Hanura yakin elektabilitas Jokowi di atas 50 persen akhir tahun 2017
Merdeka.com - Hasil survei yang dirilis Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Jokowi meraup dukungan sekitar 38,9 persen, menyusul Prabowo 12 persen.
Wasekjen Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan, hasil survei itu cukup menggambarkan peta dukungan di Pilpres 2019. Dia meyakini Jokowi akan kembali menang jika merujuk pada hasil survei SMRC.
"Tapi kalau kita lihat bahwa pesaing terdekat Jokowi, Pak Prabowo justru jauh sekali, tinggal 12 persen. Jadi kalau kalkulasi hasil survei ini, kita orientasikan untuk menghadapi Pilpres 2019, Pak Jokowi masih leading," kata Dadang saat dihubungi merdeka.com, Jumat (6/10).
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Apa harapan Jokowi untuk Pemilu 2024? 'Ya ini adalah pesta demokrasi kita berharap ini betul-betul jadi pesta rakyat, dan juga berlangsung dengan jurdil, luber dan diiktui oleh seluruh rakyat Indonesia dengan kegembiraaan karena ini adalah pesta rakyat. Pesta demokrasi,' jelasnya.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
Sejumlah pihak menilai, seharusnya elektabilitas Jokowi sebagai incumbent bisa di atas angka 50 persen. Dadang menilai, tren elektabilitas Jokowi yang dirilis SMRC sifatnya masih sementara.
Dia menyebut, elektabilitas merupakan sesuatu yang dinamis dan biasanya dipengaruhi oleh momentum politik atau masalah nasional.
"Biasanya ada disebabkan oleh momentum politik tertentu atau ada masalah yang berhubungan dengan perekonomian, seperti masalah harga bahan pokok, listrik dan lain-lain. Tetapi itu pergerakannya tidak statis," terangnya.
Elektabilitas Jokowi, kata dia, akan kembali meningkat setelah pembanguna infrastruktur mencapai 90 persen. Hal ini akan berimbas pada kestabilan ekonomi serta daya beli masyarakat meningkat. Dia memprediksi elektabilitas Jokowi akan naik hingga di atas 50 persen pada akhir tahun 2017.
"Bisa jadi di akhir tahun ketika pembangunan di tahun anggaran yang berjalan angka serapan mendekati angka 90 prosen lebih maka biasanya elektabilitas presiden akan meningkat kembali. Ini sejalan dengan penyerapan tenaga kerja maupun stabilitas ekonomi karena daya beli masyarakat meningkat," kata Dadang.
Untuk merealisasikan itu, Partai Hanura meminta kepada menteri Kabinet Kerja untuk selalu menjaga kekompakan dan tidak membuat pernyataan yang kontraproduktif.
"Ya kabinet harus menjaga kekompakan. Menteri-menteri harus fokus pada target kinerja, jangan banyak memberikan pernyataan-pernyataan yang tidak produktif," tukasnya.
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) membeberkan hasil survei menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Posisi Presiden Joko Widodo sebagai petahana berada di atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dukungan untuk Jokowi pada September 2017 ini sebesar 38,9% dan Prabowo 12%. Nama-nama lain di bawah 2%. Dalam bentuk pertanyaan semi terbuka, dukungan kepada Jokowi sebesar 45,6%, disusul Prabowo 18,7%, SBY 3,9%. Nama-nama lain di bawah 2%.
"Dalam 3 tahun terakhir, bagaimanapun simulasinya, elektabilitas Jokowi cenderung naik, dan belum ada penantang cukup berarti selain Prabowo. Prabowo pun cenderung tidak mengalami kemajuan," ujar Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan dikutip dari www.saifulmujani.com, Kamis (5/10).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas Ganjar Pranowo bersaing ketat dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDari hasil survei, 87,8 persen prediksi Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya"Kalau tingkat kepuasan Jokowi naik maka kabar baik bagi Prabowo, kurang baik bagi Anies," kata kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta
Baca Selengkapnya39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaHasil survei tersebut menjadi cambuk bagi Cak Imin untuk bekerja keras.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim kalau warga Betawi sudah jatuh hati pada pasangan Ridho.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dengan poin 35,9 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei SMRC menyebutkan Ridwan Kamil masih menjadi favorit dalam pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendominasi sebagai calon presiden (capres) pilihan warga NU Jatim.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca Selengkapnya