H-1, total DPT Pilkada Tangsel belum pasti
Merdeka.com - Ketua Divisi Teknis KPU Kota Tangsel, Badrusalam menyatakan, hingga Selasa (8/12) malam, pihaknya belum dapat memastikan jumlah daftar pemilih tetap (DPT). Sebab, kata dia, pihaknya mengaku atas masukan dari berbagai pasangan calon, diakui ada sejumlah pemilih yang ditemukan ganda identik.
"Ya benar sampai malam ini kita belum bisa tentukan, kami minta kesabarannya soal DPT. Salah satunya hasil temuan yang diajukan calon, bahwa memang benar ada ganda identik," kata Badrusalam, ketika dihubungi sekitar pukul 19.10 WIB.
Namun, dia tak sepakat jika dikatakan jumlah DPT berubah-ubah, sebab bagi KPU yang menjadi patokan saat ini adalah jumlah surat suara yang telah dicetak. "Yang dicetak sesuai dengan yang telah kami umumkan, 913. 437 pemilih. Secara rekap tidak berubah, hanya kemungkinan akan ada pencoretan," terangnya.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Pilkada dilakukan secara serentak? Pilkada serentak 2015 digelar untuk daerah-daerah dengan masa jabatan kepala daerah yang habis pada periode 2015 sampai Juni 2016.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
-
Kapan Pilkada serentak pertama? Pilkada serentak pertama kali digelar pada tahun 2015 lalu.
Sebelumnya diketahui, DPT sebanyak itu disahkan KPU Tangsel pada Jumat (2/10). Jumlah tersebut terdiri dari 455.307 pemilih laki-laki dan 458.130 pemilih perempuan. Data tersebut berasal dari 54 kelurahan di tujuh kecamatan Kota Tangsel. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata dia, jumlah itu masih akan berubah sampai pada saat penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca SelengkapnyaPengecekan data pemilih ganda memakan waktu lebih lama karena Jawa Barat memiliki data pemilih ganda terbanyak se-Indonesia
Baca SelengkapnyaData tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaPerpindahan penduduk menjadi salah satu penyebab besarnya angka pemilih ganda dalam daftar pemilih pada Pilkada 2024 di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, 84 pemilih tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Khusus (DPK) maupun DPTb.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar-Mahfud menemukan indikasi kecurangan pada pelaksanaan Pemilu 2024 berupa penggelembungan suara.
Baca SelengkapnyaJumlah DPT tersebut diperoleh dari hasil pemutakhiran data diplenokan saat rapat pada Minggu (3/3) malam waktu setempat.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara ulang di TPS 043 ini dilakukan karena terdapat 18 orang Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) mendapatkan surat suara yang tak seharusnya.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut terpetakan dari tiap tingkatan, mulai dari provinsi hingga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan Sistem Informasi Pencalonan (Silon) yang dihimpun pada tanggal 29 Agustus 2024 pukul 23.59 WIB.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN melakukan riset dan verifikasi data dengan memvalidasi Formulir C1 dan data di website KPU.
Baca SelengkapnyaPerpanjangan masa pendaftaran akan dilakukan guna mengantisipasi skema pasangan calon melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta.
Baca Selengkapnya