Harga BBM naik, Golkar akan ajukan interpelasi pada Jokowi
Merdeka.com - Fraksi Golkar di DPR RI menyesalkan pemerintah mengambil jalan pintas dengan menaikkan harga BBM yang diumumkan, Senin (17/11) malam.
Menurut mereka menaikkan harga BBM justru membuat rakyat yang kini sedang susah semakin susah.
Ketua Fraksi partai Golkar Ade Komarudin, menuding pemerintah dalam hal ini Jokowi tidak memiliki kepekaan terhadap masyarakat.
-
Kenapa Jokowi sedih saat sidang parlemen? Presiden Jokowi memperlihatkan ekspresi kesedihan saat berbicara resesi dan krisis di Sidang Parlemen tahun 2021
-
Siapa yang tidak disalami oleh Jokowi? Dalam video yang merekam momen tersebut, terlihat Try Sutrisno telah bersiap menyambut Presiden Jokowi yang menyalami tamu undangan satu pe rsatu. Saat itulah Jokowi melewati Try Sutrisno tanpa memberi salam sebagaimana Jokowi kepada para wakil presiden sebelumnya.
-
Bagaimana Jokowi ekspresikan kemarahan saat parlemen? Di kesempatan sama, Jokowi juga mengekspresikan kemarahan sambil kepalkan tangan.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi bantu warga? 'Tadi sudah saya sampaikan yang meninggal segera akan diberikan santunan, kemudian yang rumahnya rusak untuk menenangkan beliau-beliau masyarakat akan segera bantuannya diberikan dan dimulai pembangunannya. Tetapi sekali lagi, dengan catatan lahan untuk relokasi sudah ditetapkan dari Pak Bupati,' jelas Jokowi usai meninjau lokasi banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (21/5).
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
"Pemerintah Jokowi sudah mengingkari janji-janji kampanyenya pada saat pemilihan presiden, serta tidak memiliki kepekaan terhadap penderitaan rakyat," kata Ade saat menggelar konferensi pers di Hotel Melia Purosani Yogyakarta, Selasa (18/11).
Menurut dia jalan pintas yang dipakai oleh pemerintah justru tidak menyelamatkan APBN, tapi justru melanggar UU APBN dengan menerbitkan kartu-kartu sakti.
"Kartu-kartu sakti sebagai bentuk kompensasi kebijakan kenaikan BBM bersubsidi adalah tidak tepat, baik dari aspek legalitas dan tertib anggaran. Ini berpotensi melanggar UU APBN, begitu juga nomenklatur mata anggaran program kompensasi," ujarnya.
Rencananya, Fraksi Partai Golkar akan menggunakan hak konstitusinya untuk meminta penjelasan kepada presiden terkait dengan kenaikan harga BBM. "Kita akan segera gunakan hak kami," tuturnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi pun curhat kerap dimarahi emak-emak di pasar
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.
Baca SelengkapnyaAdanya gangguan dalam pengoperasian LRT merupakan bagian dari proses dan evaluasi untuk PT INKA.
Baca SelengkapnyaNetizen menyebur akun instagrm Jokowi menolak Tapera
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, tingkat Inflasi di Turki menyentuh angka 75 persen pada Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengaku sudah menyadari banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu
Baca SelengkapnyaJokowi geregetan dengan bupati yang tidak mengetahui inflasi di derah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini kembali viral video ucapan Ketum PDIP Megawati tentang penghinaan terhadap Jokowi.
Baca SelengkapnyaSelain dikecam pelbagai pihak, Rocky Gerung juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Indonesia Bersatu atas dugaan penghinaan terhadap Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMinimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.
Baca Selengkapnya