Hasto sebut ada pihak ingin jatuhkan Anas dengan isu pelanggaran moral
Merdeka.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan partainya mengambil pertimbangan yang matang sebelum menetapkan Azwar Anas sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Maka, dia menyebutkan sekali sudah mengambil keputusan, maka partainya akan kokoh dengan tak merubah keputusan itu.
"Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila," kata Hasto melalui keterangan tertulis, Jumat (5/1).
Hasto mengatakan Gus Ipul-Azwar Anas merupakan pasangan yang sama-sama berasal dari kultur NU. Dia juga menyebutkan keduanya yang sama-sama menjabat kepala daerah itu memiliki kinerja yang membanggakan.
-
Apa yang dikatakan Hasto? “Sekali merah tetap merah, “ tegas Hasto.
-
Bagaimana Hasto menanggapi upaya memecah belah koalisi Ganjar-Mahfud? 'Kita harus simpatik, kita harus banyak senyum, turun ke bawah dengan penuh optimisme,' ujarnya.
-
Bagaimana Azis bisa jadi tersangka? Azis merupakan tersangka kasus pemberian hibah atau janji dalam penanganan perkara Dana Alokasi Khusus di Lampung Tengah.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Kenapa Azizah Salsha dihujat? 4 Hujatan tersebut bermula saat dirinya membagikan foto saat bersama dikta. Netizen banyak mencibirnya karena seolah enggan membagikan foto dengan suaminya.
-
Apa yang disita dari Hasto? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
"Keduanya memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikitpun untuk mengganti paslon tersebut," ujarnya.
Menurut Hasto, isu pengunduran Azwar Anas dimainkan oleh 'pihak sana'. Dia menyebutkan 'pihak sana' tersebut merupakan pihak yang memuja kekuasaan dan lupa tentang etika dan moral dalam berpolitik sehingga. Maka, dia menilai ada kecenderungan menghalalkan segala cara.
"Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya. Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral, isu korupsi, dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya," ujar Hasto.
Atas dinamika tersebut, Hasto meminta kepada seluruh calon yang telah diusung untuk teguh dalam menyongsong Pilkada. Dia menyebutkan pula bakal calon yang telah diusung akan tetap diusung dan hanya karena ada alasan tertentu yang bisa membatalkan pencalonan.
"Perubahan hanya bisa terjadi melalui force majure, misal calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan oleh keluarga dekatnya, atau karena kepentingan yang lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran," ujarnya.
Seperti diketahui, Azwar Anas dikabarkan mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur yang berdampingan dengan Saifullah Yusuf di Pilgub Jawa Timur. Anas angkat suara terkait isu mundur tersebut, dia menganggap ada proses pembunuhan karakter terkait polemik pencalonan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Termasuk, teror yang kerap diterima dirinya dan keluarga.
"Jadi terkait apa yang jadi desus-desus itu, saya sudah biasa. Perlakuan yang sama persis seperti ini sudah saya terima sejak tahun kedua menjabat ketika saya menerapkan sejumlah kebijakan, seperti pelarangan pasar modern, memperjuangkan saham bagi rakyat di sektor pertambangan, dan sebagainya. Bahkan, saya dilaporkan melakukan kriminalisasi kebijakan karena kebijakan-kebijakan tersebut," kata Anas melalui keterangan tertulis, Jumat (5/1).
Selama menjabat sebagai Bupati Banyuwangi, Anas mengaku ada pihak yang mencegahnya mengambil kebijakan tertentu. Namun, dia mengaku tak menghiraukan dan tetap bekerja sebagai orang nomor satu di Kabupaten Banyuwangi.
"Bahkan saya juga dikirimi macam-macam gambar di masa lalu untuk mencegah saya mengambil kebijakan-kebijakan tertentu. Tapi kan saya tetap lanjutkan apa yang baik bagi orang banyak," ujarnya.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia pernyataan 'Gantung di Monas' jika terlibat dalam kasus korupsinya bukan betul gantung diri secara fisik.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, pernyataan Prabowo tersebut memperlihatkan sifat kekuasaan yang tidak memiliki etika dan moral.
Baca SelengkapnyaSalah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Baca SelengkapnyaDia menyatakan putusan MKMK membuktikan campur tangan penguasa dalam penanganan perkara.
Baca SelengkapnyaDia pun menuding peranan TNI/Polri hingga aparatur sipil negara.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca Selengkapnya"Tampak jelas betapa nilai pancasila dan etika di dalam berpolitik dan mentaati hukum itu terjadi degradasi yang amat sangat,"
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca Selengkapnya