Harga barang pokok melambung, popularitas Jokowi-JK kian merosot
Merdeka.com - Dari survei yang dilakukan oleh Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mengatakan bahwa 54,7 persen masyarakat tidak puas terhadap kinerja Jokowi-Kalla. Sedangkan yang merasa puas ada 44,3 persen. Ada tiga hal pokok yang menjadi dasar masyarakat tidak puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
"Harga barang pokok yang terus melambung (35,5%), pelemahan rupiah (23,7%), dan lambatnya penanganan kabut asap (11,8%)," kata Juru bicara KedaiKOPI, Hendri Satrio ketika memaparkan survei KedaiKOPI di restoran dua nyonya, Jakarta, Minggu (18/10).
Survei KedaiKOPI dilakukan terhadap 384 responden tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia, 52 persen di Jawa dan 48 persen di Luar Jawa. Responden adalah pengguna telepon yang dipilih secara acak.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Mengapa persepsi publik terhadap pemberantasan korupsi di era Jokowi menurun? Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
Pengumpulan data dilakukan dari tanggal 14-17 September, melalui wawancara telepon menggunakan kuesioner terukur. Responden adalah pemilih, dengan margin eror sebesar 5 persen. Dari hasil ini dia melihat pemerintah akan mengambil langkah untuk melakukan reshuffle jilid II.
"Bila melihat faktor yang menyebabkan ketidakpuasan publik, kelihatannya Jokowi akan mengambil langkah reshuffle jilid II," lanjutnya.
Program jaminan dan pelayanan gratis, pendidikan gratis bagi masyarakat miskin, serta harga barang pokok yang terjangkau menjadi acuan masyarakat merasa puas terhadap kinerja pemerintah.
Faktor ekonomi menjadi urutan pertama masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintah (71,9%) disusul dengan bidang hukum (50,8%) dan terakhir bidang politik (50,3%) menyusul dari posisi dua dan tiga.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dinilai karena blunder gaya kampanye yang menyerang Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaJokowi menyampaikan harga jagung turun dari Rp7.000 per kilogram menjadi Rp4.200 per kilogram.
Baca SelengkapnyaElektabilitas keduanya bisa naik dan Prabowo-Gibran bisa turun ketika ada hal khusus.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam survei LSI Denny JA mengungkap empat alasan mengapa elektabilitas Ganjar melorot di Jateng.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaGaya kepemimpinan Jokowi memengaruhi penilaian masyarakat terhadap calon presiden selanjutnya.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan survei sejumlah lembaga ini berbeda dengan temuan tim di internalnya.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca Selengkapnya