Hadapi Corona, Bidang Kesehatan Indonesia Harus Berdaulat
Merdeka.com - Wabah virus Corona atau Covid-19 kini sudah menyerang lebih dari seratus negara dan menewaskan ribuan orang. Termasuk Indonesia yang telah mengonfirmasi 69 warganya terjangkit virus yang berasal dari Wuhan, China dan 2 orang meninggal dunia.
Dalam menyikapi wabah, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Indonesia harus berdaulat di bidang kesehatan. Akhir-akhir ini, kata Hasto, publik mencermati bersama persoalan penyebarluasan virus Corona di Indonesia dan dunia.
Menurut dia, bangsa ini telah berjuang bertahun-tahun agar masyarakat terbebas dari berbagai penyakit rakyat seperti tuberkulosis, demam berdarah, tifus, dan lainnya. "Demam berdarah kemarin di NTT sudah 139 kasus, melebihi virus corona," katanya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Banten, di kantor DPD PDIP Banten, di Kota Serang, Sabtu (14/3).
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang disebut sebagai timnya Jokowi? 'Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),'
Melihat berbagai hal yang terjadi akhir-akhir ini, Hasto mengajak untuk menggelorakan kembali tekad yang sudah dirintis pendiri republik bahwa dalam hal kesehatan Indonesia tidak boleh tergantung pada bangsa lain.
"Kita harus berdaulat sehingga rakyat bisa memenuhi haknya untuk hidup sehat," katanya.
Dalam konteks itu, PDI Perjuangan setelah mencermati dan mengapresiasi apa yang dilakukan Presiden Jokowi yang sangat memahami dan memiliki sense of crisis dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tepat.
"Kami berharap dengan dibentuknya Gugus Tugas, maka unit reaksi cepat Covid-19 yang sudah ada sebelumnya dan dipimpin langsung Presiden Jokowi, upaya penanggulangan penyebaran virus corona dan sekaligus kami titipkan agar berbagai penyakit rakyat bisa diatasi dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Pun ia melihat Menteri Kesehatan dr. Terawan Agus Putranto, selalu menampilkan harapan bagi rakyat, tetapi pada saat bersamaan juga harus terus bekerja keras. Selain itu, kata Hasto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, maupun Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, sudah menyiapkan insentif agar Indonesia tidak terganggu terkait dengan dampak virus corona ini.
"Namun, pesan ideologis yang disampaikan Ibu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada seluruh jajaran partai pada 2 Februari bahwa kita tidak boleh menyerah," katanya.
Ia menambahkan Presiden Kelima RI itu juga berpesan untuk berjuang, dan mengembangkan seluruh kemampuan, mengobarkan semangat gotong royong nasional untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa pejuang. "Kita mampu mengatasi berbagai hal yang menjadi ujian terhadap kebangsaan kita, termasuk virus Corona yang menerjang bangsa ini," kata Hasto.
Syaratnya, Hasto melanjutkan, harus dengan kerja keras dan bergotong royong menyelesaikan persoalan dari hulu ke hilir. Ia menegaskan DPP PDIP pada Rabu (11/3 kemarin, sudah membahas persoalan Corona dengan mengundang ahli virus. "Ahli virus itu telah memberikan pemaparan di hadapan Megawati Soekarnoputri," tegasnya.
Hasto menambahkan DPP PDIP juga mengundang Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, karena punya infrastruktur untuk melakukan sosialisasi bagaimana hidup bersih, meningkatkan imunitas tubuh agar tetap sehat. "Termasuk soal bagaimana berjemur itu baik karena tidak hanya untuk vitamin D, tetapi untuk menghalau virus Corona yang ternyata tidak tahan panas," katanya.
Selain itu, lanjut Hasto, PDIP juga menggelorakan rasa percaya diri karena memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, seperti bahan obat-obatan tradisional seperti kunyit, jahe, temulawak dan sebagainya.
"Kita punya sumber daya yang luar biasa obat-obatan tradisional. Dan ini kata para ahli menjadi salah satu penangkal yang membuat mengapa penyebaran virus Corona tidak secepat apa yang terjadi di Italia dan Tiongkok," ujar Hasto.
Ia menegaskan, harus ada prinsip tegas hingga membangun kesadaran kembali untuk menghadapi berbagai kondisi akhir-akhir ini. "Mari, apa yang terjadi saat ini menjadi momentum untuk menggelorakan semangat berdaulat di bidang kesehatan itu," katanya.
Ia menyatakan Indonesia sudah punya pengalaman mengatasi penyakit Hepatitis B. Bahkan, sudah dibangun Laboratorium Hepatika di Mataram, Nusa Tenggara Barat."Dulu harga vaksin Hepatitis B itu Rp3 juta. Setelah bekerja sama dengan Jepang, maka kemudian kita mampu menemukan sebuah serum untuk Hepatitis B tersebut. Harganya pun terjangkau," ungkapnya.
Menurut Hasto, Indonesia tidak boleh dininabobokan lagi dengan kesenangan untuk belanja dari luar negeri, seperti di bidang obat-obatan dan farmasi. Padahal, tegas dia, Indonesia kaya akan sumber daya bahan obat-obatan.
Ia menjelaskan berdasar data terakhir, impor obat-obatan Indonesia mencapai USD 794 juta atau lebih dari Rp10 triliun. "Bagaimana negara ini dininabobokan oleh kesenangan untuk belanja dari luar, termasuk obat-obatan. Padahal kita begitu kaya akan sumber daya," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat cepat dilakukan.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengajak seluruh pengurus partainya di Tangerang Raya untuk mengakui kepemimpinan yang baik dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berharap Indonesia tidak lagi kekurangan tenaga dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung sebelumnya meninjau langsung proses penanganan antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua pekan sudah berlalu sejak Prabowo Subianto resmi menjabat Presiden Indonesia dan Gibran Rakabuming Raka menjabat Wakil Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Ikatan Dokter Indonesia mengungkapkan sosok calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pilihan mereka.
Baca SelengkapnyaDoni menjadi Kepala Satgas Penanganan Covid-19 saat wabah SARS-CoV-2 melanda Indonesia.
Baca SelengkapnyaBatara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya