Hanya ada calon tunggal, Gerindra minta pilkada lebih baik diundur
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco menilai lebih baik pilkada diundur jika hanya ada satu pasangan calon. Menurut dia, hal ini mau tidak mau dilakukan sebagai dampak dari pecahnya Partai Golkar dan PPP.
Dasco menyatakan, salah satu alasan kenapa hanya ada satu calon karena peta politik Tanah Air berubah pasca Golkar dan PPP pecah. Sehingga wajar jika di beberapa daerah hanya ada satu calon pasangan kepala daerah.
"Kalau menurut kita kan ini juga karena waktu yang sempit, politik nasional ada masalah di Golkar dan di PPP, kemudian menyebabkan peta politik tidak berjalan," kata Dasco saat dihubungi, Jumat (31/7).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
-
Apa itu pantarlih pilkada? Salah satunya adalah Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
-
Kenapa Golkar unggul dibanding Gerindra dan PDIP? 'Itu sebabnya Golkar menjadi satu-satunya partai di parlemen yang jumlah kursinya lebih banyak dibanding rival yang miliki suara lebih besar. Pada 2019 lalu kalahkan Gerindra dan sekarang potensial kalahkan PDIP,' tutur Dedi.
-
Bagaimana Pilkada Serentak diadakan? Dalam sistem presidensial, pemilihan dilakukan secara langsung oleh rakyat, yang menciptakan akuntabilitas dan legitimasi bagi pemimpin daerah.
Waktu pendaftaran yang diberikan KPU hingga tanggal 3 Agustus nanti dirasa juga belum cukup untuk menyamakan peta politik akibat pecahnya Golkar dan PPP. Oleh sebab itu, satu-satunya jalan menurut Dasco yakni dengan mengundur wilayah yang hanya ada satu pasang calon ke pilkada serentak 2017.
"Lebih bagus memang diundur supaya melakukan penyesuaian, karena calon tunggal disebabkan karena ada calon potensial tapi tidak bisa diusung partai," imbuhnya.
Dengan demikian, jika memang harus diundur ke 2017 maka sisa jabatan yang ada di wilayah itu diisi oleh pelaksana tugas. Dia tak masalah jika Presiden Joko Widodo menunjuk langsung Plt di wilayah yang pilkadanya diundur.
"Ketentuan UU ada plt, itu tidak masalah sesuai UU. Jangan berpikir sisi politik, sudah ada aturan yang kita buat," terang dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP siap Jika harus berjuang sendiri memenangkan Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKesempatan itu diberikan karena KPU berkomitmen mendorong daerah-daerah agar tidak ada calon tunggal selama proses pencalonan pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman melihat peluang kecil Ganjar Pranowo dan PDI Perjuangan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaKetua KPU RI Mochammad Afifuddin mengatakan bahwa pilkada ulang direncanakan diselenggarakan pada September 2025.
Baca SelengkapnyaMuzani tetap berharap internal KIM tetap solid dalam Pilkada 2024 demi meraih kemenangan yang maksimal.
Baca SelengkapnyaRapimnas PPP telah mengamanatkan untuk berkoalisi dengan PDIP mengusung Ganjar.
Baca SelengkapnyaTerdapat 41 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah atau calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 berdasarkan data per Rabu (4/9).
Baca SelengkapnyaGolkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Baca SelengkapnyaSandiaga yakin keputusan yang diambil para pimpinan partai maupun koalisi adalah yang terbaik demi kebaikan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaGolkar telah melakukan penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra sudah lebih lama daripada penjajakan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaIdham mengatakan bahwa sesuai aturan yang ada calon tunggal pada Pilkada Serentak 2024 harus memperoleh lebih dari 50 persen suara sah.
Baca SelengkapnyaNama Sandiaga Uno menguat sebagai cawapres Ganjar.
Baca Selengkapnya