan mandat yang telah disampaikan oleh Presiden, yaitu menjadi menteri sosial. Termasuk, ketika Kemensos mengadakan pertemuan yang mengundang para putra dan putri tokoh pendiri bangsa.
"Saya tetap maksimalkan mandat sebagai Mensos. Di Kemensos ada direktur kepahlawanan dan keperintisan. Jadi kunjungan saya kaitannya maksimalkan kinerja Kemensos," kata Khofifah.
Pilkada Jatim akan digelar pada 2018. Sejumlah calon bersiap ikut dalam pilkada tersebut, salah satunya Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Sejumlah partai juga sudah membuka pendaftaran, termasuk DPD Partai Golkar Jawa Timur mulai yang membuka pendaftaran bakal calon Gubernur untuk Pilkada Jatim 2018, Senin (7/8). Di partai berlambang pohon beringin itu, Saifullah Yusuf juga yang pertama mengambil formulir pendaftaran, namun hingga kini belum dikembalikan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Khofifah menyebut sudah saatnya ada kader Muslimat NU lainnya yang melanjutkan tampuk kepemimpinan dan menggantikan dirinya.
Baca SelengkapnyaNama Khofifah masuk dalam daftar Cawapres Anies Baswedan dari kalangan Nahdlatul Ulama bersama Yenny Wachid.
Baca SelengkapnyaKhofifah menegaskan saat ini tidak pada posisi yes or no.
Baca SelengkapnyaKhofifah mulai terbuka berbiacara terkait Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKhofifah secara resmi bergabung dengan TKN bertepatan dengan agenda debat kedua antar Cawapres
Baca SelengkapnyaIa menyebut bahwa nantinya PBNU akan mengumumkan dan mengeluarkan nama-nama siapa saja pengurus PBNU yang mengajukan cuti untuk kampanye.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bakal satu barisan dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKhofifah menjawab soal isu jadi kandidat cawapres Anies
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengakui dirinya mendapatkan tawaran dari Koalisi Perubahan untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaNU sudah menetapkan aturan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pemilihan presiden harus nonaktif dari jabatannya.
Baca Selengkapnya