Hadiri Ijtima Ulama GNPF, eks Jubir HTI bicara soal ganti presiden
Merdeka.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat dari tanggal 27 - 29 Juli 2018. Acara hadir itu dihadiri eks jubir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto.
Dia menuturkan, hadir karena memiliki aspirasi. Salah satunya melihat keadaan hari ini.
"Kita punya aspirasi, karena kepemimpinan itu salah satu unsur yang sangat penting di dalam perjalanan satu bangsa dan negara. Saya kira 4 sampai 5 tahun terakhir ini kita dapat pelajaran yang sangat berharga tentang bagaimana pemimpin dan kepemimpinan itu bisa memberikan dampak yang luar biasa kepada bangsa dan negara kita," ucap Ismail di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7).
-
Siapa pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang diceritakan Hadi Tjahjanto? Hadi juga memberikan imbauan agar para orang tua membantu mempersiapkan anak dengan baik. Ia juga mengimbau untuk tidak memberikan handphone dengan mudahnya kepada anak. Takutnya, kalau sudah terbiasa sejak kecil nantinya saat dewasa bisa mencoba bermain judi online. Mengingat judi online belakangan semakin marak terjadi di masyarakat.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Dia tak menepis kedatangannya untuk merapatkan barisan guna mewujudkan ganti Presiden di tahun 2019. Terlebih, dia menilai presiden baru dibutuhkan karena pemerintahan saat ini menerbitkan Perppu Ormas. Lewat Perppu Ormas, HTI diketahui dibubarkan.
"Pasti (ingin ganti Presiden). Bahkan kita lebih tegas mengatakan jangan pilih Presiden yang menerbitkan Perppu Ormas, bahkan membubarkan ormas," jelas Ismail.
Soal nama Prabowo Subianto apakah bisa mengalahkan Jokowi, dirinya enggan menjawab. Dia hanya yakin menuturkan partai seperti Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat bakal bersatu.
"Saya kira kalau kita lihat formasi koalisi yang makin mengerucut tinggal sisa 2, yaitu koalisi 6 partai dan 4. Jadi yang 6 ini sudah pasti di sana ada Jokowi. Kemudian yang 4 ini tampaknya hampir pasti Pak Prabowo," ujarnya.
Pantauan merdeka.com, sejumlah tokoh sudah hadir di lokasi yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, lalu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Disusul pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra juga datang. Disusul Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan sedikit memberikan pernyataan. Nampak pula Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.
"Nanti habis pertemuan ini saya akan jawab semua," kata Zulhas saat ditanya apakah bahas capres dan cawapres 2019.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut JK, kader HMI sudah berada di banyak posisi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut JK, kader HMI sudah berada di banyak posisi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut cak Imin, hal itu karena animo masyarakat di daerah-daerah juga banyak menginginkan perubahan.
Baca SelengkapnyaJabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan masih kosong setelah pengunduran diri Gus Miftah.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti lokasi saat Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla melakukan pembicaraan sekitar 1 jam di kediamannya.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Koalisi Pilih Pulih demonstrasi di depan Istana Kepresidenan
Baca SelengkapnyaSudirman mengaku teringat dengan suasana politik di 1998.
Baca SelengkapnyaPuan pun meminta kepada JK untuk terus mendukung sosok perempuan agar bisa terjun ke dunia politik.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla (JK) sempat membenarkan pertemuannya dengan Hasto.
Baca SelengkapnyaPuan tidak menampik kesediaannya untuk terus menyambangi berbagai politikus Partai Golkar. Termasuk usai bertemu Luhut Binsar Pandjaitan dan Jusuf Kalla.
Baca Selengkapnya