Hasil Survei: Publik sukai capres Jawa, muda dan laki-laki
Merdeka.com - Mendekati tahun pemilu 2014, berbagai lembaga survei berlomba menggelar survei capres. Salah satunya Pol Tracking Institute yang dalam surveinya mengatakan capres beretnis Jawa lebih berpeluang menjadi capres favorit dibanding etnis lainnya.
"Etnis yang disukai 27 persen etnis Jawa. Tetapi yang tidak terpengaruh etnis relatif besar menggembirakan 60 persen. Ini kabar baik karena masyarakat lebih kompromis lebih cair," kata Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yuda di Hotel Morissey, Jakarta, Minggu (22/12).
Selain beretnis Jawa, publik juga menginginkan tokoh baru dibandingkan dengan para politisi senior.
-
Apa itu persentase? Persen atau persentase adalah sebuah cara untuk menyatakan perbandingan antara sebagian dan keseluruhan dalam bilangan per seratus.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang berpengaruh terhadap partisipasi pemilih? Partisipasi masyarakat dalam Pemilu juga dipengaruhi oleh kepercayaan terhadap penyelenggara Pemilu dan kontestan.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Apa itu data statistik? Data statistik sangat diperlukan dalam sebuah survey atau perhitungan. Namun apa itu data statistik? Simak jenis data statistik dan contohnya berikut ini.
-
Apa yang dipilih rakyat pada Pemilu Proporsional Tertutup? Sistem proporsional tertutup adalah sistem pemilihan di mana rakyat hanya memilih partai. Pada surat suara, tertera hanya nama partai politik dan pemilih memilih melalui tanda gambar atau lambang partai.
"Usia muda diminati sebesar 36 persen, capres tua 17 persen dan sama saja sebesar 42 persen. Ada potensi dari generasi muda," lanjut Hanta.
Terakhir, jenis kelamin pun ikut diperhitungkan oleh masyarakat. Mereka lebih menyukai capres laki-laki dibanding perempuan.
"Budaya paternalistik mempengaruhi. Menurut publik 66 persen memilih laki-laki, 4 persen mendorong perempuan, 27 persen sama saja," tutup dia.
Survei ini dilakukan pada 13 September sampai 11 Oktober 2013 di 33 provinsi. Dengan margin of error 2,19 persen dan menggunakan multi stage random sampling.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Litbang Kompas merilis survei terbaru terkait pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jakarta 2024, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaRelawan Sahabat Ganjar juga melakukan survei elektabilitas terhadap capres jagoannya di Pemilu 2024. Survei dirinci berdasarkan gender, usia dan latar belakang.
Baca SelengkapnyaPopularitas Calon Gubernur Andika Perkasa yaitu 71 persen, melampaui Calon Gubernur Ahmad Luthfi yang hanya mendapat 67 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking memetakan suara responden di Pilgub Jawa Tengah 2024 berdasarkan kategori usia.
Baca SelengkapnyaHanya 61,0 persen responden akan mempertimbangkan sosok didukung Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei ini kami lakukan dengan 800 responden dan margin of error 3.46 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator Politik merilis elektabilitas pasangan calon gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis sebaran pemilih dari segi usia terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Baca SelengkapnyaLebih dari 50 persen anak muda di bawah usia 25 tahun memilih Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Baca SelengkapnyaPilkada Kampar diikuti oleh empat pasangan calon bupati dan calon wakil bupati.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca SelengkapnyaPoltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan calon (paslon) di Pilkada Jabar.
Baca Selengkapnya