Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Habiburokhman duga ada orang yang 'panasi' La Nyalla buat tuding Prabowo

Habiburokhman duga ada orang yang 'panasi' La Nyalla buat tuding Prabowo Habiburokhman dan Prabowo. Facebook

Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menduga, ada pihak yang menghasut La Nyalla Mattalitti untuk menuding Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta mahar politik dalam Pilgub Jatim 2018. Habiburokhman mempertanyakan sikap La Nyalla tidak langsung menyampaikan kesaksian setelah mengembalikan surat mandat pencalonan gubernur Jatim dari Gerindra.

"Ada interval, dari beliau kembali kan mandat sampai dia konferensi pers. Nah apakah ini ada orang yang ngipas-ngipasin atau gimana, kami enggak tahu," kata Habiburokhman dalam diskusi bertajuk 'Wajah Politik Pilkada 2018' di Resto Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat Sabtu (13/1).

Habiburokhman mengklarifikasi, Gerindra batal mencalonkan La Nyalla karena gagal membangun koalisi di Pilkada Jatim.

"Enggak majukan ya karena Gerindra tidak cukup untuk calonkan kader di Jatim, makanya kita keluarkan surat tugas, agar ia dapat dukungan dari sekian kiai dan mantan gubernur, maupun partai, tapi yangg dijanjikan ini enggak terwujud," tegasnya.

Lebih lanjut, dia menegaskan, Gerindra tidak meminta mahar politik kepada La Nyalla untuk kepentingan Prabowo atau partai. Prabowo, kata dia, hanya meminta uang untuk logistik dan uang pembiayaan saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Pak Prabowo hanya meminta agar perlu enggak ada uang saksi dan sebagainya. Nah ini pak La Nyalla siap enggak. Seperti Sandi (Wagub DKI Sandiaga Uno) kemarin sudah mengklarifikasi keluar Rp 100 miliar," tandasnya.

Diketahui, rumor soal adanya mahar politik di Pilkada 2018 kembali menjadi perbincangan sejak La Nyalla Mattalitti mengaku diminta Ketua Umum Prabowo Subianto ratusan miliar sebagai syarat mendapatkan rekomendasi untuk diusung Gerindra di Pilgub Jawa Timur 2018.

La Nyalla blak-blakan menceritakan kegagalannya diusung Gerindra untuk maju di Pilgub Jatim. Termasuk cerita ketidaksanggupannya memenuhi mahar politik ratusan miliar rupiah yang disebutnya permintaan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

Dia mengaku sudah mengucurkan Rp 5,9 miliar yang diterima oleh Tubagus Daniel Hidayat (Bendahara La Nyalla) dan diserahkan ke Saudara Fauka. La Nyalla mengatakan, Prabowo justru merespon dengan marah-marah dengan memakinya. Sambil menyinggung soal uang Pilpres 2014. Dia mengaku tak mengetahui maksud kemarahan Prabowo.

La Nyalla menyebut Partai Gerindra meminta 'mahar' sebelum mengeluarkan rekomendasi untuknya di Pilgub Jatim 2018. Dia merinci total uang yang telah dikeluarkannya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra: Jangan Ada Pihak Pecah Belah Relawan dengan TKN Prabowo-Gibran
Gerindra: Jangan Ada Pihak Pecah Belah Relawan dengan TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta tidak ada pihak mengadu domba antara TKN dan relawan.

Baca Selengkapnya
Waketum Gerindra Tuding Soal Kecurangan, Sekjen PDIP Balas Isu Dugaan Intimidasi
Waketum Gerindra Tuding Soal Kecurangan, Sekjen PDIP Balas Isu Dugaan Intimidasi

Hasto menyebut kehadiran Ganjar di acara pelepasan PMI sebagai tamu yang diundang

Baca Selengkapnya
Respons Mahfud soal Tudingan 16 Kecurangan TKN Prabowo-Gibran: Laporkan ke Bawaslu
Respons Mahfud soal Tudingan 16 Kecurangan TKN Prabowo-Gibran: Laporkan ke Bawaslu

Mahfud mengaku tidak mengetahui 16 poin temuan TKN Prabowo-Gibran terkait dugaan pelanggaran Pilpres dilakukan Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.

Baca Selengkapnya
Relawan Prabowo Sindir Ketum Projo Budi Arie, Ditunjuk Jadi Menteri Usai Fitnah Budiman Sudjatmiko
Relawan Prabowo Sindir Ketum Projo Budi Arie, Ditunjuk Jadi Menteri Usai Fitnah Budiman Sudjatmiko

Setelah memfitnah Budiman, Budi Arie justru dapat kursi Menteri Komunikasi dan Informatika.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Elite Gerindra Balas Pantun Hasto PDIP
VIDEO: Elite Gerindra Balas Pantun Hasto PDIP "Om Prabowo Mempesona, Difitnah Senyumin Saja"

Habiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP

Baca Selengkapnya
FOTO: Bareskrim Periksa Pelapor Kasus Dugaan Hoaks Adik Prabowo yang Seret Nama Jokowi
FOTO: Bareskrim Periksa Pelapor Kasus Dugaan Hoaks Adik Prabowo yang Seret Nama Jokowi

Hashim Djojohadikusumo sebelumnya dilaporkan ke polisi setelah menyebut deklarasi Golkar mendukung Prabowo Subianto atas seizin Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sekjen PDIP Hasto Terseret Hoaks, Relawan Prabowo Ancam Laporkan ke Bareskrim
VIDEO: Sekjen PDIP Hasto Terseret Hoaks, Relawan Prabowo Ancam Laporkan ke Bareskrim

Relawan Prabowo Mania akan melaporkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ke Bareskrim Polri.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM
Gerindra Ungkap Prabowo Mulai Diserang Narasi Negatif: Penculikan hingga HAM

Menurutnya, narasi-narasi tersebut dikeluarkan karena elektabilitas Prabowo yang sedang tinggi.

Baca Selengkapnya
Respons Ganjar Relawannya Jadi Tersangka Penyebaran Rekaman Suara Forkompida Batubara
Respons Ganjar Relawannya Jadi Tersangka Penyebaran Rekaman Suara Forkompida Batubara

Kubu Ganjar-Mahfud akan memberikan bantuan hukum kepada Palti Hutabarat.

Baca Selengkapnya
Waketum Gerindra Habiburokhman: Jangan Adu Domba Relawan dengan TKN
Waketum Gerindra Habiburokhman: Jangan Adu Domba Relawan dengan TKN

Waketum Gerindra Habiburokhman: Jangan Adu Domba Relawan dengan TKN

Baca Selengkapnya
Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya Nepotisme Jokowi ke Saksi AMIN: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara?
Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya Nepotisme Jokowi ke Saksi AMIN: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara?

Gelak Tawa Kubu Prabowo-Gibran Tanya soal Nepotisme: Apa itu Hasil Penerawangan Saudara Ahli?

Baca Selengkapnya
Empat Sentilan Keras Hasto ke Maruarar, Singgung Lupa Nasihat Ayah 'Kekuasaan dan Uang Jadi Berhala'
Empat Sentilan Keras Hasto ke Maruarar, Singgung Lupa Nasihat Ayah 'Kekuasaan dan Uang Jadi Berhala'

Sentilan ini merespons sejumlah pernyataan Maruarar soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Baca Selengkapnya