Hasyim Muzadi pilih Jokowi-JK karena didukung tokoh NU
Merdeka.com - Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi menyatakan dukungan kepada pasangan capres cawapres Joko Widodo - Jusuf Kalla pada pemilu presiden 2014 mendatang. Dukungan pada pasangan itu tak lepas dari posisi JK sebagai keluarga besar NU, tapi karena amal baiknya yang telah terbukti untuk bangsa dan negara.
"Tempo hari saya menyatakan sebelum selesainya pasangan capres cawapres, bahwa saya akan memilih capres cawapres mana pun yang ada tokoh NU-nya. Ternyata sekarang yang ada adalah pasangan Jokowi - JK. Maka saya harus konsekuen terhadap apa yang saya katakan, yakni saya memilih Jokowi-JK," kata Hasyim Muzadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (21/5).
Menurutnya, keputusan ini tidak semata-mata fanatismenya terhadap NU. Namun lantaran realita masyarakat muslim memang kebanyakan warga NU, dan NU telah membuktikan sikap kebangsaan nasionalis sepanjang sejarah indonesia.
-
Bagaimana cara Kombes Jeki wujudkan pemilu damai? Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru terus menyampaikan pesan Pemilu damai yang digagas Kapolda Riau, Irjen Pol Mohammad Iqbal kepada masyarakat. Pesan itu juga disematkan melalui lembaga masyarakat dan pendidikan di Kota Pekanbaru.
-
Siapa yang berhasil mengelola potensi konflik di Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Siapa yang optimis bisa menyelesaikan sengketa pemilu? 'Kita tetap akan optimistis sepanjang yang secara maksimal bisa kami lakukan,' kata Suhartoyo di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, seperti dikutip Kamis (7/3). Meski dalam batas penalaran yang wajar, Suhartoyo menjelaskan bahwa waktu 14 hari terasa tidak mungkin menyidangkan dan memutus sengketa hasil yang kompleks dengan dugaan kecurangan. Apalagi jika pihak berperkara yang mengajukan bisa lebih dari satu pihak. Namun, berkaca pada periode 2019, Suhartoyo menegaskan MK bisa bekerja sesuai waktu yang ditetapkan.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang mengapresiasi kebijakan Jokowi? Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bidang pangan dan pertanian mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
"Siapa pun tidak bisa meragukan ke-Islaman JK, ke-NU-anya serta integritas, visioner dan kompetensinya dalam masalah kenegaraan. Hasil-hasil amalnya sudah jelas dalam mengatasi konflik agama, masalah Aceh dan sebagainya. Beliau berani dan tidak ekstrem," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jusuf Kalla, sosok Anies adalah seorang yang baik
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaNasDem mengungkapkan peta basis yang dianggap menjadi kelemahan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaUmar menyebutkan sebagai pendiri NU dirinya diajarkan tentang eratnya hubungan antara nilai-nilai kebangsaan dan nilai-nilai Islam.
Baca SelengkapnyaPenyampaian dukungan tersebut disampaikan saat menjadi pembicara di depan Juru Bicara Kampung AMIN
Baca SelengkapnyaMenurut Gus Yahya, Jokowi telah memberi banyak inspirasi bagi bangsa, khususnya untuk warga NU.
Baca SelengkapnyaSuara NU untuk mendukung pasangan Anies-Cak Imin pada akhirnya tidak akan tergerus mengingat PKB lahir dari NU.
Baca SelengkapnyaJokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaMeski istimewa, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) tidak serta-merta mengantongi suara santri NU.
Baca SelengkapnyaDua hari menjelang hari pencoblosan, sejumlah kiai Nahdlatul Ulama (NU) menyambangi rumah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi)
Baca SelengkapnyaMeski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnya