Gus Yasin ingin rumah sakit tanpa dinding, Ida Fauziyah pilih tambah puskesmas
Merdeka.com - Segmen kelima debat kedua Pilgub Jateng kedua cawagub saling memberikan pertanyaan. Pertanyaan pertama dilontarkan calon wakil Gubernur Nomor urut 2 Jawa Tengah Taj Yasin atau Gus Yasin kepada lawannya Ida Fauziyah.
Gus Yasin mempertanyakan salah satu program andalan pasangan Sudirman-Ida mengenai kesehatan. Menurut Gus Yasin, program penambahan pusat kesehatan masyarakat alias puskesmas terbentur dangan aturan pemerintah kabupaten dan kota.
"Mbak Ida dan Mas Dirman, ingin menambah puskesmas yang ada di Jateng, kita sama-sama mantan legislatif tentu tahu Undang-undang Otonomi daerah. Menambah puskesmas tentu kewenangan kabupaten dan kota. Bagaimana menambah puskemas yang kewenangannya di kabupaten dan kota. Jangan-jangan lupa, kita ini di Jateng bukan di DKI," tanya Gus Yasin dalam debat digelar di Ballroom Hotel Best Western Premier, Solo Baru, Sukoharjo, Kamis (3/5) malam.
-
Apa yang diungkap oleh Ombudsman RI tentang puskesmas di Indonesia? Ombudsman RI mengungkapkan 4.770 puskesmas di Indonesia tidak memiliki sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang lengkap. Jumlah tersebut setara dengan 45,64 persen dari 10.454 puskesmas yang ada di Indonesia.
-
Mengapa Gus Dayat memilih jalur kesehatan untuk berjuang di NU? Sebagai dokter, ia menjadikan jalur kesehatan sebagai upaya perjuangannya menegakkan nilai-nilai NU.
-
Apa yang ingin dilakukan Risma dan Gus Han untuk Jawa Timur? Adapun tugas yang akan diemban Risma dan Gus Han jika terpilih sebagai pemimpin daerah Jawa Timur adalah membersihkan jalannya pemerintahan dari praktik korupsi dan kolusi.
-
Apa fokus Pemkab Kutim di sektor kesehatan? Sementara itu, di sektor kesehatan, Kepala Dinas Kabupaten Kutai Timur, dr. Bahrani Hasanal menyampaikan pihaknya focus pada pencegahan dan screening stunting.
-
Bagaimana Gus Dayat berkontribusi di bidang kesehatan? Dokter Dayat diamahi sebagai Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) PWNU Jawa Timur. Sebelumnya, ia pernah memimpin Rumah Sakit Islam Siti Hajar, Sidoarjo.
-
Apa layanan baru Posyandu di Banyuwangi? Program tersebut dikenal dengan 'Posyandu Terintegrasi'. Bupati Ipuk Fiestiandani meluncurkan secara resmi di Pendopo Sabha Swagata, Selasa (29/8). 'Sebenarnya sudah dilakukan oleh sejumlah posyandu. Namun, dengan direamikan ini, semua posyandu harus melakukan layanan ini. Sekali buka di satu lokasi, Posyandu bisa melayani semua usia, sehingga lebih terintegrasi,' ujar Ipuk.
Ida menjawab pertanyaan Gus Yasin dengan menjelaskan kemiskinan di Jateng sejak tahun 2017 yang mencapai 16 persen dan jumlah orang sakit mencapai 36,4 persen. Menurut dia, dengan data tersebut artinya 12,83 jutra orang di Jateng tak memiliki jaminan kesehatan.
Menurut Ida, Undang-undang Otonomi Daerah itu tak menjadi kendala menambah puskesmas. Dia menilai aturan tersebut justru mempermudah proses pembangunan puskesmas di setiap daerah
"50 puskesmas dalam lima tahun tapi pemerintah provinsi dapat mendorong pemerintah kabupaten dan kota agar bisa mendaptakan layanan dasar di puskesmas. Pemerintah provinsi bisa memberikan bantuan keuangan kepada 6 pemerintah kabupaten dan kota," jawab Ida.
Jawaban Ida dibalas Gus Yasin dengan kembali menegaskan penambahan puskesmas terbentur dengan aturan. Menurut dia, masalah kesehatan masyarakat menjadi kewajiban pemerintah asalkan tak melanggar aturan.
"Pemerintah sudah sewajarnya memperhatikan warga yang sakit tetapi kewenangan itu harus kita taati. Kita ingin Jateng bebas dari ketimpangan dan overlaping, itu kewenangan kabupaten dan kota. Maka dari itu kita mengembangkan untuk manangani masyarakat yang sekarang sakit dengan membikin rumah sakit tanpa dinding. Rumah sakit tanpa dinding itu kita ingin menjemput, kita kasih obat, kita kasih fasilitas dan itulah Insya Allah kami akan lakukan," ujar Gus Yasin.
Namun menurut Ida, jangan hanya berpikir sebatas kewenangan pemerintah provinsi. Ida mengatakan, bisa berbuat lebih banyak dengan tanpa melanggar ketentuan.
"Kita bisa memberikan dana kepada pemerintah kabupaten dan kota, sekali lagi karena kondisi geografis banyak perempuan, banyak anak yang meninggal karena jauh dari akses kesehatan maka dibutuhkan kemauan pemimpin untuk menyelesaikan ini itu," kata Ida.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program Ganjar-Mahfud: 1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes adalah program realistis yang tidak bisa ditawar
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unhas menilai visi misi Ganjar-Mahfud soal satu desa satu fasilitas kesehatan sudah ketinggalan zaman
Baca SelengkapnyaDirektur TPN Chales Honoris menjelaskan, manfaat program '1 Desa 1 Puskesmas 1 Nakes' yang diusung pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPara Capres memiliki solusi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan tanpa diskriminasi bagi seluruh lapisan masyarakat
Baca SelengkapnyaPemkot Jaktim Bakal Bangun Puskesmas Kelurahan Kayu Putih di Atas Lahan Ruang Terbuka
Baca SelengkapnyaMenurut Roby, Ganjar-Mahfud telah mengetahui aspirasi utama rakyat. Rakyat ingin bisa bekerja dan harga yang stabil.
Baca Selengkapnyae-resep sebagai salah satu inovasi layanan yang diselenggarakan di rumah sakit RSUD dr. R. Soedarsono.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi Sumatera Utara membeli lahan Medan Club seharga Rp 457 miliar.
Baca SelengkapnyaDengan adanya aturan baru, Yaqut meyakini tak ada lagi kesulitan untuk membangun rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 26 tambahan kendaraan operasional, terdiri atas motor dan dua ambulans.
Baca SelengkapnyaGanjar akan mengusung program Satu Desa Satu Puskesmas dan Satu Dokter.
Baca Selengkapnya