Hasrat nyagub Saefullah tinggi namun tak juga dilirik partai politik
Merdeka.com - Hasrat politik Sekretaris Daerah Jakarta Saefullah untuk mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang semakin tak terbendung. Hal itu terlihat setelah Saefullah mulai melakukan safari politik ke sejumlah partai politik seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Bukan cuma parpol, mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini pun diketahui tengah getol mendekati sejumlah organisasi masyarakat seperti Nahdlatul Ulama (NU). Saefullah sendiri merupakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta periode 2016-2021.
Ngebetnya Saefullah seakan tak sia-sia setelah Parpol yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan mewacanakan menduetkan dirinya dengan bakal calon gubernur dari Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno. Bahkan, Saefullah siap mundur jika lolos verifikasi di KPU.
-
Kenapa PDIP belum memutuskan calon untuk Pilgub DKI 2024? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.
-
Kenapa beberapa partai belum mendaftar calon di Pilkada Dharmasraya? Ia mengatakan, dari informasi Silon yang diperoleh, 5 parpol yang belum mendaftarkan paslon KPU Dharmasraya memiliki akumulasi suara sah sebanyak 8716 suara, atau 6,33% dari total suara sah pemilu anggota DPRD Dharmasraya tahun 2024, dengan artinya kurang dari ambang batas yang ditetapkan.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
Niat bang Ipul sapaan Saefullah nyagub rupanya membuat kuping calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok panas. Ahok berkali-kali menyatakan Sekda DKI itu harus segera mundur.
Ahok hanya mengingatkan, jika mencalonkan diri di pilgub, Saefullah harus mundur dari jabatannya sebagai sekda dan PNS. Dia menyebut banyak orang mengantre posisi tersebut.
Menurut Ahok, tanpa Saefullah, kinerja Pemprov DKI tak akan terganggu. Justru mempercepat dirinya membuka lelang jabatan untuk Sekda DKI.
"Kami harus buka lelang seluruh Indonesia lho untuk jadi Sekda di DKI. Siapa yang enggak minat? Tiap bulan dapat tambahan uang operasional Rp 100 juta dari saya," kata Ahok.
Namun belakangan muncul nama kolega Saefullah di lingkungan Pemprov DKI masuk dalam radar Partai Gerindra untuk diusung mendampingi Sandiaga Uno. Adalah Deputi Gubernur bidang Pariwisata Sylviana Murni, yang digadang-gadang bakal diduetkan dengan Sandiaga Uno.
Selain Sylviana Murni, Gerindra juga melirik Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. Menurut Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Muhammad Taufik, pemilihan ketiga nama ini karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
"Saefullah sama Sylvi birokrat tulen. Saefullah ketua PWNU DKI, Sylvi ini politik gender lagi laku banget gara-gara si hillary clinton kan. Lagi laku nih perempuan, lagi jadi daya tarik sendiri. Pinter juga profesor juga. Yoyok juga lagi kami hitung," kata Taufik.
Saefullah sendiri mengaku akan maju bila Pilgub DKI bila ada partai yang mengusung dirinya. Namun, hingga kini masih belum ada surat keputusan partai dari manapun.
"Pokoknya kalau saya tergantung partai, begitu saja. Susah amat. Saya belum tahu, belum ada suratnya," kata Saefullah di Rusunawa Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (25/8).
Kabar yang beredar, Saefullah akan didukung oleh PWNU bila maju di pilgub DKI. Hanya saja, Saefullah mengatakan kabar tersebut tidak sesuai. Sebab PWNU merupakan organisasi massa berbasis agama bukan partai politik.
"Ini sekarang ranahnya sudah ranah partai politik,"ujar Saefullah.
Lebih lanjut kata dia, statusnya saat ini sebagai PNS DKI yang tak boleh ikut partai politik. Kalau dia maju sebagai calon di pilgub, maka dia harus berhenti dari jabatannya terlebih dahulu.
"Kalau Sekda kan PNS, kalau gubernur dan wagub kan jabatan politik. Kalau saya kan PNS, sama dengan anggota dewan, TNI dan Polri, itu harus berhenti," tutur Saefullah.
Bila ada partai yang akan mengusungnya, selama di percaya, dia menyatakan diri siap dan akan mundur dari jabatannya. "Saya kan tidak menjadi anggota partai politik manapun sampai saat ini. Jadi kalau ada partai politik yang percaya sama saya, silakan, saya akan kerja keras. Saya taat sama undang-undang, saya akan berhenti. Harus taat sama undang-undang," ungkap Saefullah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, Pertemuan antara PSI dengan Partai Golkar berlangsung pada Kamis (11/7)
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.
Baca SelengkapnyaKuasa partai merupakan kunci utama bagi kandidat yang bakal bertarung di Pilkada.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, meminta publik agar memberikan waktu kepada parpol-parpol untuk melakukan penjajakan dan komunikasi politik.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka mengaku terkejut ketika namanya diumumkan di markas Partai Golkar
Baca SelengkapnyaKaesang belum mendaftar sebagai bakal calon walikota dari Partai Golkar
Baca SelengkapnyaBerharap Anies ikut mencari kekurangan kursi untuk mendukung di Pilkada Jakarta
Baca SelengkapnyaTingkat pengenalan warga pada nama-nama calon gubernur potensial juga masih sangat rendah, umumnya di bawah 50 persen.
Baca SelengkapnyaWaketum PSI mengatakan duet tersebut disampaikan Golkar, namun PSI belum menyepakatinya.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep belum mengambil keputusan terkait rencana maju di dalam Pilkada.
Baca SelengkapnyaPSI mengaku belum resmi mendeklarasikan calon presiden yang didukung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PKS, NasDem hingga DPW PKB telah memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya