Hasto Minta Kader Rebut Suara Pendukung Jokowi yang Belum Pilih PDIP
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto meminta para kadernya bekerja lebih keras untuk memenangkan Pemilu 2019. Dia mengingatkan kemenangan Presiden Joko Widodo belum begitu memaksimalkan suara partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hasto mengatakan, pada 2014 suara Jokowi mencapai 67 persen. Sementara, PDIP mentok di angka 27 persen.
"Artinya apa ada yang mendukung Pak Jokowi belum mendukung kita," ujar Hasto dalam safari kebangsaan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (25/11).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang ikut kampanye Prabowo? Pasangan capres-cawapres nomor 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hari ini Sabtu 9 Desember 2023 berkampanye di sejumlah daerah.
Hasto menargetkan suara PDIP sekurangnya 30 persen. Maka itu dia menugaskan para kader sampai tingkat bawah untuk merebut suara dukungan Jokowi yang belum memilih PDIP.
"Karena kalau kita bisa mendapatkan 30 persen ini memperkuat pemerintahan Pak Jokowi," kata Hasto.
Dia mengingatkan lawan dalam Pemilu serentak ini tidak hanya kekuatan capres, tetapi juga partai pengusungnya. Hasto menyebut lawan utamanya adalah Gerindra.
Sementara itu dia pun menyoroti sikap Partai Demokrat yang membiarkan kadernya bebas memilih capres. Menurut Hasto, langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyelamatkan partai.
"Itu energi positif bagi kita termasuk di Cilacap ini kita harus optimis bisa turun ke bawah," ucapnya.
Sementara itu, Hasto masih optimis Jawa Tengah masih menjadi kandang banteng atau lumbung suara PDIP. Dia mengungkapkan survei elektabilitas PDIP di Jawa Tengah masih tertinggi.
"Survei terakhir elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Tengah mencapai 46 persen," kata Hasto.
Dia pun menyanjung kerja kader militan di Jawa Tengah. Serta, bagaimana peran Ketua DPD Jateng Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul terbukti menjaga kandang banteng. Kata Hasto, berkatnya gerakan ganti presiden tidak laku di Jateng.
"Karena itu gerakan ganti presiden tak laku di Jawa Tengah," kata Hasto.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP menyerap suara arus bawah mengenai sikap yang harus diambil oleh partai.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kader untuk turun ke bawah.
Baca SelengkapnyaJokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaAgenda konsolidasi yang tertutup bagi media itu diadakan di Sekolah Partai.
Baca Selengkapnya"Hal ini memang bukan yang pertama kali didengar. Apalagi ada datanya," imbuh Hasto.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, kader PDIP diminta berjuang tanpa bertanya apakah ada uang atau tidak.
Baca SelengkapnyaTitah Megawati ke PDIP Jambi untuk menangkan Capres Ganjar
Baca SelengkapnyaHasto menyampaikan tiga hal penting yang harus diperjuangkan kader-kader Banteng di Tangerang, untuk bisa merebut kemenangan dalam Pilpres dan Pileg 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara RIDO Herzaky Mahendra Putra mengingatkan, Jokowi merupakan sosok yang pernah memimpin Jakarta dan memiliki basis pendukung kuat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka-bukaan basis partainya dikepung untuk mencari suara di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaIa menyebut, acara Apel Siaga Perubahan sengaja dimobilisasi. Berbeda dengan acara yang dirancang PDIP untuk menangkan Ganjar.
Baca SelengkapnyaSekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menilai pemilihan umum (Pemilu) 2024 bukan sekedar Jokowi effect.
Baca Selengkapnya