Hanura sebut politisasi isu PKI seperti mengoles sambal di atas luka
Merdeka.com - Partai Hanura mendukung penuh usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin film G30S/PKI dibuat ulang agar mudah dicerna oleh generasi milenial. Film G30S/PKI penting untuk memahami fakta sejarah.
Wasekjen Partai Hanura Tridianto mengatakan, film pengkhianatan G30S/PKI amat penting bagi pengetahuan sejarah. Perbaruan dalam film itu, katanya, dilakukan bukan untuk membelokan sejarah, melainkan mengobati luka sejarah atas kekejaman PKI.
"Pasti maksudnya bukan untuk merubah sejarah, tetapi agar nilai-nilai sejarah itu bisa lebih mudah dimengerti oleh generasi baru. Kan katanya sejarah harus jadi hikmah dan pelajaran. Kalau ada luka-luka dalam sejarah, itulah yang harus diobati dengan cara yang baik dan bijak."
-
Mengapa peringatan G30S PKI penting? Peringatan G30S PKI … Jangan Biarkan Masa Kelam ini Terulang Kembali di Masa Depan!.
-
Apa tujuan utama G30S PKI? Terdapat latar belakang dan tujuan tertentu yang berada di balik sejarah G30S PKI yang kelam ini. G30S PKI dilakukan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan saat itu.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Apa tujuan utama G30S/PKI? Dalam buku Dalih Pembunuhan Massal yang ditulis John Roosa, pasukan pendukung G30S terdiri dari:1. Satu kompi minus dari Batalyon I Tjakrabirawa, atau sekitar 60 orang.
"Jadi versi penyajian baru dari film-film sejarah adalah termasuk cara mengobati luka dan memperoleh hikmah dari peristiwa masa lalu yang pahit. Ini juga agar kita Jasmerah (Jangan lupakan sejarah), seperti pesan Bung Karno," kata Tri saat dihubungi di sela Rakornas Hanura di Banten, Senin (25/9).
Politisi senior PAN, Amien Rais menolak pembuatan versi baru film G30S/PKI. Dia bahkan menaruh curiga, jika pemerintah Jokowi memang benar akan membuat film versi baru nantinya.
Terkait hal itu, Tri menyayangkan jika ada pihak-pihak yang memanfaatkan atau politisasi isu PKI ini untuk mendiskreditkan pemerintah. Menurut dia, tidak bijak memainkan isu PKI yang sudah terang bahwa organisasi tersebut dilarang oleh pemerintah.
"Kalau ada yang ingin memainkan isu PKI untuk kepentingan politik 2019, itu ya jelas tidak bijak. Itu bukan mengobati luka, itu malah seperti mengoles sambel di atas luka," katanya.
Dia menilai, Indonesia harus tetap waspada terhadap ideologi komunisme, tapi caranya bukan dengan mempolitisasi isu PKI untuk napsu politik 2019. "Mari tetap berkompetisi politik yang demokratis dan ksatria, juga berpikir tentang keutuhan bangsa dalam bingkai NKRI dan Pancasila," tutup Tri.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peringatan 1 Oktober Hari Kesaktian Pancasila dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa.
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca SelengkapnyaUcapan Rocky Gerung menurut dia, presiden ditempatkan bukan sebagai kepala negara dan pemerintahan yang dikritik berdasarkan kebijakannya.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAcara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaPidato Ganjar Pranowo saat pengundian nomor urut di KPU RI untuk menyuarakan suara rakyat
Baca SelengkapnyaWayang menjadi ritual kehidupan. Bagaimana kejahatan dikalahkan dengan kebaikan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengajak artis dan influencer berkunjung ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, peristiwa Kudatuli bukan sekedar penyerangan fisik, tetapi juga tekanan dari rezim yang berkuasa.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca Selengkapnya