Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Guyon Yasonna Soal AHY Lama Jadi Presiden Tunjukkan Sentimen Politik ke Demokrat

Guyon Yasonna Soal AHY Lama Jadi Presiden Tunjukkan Sentimen Politik ke Demokrat Menkumham Yasonna H Laoly. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Deddy Kurnia Syah menanggapi candaan yang dilontarkan Menkumham Yasonna Laoly kepada politisi Demokrat. Dalam candaan itu, dia menyebut Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masih lama menjadi presiden.

Menurut Dedi, hal candaan itu merupakan hal lumrah terjadi. Apalagi di antara partai yang bersaing di dunia politik.

"Iklim komunikasi semacam itu, biasa terjadi antar rivalitas parpol," kata dia, saat dihubungi, Rabu (9/6)

Karena itu, dia berpandangan, seharusnya candaan Yasonna itu tidak mengandung hal yang sensitif. Dia pun mengomentari sikap politisi Demokrat yang menyatakan keberatan dan meminta Yasonna mencabut kembali pernyataan itu.

"Dalam konteks penyampaian Yasonna semestinya tidak ada hal sensistif, ini bentuk sentimen kader Demokrat yang terlalu kuat ke PDIP," terang dia.

"Sehingga mudah menimbulkan kesalahpahaman. Sama halnya dengan PDIP yang juga sesekali menunjukkan sentimen politis pada Demokrat, sebagaimana yang dinyatakan kadernya jika PDIP tidak mungkin koalisi dengan Demokrat," imbuh Dedi.

Diberitakan, Yasonna Laoly melempar candaan kepada politikus Demokrat Benny K Harman. Ia bercanda menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masih lama menjadi presiden.

Candaan itu dilempar saat bicara pasal penghinaan presiden dalam draf RUU KUHP. Yasonna mengatakan pasal tersebut dimasukkan untuk menjaga martabat presiden hari ini hingga yang akan datang.

"Tapi apa kita biarkan presiden yang akan datang digituin? Mungkin saja satu di antara kita jadi presiden," kata Yasonna saat rapat kerja Komisi III dengan Menkumham di DPR, Rabu (9/6).

Yasonna menyebut atasan politikus Gerindra Habiburokhman, Prabowo Subianto, sampai atasan Demokrat. Canda Yasonna, AHY masih lama menjadi presiden karena masih muda.

"Atau bos Habib, kita biarkan itu? Kalau bos pak Benny masih lama barangkali. Misalnya, contoh. Ya kan. Masih muda. Canda canda," katanya disambut gelak tawa seisi ruangan.

Menanggapi itu, Anggota Komisi III Fraksi Demokrat DPR RI Santoso menyatakan tidak terima candaan tersebut. Ketua DPD Demokrat DKI Jakarta ini meminta Yasonna mencabut pernyataannya. Sebab Yasonna juga merupakan kader politik dari PDI Perjuangan.

"Saya ingin apa yang Pak Menteri sampaikan yang menyatakan bos pak Benny masih lama itu supaya dicabut. Saya sangat keberatan," kata Santoso saat rapat kerja dengan Komisi III dengan Menkumham di DPR, Jakarta, Rabu (9/6).

"Kenapa karena pak Yasonna selain menteri juga kader partai politik. Jadi kurang tepat juga menyampaikan hal itu," sambungnya.

Santoso mengatakan, pernyataan Yasonna bisa menimbulkan friksi di masyarakat. Dia minta persoalan Pilpres 2024 itu menjadi roda sejarah.

"Sehingga nanti menimbulkan friksi di tangah masyarakat. Soal boss pak Benny dan boss saya di tahun 2024 jadi atau tidak biarlah roda sejarah yang akan mencatat itu," katanya.

Menanggapi itu, Menkumham Yasonna menyampaikan permintaan maaf dan mencabut pernyataannya. "Sebetulnya itu joke, tapi saya cabut, mohon maaf," ucapnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
AHY Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Cak Imin: Menarik dan Bikin Penasaran
AHY Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Cak Imin: Menarik dan Bikin Penasaran

AHY menuturkan, ada hal yang menarik dan bikin penasaran ketika berbincang dengan Cak Imin.

Baca Selengkapnya
Jalin Komunikasi dengan Kubu Ganjar-Mahfud, AHY: Komunikasi Bagus
Jalin Komunikasi dengan Kubu Ganjar-Mahfud, AHY: Komunikasi Bagus

"Komunikasi bagus (untuk dijalankan). Silaturahmi enggak boleh putus," ucap AHY

Baca Selengkapnya
AHY Jawab Godaan Gerindra: Demokrat Serius Berada di Koalisi Perubahan
AHY Jawab Godaan Gerindra: Demokrat Serius Berada di Koalisi Perubahan

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons godaan Partai Gerinda yang mengajak mereka berkoalisi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: AHY Blak-blakan Kubu Prabowo Kantongi Strategi Hadapi Koalisi Anies-Ganjar
VIDEO: AHY Blak-blakan Kubu Prabowo Kantongi Strategi Hadapi Koalisi Anies-Ganjar

AHY mengatakan munculnya koalisi Anies dan Ganjar merupakan hal yang lumrah dalam politik.

Baca Selengkapnya
Jabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko
Jabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko

Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya
TOP NEWS: Prabowo & Luhut Bicara Serius, Menteri Lain Minggir | Momen Akur AHY Moeldoko di Istana
TOP NEWS: Prabowo & Luhut Bicara Serius, Menteri Lain Minggir | Momen Akur AHY Moeldoko di Istana

Momen istimewa antara AHY dan Moeldoko terjadi sebelum rapat dimulai.

Baca Selengkapnya
Bocoran Isi Pertemuan Sekjen PDIP dan Demokrat
Bocoran Isi Pertemuan Sekjen PDIP dan Demokrat

Komunikasi politik tetap dibangun meski beda poros.

Baca Selengkapnya
Respons AHY Usai Pertamuan Prabowo dan Surya Paloh
Respons AHY Usai Pertamuan Prabowo dan Surya Paloh

Menurut AHY pertemuan tersebut dalam rangka cooling down pasca kerasnya politik saat Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Momen AHY dan Moeldoko Bertemu di Sidang Kabinet, Saling Bersalaman
Momen AHY dan Moeldoko Bertemu di Sidang Kabinet, Saling Bersalaman

Sebelumnya, Moeldoko tidak dapat menghadiri acara pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkap Alasan Prabowo-Gibran Irit Bicara di Kampanye Pilpres 2024
AHY Ungkap Alasan Prabowo-Gibran Irit Bicara di Kampanye Pilpres 2024

AHY berharap ruang perdebatan di masa kampanye ini tidak hanya sekadar hiburan.

Baca Selengkapnya
Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo
Menanti Pertemuan SBY dengan Megawati dan Prabowo

Polemik ini merupakan buntut dari kandasnya AHY sebagai Bakal Cawapres mendampingi Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya