Hanura: Mentang-mentang Ahok kena masalah, partai menarik diri
Merdeka.com - Pernyataan calon petahana Basuki T Purnama yang mengutip surah Al Maidah demi pencalonannya di Pilgub DKI berbuntut panjang. Pernyataan ini membuat sejumlah pihak geram hingga menimbulkan demonstrasi besar-besaran gabungan ormas keagamaan pada 4 November. Ahok saat ini berstatus terlapor atas dugaan penistaan agama.
Ternyata, imbas kasus ini membuat partai-partai pendukung Ahok melakukan evaluasi atas dukungannya, semisal Partai NasDem. Partai NasDem disebut bakal mengkaji ulang dukungan kepada Ahok andai dia menjadi tersangka atas kasusnya.
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan, tidak baik apabila partai pendukung menarik diri karena Ahok tengah terjerat kasus.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
"Kan tidak bagus juga mentang-mentang Ahok terkena masalah, tiba-tiba parpol pengusung menarik diri," kata Dadang saat dihubungi, Senin (14/11).
Dia menyarankan, agar partai-partai pendukung mengikuti dan menunggu seluruh proses hukum kasus Ahok serta respon penyelenggara pemilu sebelum mengambil langkah untuk mengkaji ulang dukungan.
"Setiap pilihan kan ada konsekuensi atau risikonya. Termasuk ketika kita menentukan pilihan untuk mengusung Ahok. Jadi intinya kita akan ikuti tahap demi tahap proses hukum, dan tentunya kita akan ikuti dampak setiap tahapan hukum terhadap Pilkada Jakarta," tegasnya.
Apalagi, menurutnya, status tersangka tidak bisa menggugurkan pencalonan Ahok sebagai gubernur DKI. Dadang beranggapan, kasus Ahok harus dilihat dari dua aspek, yakni aspek hukum dan politik.
"Status tersangka itu tidak menggugurkan pencalonan, kecuali Ahok terpidana dengan kekuatan hukum tetap. Kalau saya memandang semuanya diserahkan pada dua kanal, kanal hukum dan kanal politik," ujarnya.
"Jadi biarlah proses hukum berjalan, dengan segala konsekuensinya. Demikian juga proses pilkada ada tahapannya, dan kita ikuti saja," sambung Dadang.
Pihaknya mengaku belum mengadakan pembicaraan soal evaluasi dukungan untuk Ahok. Hanura, lanjut dia, akan menunggu kepastian hukum kasus Ahok sampai yang bersangkutan ditetapkan sebagai terpidana.
"Selama ini Hanura belum melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan buruk yg akan dialami Ahok. Kita berjalan berdasarkan dua kanal tersebut, walaupun tentunya dari proses hukum akan berdampak politik juga," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok pun juga pernah dihubungi Jusuf Hamka untuk membahas Pilkada DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Jusuf Hamka mengungkapkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Langkah ini diikuti Jusuf Hamka juga mengundurkan diri dari posisinya di Dewan Penasihat.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengakui keputusan mundur karena melihat pergolakan di Golkar yang berujung pengunduran diri Airlangga.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok menyebutkan pengunduran diri ini terkait dengan dukungannya terhadap pasangan calon presiden-wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lebih memilih untuk tidak berbicara soal itu lantaran dirinya tidak mau lagi mencampuri urusan internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya