H-13 Pencoblosan, TKN Klaim Jokowi Sudah Unggul Tipis dari Prabowo di Jabar
Merdeka.com - Pada Pilpres 2014, pasangan capres-cawapres Jokowi-Jusuf Kalla kalah telak di Provinsi Jawa Barat. Jabar selama ini dikenal sebagai kantong suara Prabowo Subianto. Karena itulah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menggencarkan sosialisasi di wilayah Jabar untuk menggerus suara Prabowo-Sandi.
Menjelang pencoblosan pada 17 April mendatang, TKN mengklaim Jokowi-Ma'ruf mulai unggul dari pesaingnya di wilayah Jabar. Demikian disampaikan Juru Bicara TKN, Deddy Mizwar, Kamis (4/4).
"InsyaAllah (unggul). Saya kira relatif tipis tapi sudah unggul. Dibandingkan dulu 60 persen dan 40 persen," jelasnya di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa yang membuat Prabowo unggul? Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari atau delapan hari jelang pemungutan suara itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen. Pasangan tersebut unggul telak dibanding dua kompetitornya, Anies-Muhaimin yang elektabilitasnya 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud dengan tingkat keterpilihan 19,2 persen.
-
Bagaimana efek persatuan Jokowi dan Prabowo? “Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,“ sambungnya.
-
Apa yang diungkapkan Joe Biden terkait pencapaian Prabowo? Biden mengungkapkan dirinya turut berbahagia melihat pencapaian Prabowo di pilpres 2024 dan memberikan ucapan selamat atas pencapaian itu.
Deddy mengatakan, selisih 20 persen menurutnya sangat tinggi. Apalagi Jabar adalah wilayah dengan jumlah penduduk atau pemilih terbesar di Indonesia. Sehingga walaupun unggul tipis, akan berpengaruh besar untuk kemenangan secara nasional.
Namun demikian, dia enggan menyebut berapa persentase suara kubu nomor 01 di wilayah Jabar saat ini. Menurutnya, unggul 1 persen pun tak masalah karena akan berdampak signifikan mengingat jumlah pemilih di Jabar tertinggi di Indonesia.
"Karena Jabar kan penduduk terbesar se-Indonesia. Kalau kekalahannya telak akan dibandingkan dengan daerah-daerah lain seperti Jambi yang lebih sedikit. Kamu kalah di sana (Jambi) mungkin ya. Kalau kalah di sana (Jambi) tidak ada arti apa-apa, dibandingkan dengan 20 persen di daerah yang penduduknya padat," jelasnya.
"Saya kira di seluruh Jabar, ada daerah yang mungkin unggul telak. Ada mungkin yang kalah telak. Tapi secara keseluruhan dari pengamatan dan survei terakhir, kita sudah unggul di Jabar," sambungnya.
Mantan Wagub Jabar ini menambahkan, ada beberapa kabupaten/kota dimana suara Jokowi-Ma'ruf cukup signifikan dimana pada 2014 mengalami kekalahan tapi pada 17 April nanti diprediksi bakal menang.
"Ada daerah yang dulu kalah sekarang sudah menang. Sepeti di Sukabumi, Bogor. Inilah yang membuat akhir-akhir ini fitnah semakin gencar," tutupnya.
Sementara itu, Lembaga Survei Roy Morgan ikut menganalisis tentang sebaran dukungan terhadap Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.
Dukungan untuk Jokowi yang terkuat ada di Jawa Tengah dengan memperoleh dua pertiga dukungan: Jokowi 66 persen, Prabowo 34 persen. Dukungan untuk capres petahana bahkan lebih kuat di provinsi tetangga Jawa Timur dan Bali: Jokowi 78 persen dan Prabowo 22 persen.
Jokowi juga memimpin dengan mudah di provinsi Sumatera Utara: Jokowi 58,5 persen. Prabowo 41,5 persen. Padahal pada Pilpres 2014, Prabowo unggul di provinsi ini.
Dukungan untuk penantang Prabowo Subianto kuat di provinsi-provinsi utama seperti Jawa Barat, Banten, dan ibu kota Jakarta. Prabowo mendapat 52,5 persen, sementara Jokowi 47,5 persen.
Di provinsi Sumatra Selatan, Prabowo menang dengan 56,5 persen, sementara Jokowi tertinggal dengan 43,5 persen.
Prabowo juga mendapatkan keuntungan di pulau Sulawesi dan Kalimantan. Di pulau Sulawesi, Prabowo 61 persen unggul atas Jokowi yang cuma dapat 39 persen. Sementara Prabowo 59,5 persen ungguli Jokowi 40,5 persen, selisih yang signifikan di pulau Kalimantan.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan jumlah suara masuk 71,22 persen, untuk sementara pasangan Prabowo-Gibran menang tipis dari pasangan Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi megatakan Pilkada Jabar kali ini tidak kompetitif.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, Prabowo-Gibran mendapatkan sebanyak 144 suara.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaSirekap sendiri sempat eror, KPU beralasan karena sedang ada sinkron data
Baca SelengkapnyaPecinta Jokowi di NTT melihat bahwa penerus program kerja Jokowi itu ada pada pasangan Prabowo - Gibran.
Baca SelengkapnyaHasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar unggul 4 persen dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, Gerindra dan PDIP sama-sama unggul di enam kategori wilayah
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca Selengkapnya"Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran," kata Ridwan Kamil
Baca SelengkapnyaSetidaknya, ada 6 daerah yang menjadi atensi Prabowo Subianto dan Jokowi.
Baca Selengkapnya